Pagi yang cerah ini disambut oleh kabar yang sangat menyenangkan dari tempat Winwin menuntut ilmu.
Hari ini sang dosen killer yang seharusnya mengajar kelas Winwin dikabarkan tidak bisa hadir dengan alasan sakit. Hal itu, membuat kelas Winwin hari ini menjadi kosong. Apakah Winwin senang? Tentu saja.
Dosen Killer itu memiliki tubuh yang gagah nan atletis. Tidak seperti dosen killer pada umumnya yang memiliki perut buncit serta kacamata yang bergantung pada telinga.
Hari ini, ia memiliki jadwal pada kelas tari. Seperti biasa, ia akan berangkat ke tempat tari itu pada pukul 6 Malam. Dan pulang pada 9 Malam.
Hal pertama yang harus ia lakukan dipagi yang menyenangkan ini adalah memasak makanan kesukaannya. Setumpuk daging yang siap di panggang dan beberapa lembar daun selada. Namun, sebelum itu ia akan pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan.
Ia memakai jaketnya dan segera bergegas menuju tempat supermarket itu berada.
Ia menghirup dan menikmati udara segar di pagi hari dan menyapa semua orang yang tersenyum padanya. Bukan hal asing jika semua orang tersenyum pada Winwin. Wajahnya yang manis membuat semua orang yang melihatnya tersenyum sangking manisnya seorang manusia bernama Dong si cheng ini.
Winwin pergi menggunakan bus yang biasa lewat dijalan dekat kos-kosan nya. Ia mengambil kursi ditengah karena itu adalah kursi favoritnya.
Tak terasa Winwin sudah sampai di tempat ia akan membeli bahan-bahan untuk membuat daging bakar,makanan kesukaannya sejak dulu.
Ia mengambil keranjang dan pergi menuju pusat sayur-sayuran berada.
Ia memilih sayuran yang akan ia Makan bersamaan dengan daging bakar yang menggugah selera makannya. Dan ia juga tidak lupa memilih daging yang ia sukai.Aneh kan makan di pagi hari menggunakan daging panggang? Mau bagaimana lagi Memang seperti itu sifat alami seorang Dong Si Cheng a.k.a winwin.
Setelah merasa sudah memiliki bumbu dan bahan-bahan yang diperlukan. Winwin bergegas pergi menuju tempat kasir. Sang kasir mulai menghitung dan memasukkan bahan-bahan tadi kedalam kantong plastik khas supermarket tersebut.
"Total semuanya menjadi 4.800 Won" ucap sang kasir. Winwin merogoh kantongnya untuk membayar barang belanjaan nya. Namun, yang ia dapati hanya kantong kosong. Ia juga mengecek kantong jaketnya dan hasilnya juga nihil. Pikiran nya mulai menerawang, dimana ia meletakkan dompetnya tersebut?
Dan gotcha!! Sepertinya ia merasa bahwa dompetnya tertinggal di bus. Dirinya mulai panik. Ia mencoba mencari cara agar ia bisa membawa belanjaan ini tapi bagaimana. Dilihat, dibelakang Winwin sudah banyak orang-orang yang mengantri menunggu Winwin selesai. Sang kasir juga menatap Winwin sedari tadi.
Dirinya merasa malu dan panik secara bersamaan. Bagaimana ini? Tiba-tiba saja seorang laki-laki menerobos dari belakang. Memakai setelan jas hitam dengan kancing atasnya yang terbuka. Ia mengeluarkan dompet dan memberi suatu kartu yang hanya beberapa orang saja yang bisa memiliki nya.
"Pakai itu" Ucap laki-laki itu memberi Winwin sebuah blackcard dan berjalan menuju keluar supermarket. Orang-orang dibelakang Winwin terpukau sempurna. Terdengar suara bisik-bisik dari belakang membicarakan laki-laki yang Winwin pastikan bahwa ia pernah bertemu dengannya.
Tangan sang kasir bergetar kala memegang kartu langka itu. Setelah selesai menggesek kartu itu langsung kembali diberikan kepada Winwin. Winwin membawa belanjaan nya dan pergi keluar supermarket.
Terlihat orang yang berpakaian jas dengan kancing yang terbuka diatasnya menengok. Melepas kacamata hitamnya yang sangat cocok pada sang empu.
"Senang bertemu kembali denganmu tuan Dong Si Cheng" mata Winwin melotot sempurna. Dari mana ia tau nama aslinya? Sepertinya ia tidak pernah memberi tau nama aslinya kepada siapapun kecuali kepada sang dosen dan guru Tarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
マフィア [М𝐚𝐟𝐢𝐚]
RandomWinwin, seorang anak kelas tari yang dengan beraninya menonjok seorang laki-laki misterius demi melindungi temannya. Tanpa ia sadari bahwa ia sudah masuk blacklist dan berurusan dengan dunia hitam seorang laki-laki bernama Nakamoto Yuta yang memilik...