敵人 [Enemy]

518 67 3
                                    

"Yuta, orang itu benar-benar menantangmu. Kau harus berhati-hati, harus Yuta"

Yuta mengalihkan pemandangan nya kearah Winwin yang sedang memasak ramen. Dia tidak tega jika harus meninggalkan Winwin.

Jaehyun yang menyadari kegelisahan Yuta pun mendekat kan dirinya menjadi dekat Yuta yang tadinya disebelah Jaemin.

Ya, anak-anak itu ikut sampai kos-kosan Winwin. Rasanya kini Winwin sudah tidak ada privasi yang harus dijaga. Bahkan, nama aslinya sudah diketahui oleh orang yang tidak ia kenal.

Winwin membawa panci yang berisi ramen pedas dari supermarket tadi. Diikuti oleh Taeyong yang membawa beberapa lauk sebagai tambahan ramen.

"Taruh ponselmu Jeno, makan terlebih dahulu"Perintah Taeyong. Hati Jeno terasa tersentuh. Sudah lama sekali ia tidak mendengar perintah seperti ini semenjak ibundanya tiada.

"Ne, Hyung"Jeno langsung mematikan ponselnya. Padahal gameplay nya tadi belum selesai. Raut wajahnya seolah-olah tidak tertarik lagi dengan gameplay tembak-tembakan favoritnya.

"Jaemin kau juga, matikan ponselmu"Kali ini Winwin yang berujar. Seolah-olah mendapatkan jati dirinya kembali. Jaemin tidak tau apa yang dirasakannya sekarang. Senang?sedih?atau gelisah. Semuanya tercampur.

Panci berisi ramen mengeluarkan uap yang mengudara. Wanginya benar-benar enak dihirup. Siapapun yang menciumnya sudah dapat dipastikan ia akan lapar.

Winwin duduk disebelah Yuta. Saat ia ingin mengambilkan mangkuk untuk Yuta tangannya ditahan oleh Yuta.

"Wae?"

"A-aku harus pergi"Winwin menurunkan tangannya. Ia mulai memberanikan diri untuk menatap manik mata mengintimidasi milik Nakamoto Yuta.

"Maafkan aku tapi ak-"Winwin mengangguk-angguk. Kemudian ia mengambil mangkuk dan menyumpit ramen di panci.

Ia meniup Mie itu kemudian ia mengarahkan sumpit itu ke Yuta.

"Setidaknya walaupun sesuap kau harus mencoba ramen racikan ku"Ia menyodorkan sumpit yang berisi mie dan sedikit tauge.

Senyum Yuta mengembang. Yuta sedikit mendekatkan dirinya dengan Winwin agar mie nya tidak berantakan. Winwin pun menyuapi mie dengan tambahan sedikit tauge tadi.

Yuta kembali melakukan kebiasaannya yaitu, menatap lekat orang disampingnya. Ia berusaha mencari celah agar Winwin juga ikut menatap matanya.

"Jangan menatapku seperti itu"Ucap Winwin yang sedang memakan mie dengan sumpit bekas Yuta tadi.

"UHUK UHUKK EKHEM SJSKOS EKHEM KHOK KOK KOK KHUK UHUQQQQQ"Suara heboh terdengar dari samping Taeyong. Siapa lagi jika bukan Na Jaemin. Laki-laki bermarga Na itu sengaja membatuk-batukan dirinya padahal ia tidak tersedak sama sekali.

"Waeyo?Apakah itu pedas? Kau kebiasaan Jaemin-a"Jeno segera menuangkan air putih didepanya kedalam gelas kosong. Setelah itu memberikan nya kepada Jaemin.

"A-ku hanya bercanda. Bercanda mengerti?"Jeno mengeluarkan eyes smilenya. Setelah ini ia akan tambah di cap nojam oleh teman sebangkunya sekaligus orang yang dicintainya. Tapi, Jaemin tidak tau bahwa Jeno memiliki perasaan istimewa terhadap dirinya

"Ada apa liat-liat Geochil? Ingin disuapi juga?"Tanya Taeyong ketus. Jaehyun ingin rasanya bertukar posisi dengan Yuta.

Pertemuan mereka benar-benar sangat singkat dan kebetulan. Tapi apa ini? Mereka lebih terlihat seperti orang yang sudah PDKT 7 tahun. Ia benar-benar iri.

マフィア [М𝐚𝐟𝐢𝐚]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang