Bismillahirrahmanirrahim!!
Happy reading!!•
•
•
•Saat ini dokter sedang memeriksa keadaan Audrey. Adryan sangat khawatir dengan kesehatan gadisnya yang semakin lama semakin menurun.
"Nak, kenapa Audrey bisa sampai begini?" Tanya Widia cemas.
" 2 Minggu lagi sekolah bakal ngadain camp bun, awalnya Adryan mau membahas hal ini bareng Audrey. Tapi Audrey udah tau duluan dari temen-temennya. Dia minta izin dari Adryan tapi Adryan nolak, Adryan khawatir bun sama keadaan Audrey. Kesehatannya sedang menurun sekarang,tapi tiba-tiba Audrey marah-marah dan lari gitu aja." Jelas Adryan pada Widia.
Terdengar helaan nafas dari arah pintu kamar Audrey. Sontak Adryan dan Widia menatap ke arah kamar Audrey, tepatnya kearah sang dokter.
"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Widia.
"Sudah berapa kali saya bilang jangan membuat Audrey banyak pikiran" ucap Zian (dokter yang menangani Audrey)."Maaf dok, ini salah saya" jawab Adryan.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya dokter Zian.
Adryan menjelaskan ulang tentang kejadian yang tadi mereka alami."Saran dari saya, sebaiknya kita ikuti semua keinginan dari Audrey. Karena kita tidak tahu kapan ia akan menyerah dari penyakitnya" jelas dokter Zian.
"Gak! Audrey pasti sembuh dan dia pasti kuat dokter" ucap Adryan tegas.
"Maaf yan, kita tidak tahu apa yang saat ini Audrey rasakan dan kita tidak akan mengerti sebelum kita mengalaminya sendiri" jawab dokter Zian.
Hening, Adryan terdiam setelah mendengar penjelasan dokter Zian.
"Yasudah kalau begitu saya permisi" ucap dokter Zian.
"Baik dok, mari saya antar" ucap Widia dan pergi menghantarkan dokter Zian.Adryan masuk kedalam kamar Audrey. Terlihat Audrey yang sedang berbaring membelakangi pintu kamarnya.
Adryan berjalan mendekati Audrey dan mengelus rambut panjang Audrey dengan lembut. Audrey yang sedang melamunpun terkejut.
"Gimana keadaan kamu?" Tanya Adryan lembut.
"Aku baik-baik aja, kamu gak perlu khawatir" jawab Audrey ketus. Inilah salah satu alasan mengapa Adryan suka dan begitu menyayanginya. Semarah apapun Audrey jika Adryan menanyainya pasti akan di jawab olehnya walau dengan nada ketusnya."Yaudah, aku pamit ya. Masih ada urusan" ucap Adryan.
"Hm" jawab Audrey. Terdengar helaan nafas dari Adryan dan berlalu pergi, sebelum menutup pintu kamar Audrey Adryan sempat menatap Audrey lekat."Maaf" Ucapnya pelan. Ia yakin saat ini Audrey mendengar apa yang barusan ia ucapkan.
🐣
Malam ini Audrey sedang duduk di taman komplek dekat rumahnya.
"Dingin banget sih, kayaknya udah mau hujan deh" gumam Audrey.
Ting!
My babu ❤️
Kamu dimana?
Aku dirumah kamu
Pulang sekarang!
Ya beginilah jika sifat posesif Adryan sudah timbul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premature Love
Teen FictionSeorang gadis yang terlahir prematur yang membuat dirinya menjadi lemah namun hal ini membuat seluruh orang yang ada di dalam hidupnya sangat menyayangi dirinya, termasuk sang kekasih dan bagaimana akhir dari semuanya? apakah gadis itu akan menyerah...