04

423 19 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim!!
Semangat buat hari ini!
Jangan lupa voment💗





Kini Adryan tengah mengendarai motornya dengan pelan sambil melihat ke kanan dan kirinya. Dimana Audrey berada? Mengapa saat ini firasatnya mengatakan bahwa gadisnya sedang tidak baik-baik saja?.

Rasa cemas Adryan kian bertambah saat ia melihat sosok gadis yang sedang di kerumuni oleh beberapa lelaki. Jantungnya berpacu lebih cepat dan emosinya kini menyeruak kala melihat gadis yang sejak tadi ia cari sedang berada di sana.

Dan gadis itu sedang di tarik oleh salah seorang lelaki yang Adryan tidak kenal. Kini Adryan mendekati kerumunan tersebut.

"Lepasin!" Teriak Audrey. Adryan dapat mendengar suara teriakan gadisnya.

"Apa Lo bilang? Lepasin? Jangan harap" jawab lelaki yang sedari tadi menarik tangan Audrey.
"Tolong!!" Teriak Audrey keras. 
"Percuma Lo minta tolong! Buang-buang tenaga tau gak" Tukas seorang lelaki yang berada di depan Audrey.

Audrey menggelengkan kepalanya, kini dadanya terasa sangat sesak. Nafasnya kini terputus-putus karena ketakutan.

"Lepasin dia" ucap seorang lelaki.

"Wah wah sepertinya ada pahlawan kesiangan disini" jawab seorang lelaki yang sedang memegang erat tangan Audrey. Audrey kenal suara ini, Audrey mengenali suara ini.

"Lepasin gue bilang" geram Adryan. Audrey masih terus merintih kesakitan, Adryan tak tega melihat gadisnya kesakitan.

"Lo siapa ngatur-ngatur kita?" Tanya salah satu lelaki yang berada di depan Audrey.
Adryan yang sudah lelah mencari keberadaan Audrey pun kini tersulut emosi.

"Pengecut!" Umpatnya.
"Serang!!!" Teriak lelaki yang berada di depan Audrey. 

Audrey dengan nafas yang tersengal-sengal pun menutup matanya.
'tahan drey! Lo ga boleh lemah di saat-saat kayak gini'


Selang beberapa menit, suara berkelahi sudah tidak terdengar lagi. Namun rasa takut masih menjalar di tubuh Audrey.

'kayaknya udahan deh, tapi gimana kalau Adryan kalah? Kan dia sendirian' ~batin Audrey

Sebuah tangan kekar menyentuh pundak Audrey.
"Aaaaaa!!! Pergi!!" Teriak Audrey melengking.
Hingga membuat Adryan menutup telinganya.

"Ini aku drey" Audrey membuka matanya perlahan. Benar! Itu Adryan, kekasihnya.

Audrey langsung memeluk erat tubuh Adryan, menyalurkan rasa takutnya.

"Maaf sayang" ucap Adryan merasa bersalah sambil mengelus rambut coklat milik Audrey. Audrey membalas dengan anggukan kecil.

"A-aku mau pulang kak" ucap Audrey sedikit bergetar.
"Iya kita pulang sekarang" Adryan menggenggam tangan Audrey lembut.

Sudah 15 menit berlalu, kini mereka telah sampai di kediaman keluarga Agatha. Adryan melihat gadisnya tertidur pun tak tega membangunkannya, alhasil Adryan menggendong tubuh mungil Audrey dengan rambut yang terurai kebawah, gadisnya tidak suka mengikat rambut coklatnya, ia lebih sering menggerainya.

"Assalamualaikum Bun" salam Adryan.
"Waalaikumsalam, Audrey kenapa yan?" Tanya Widia.
"Ga papa Bun, Audrey cuma ketiduran" jawab Adryan.

Widia tak habis fikir tentang kelakuan anak semata wayangnya, bagaimana anak gadisnya bisa tertidur lelap sedangkan mereka berkendara menggunakan motor?

Premature LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang