Valentine Special Chapter: Happy Sandwich-day (Part 1) - WK/ GN

1K 148 41
                                    



Selamat hari (late) Valentine, kesayangan-kesayangan.
Ga paham lagi siapa maknae aespa sebenarnya, Minjeong apa Ningning -_-
Lucu banget filternya ada beruang yupi. Eh si adek Ningsih malah seksoy banget.

 Eh si adek Ningsih malah seksoy banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tidak terasa hampir tiga bulan berlalu sejak promosi dengan joged-joged yang membuat paha sakit dan leher keseleo. Sekarang sudah zamannya menari ala jomblo ditemani stand mic dengan gerakan gemulai dan kemampuan vokal yang buat kerongkongan meliuk-liuk.

aespa kering konten.

aespa Vlive when?

aespa ini, aespa itu.

Kalau kata Minjeong, bisa sabar gak sih? Aku kan juga butuh rebahan.

Kalau Jimin, seperti biasa, dengar napas Minjeong aja dia pasti ketawa bahagia, apalagi kalau ngeluh begini. Anak anjing kesayangan aku lagi ngegong-gong. Lucu banget ya, yeorobun, batinnya dengan pandangan memancarkan laser bentuk hati tak kasatmata.

Kalau Jijel, sedang berusaha untuk jadi bucinnya Karina. Kenapa?

"Semua gara-gara Minjeong, njir. Terlalu frontal itu mulut. Jagi-jagi lah, Jiminjeong cross lah, saranghae-saranghae lah," keluh gadis itu. "Apalagi sekarang Jimin mulai aktif juga buat bales Minjeong, bener-bener mereka ga ada obat," lanjutnya sambil menepuk jidat.

Tidak ada masalah sih sebetulnya, Jijel cool-cool aja, cuma beberapa hari terakhir tuntutan ini cukup mengganggu karena ada perasaan yang harus dijaga.

Eaaaa.

"Small sister, dimana kamu my small sister?" Suara baby kelinci yang nyaring menggema di seluruh ruangan memanggil namanya. Baru saja mau pura-pura tidur, tiba-tiba kepala Minjeong udah muncul di depan wajahnya. "Lah udah ngasur aja Jel," Minjeong membulatkan matanya, lalu turun dari tangga bunkbed mereka.

"Eh kaget njir, kenapa Jeong?" Mau tidak mau Jijel bangkit dan turun dari bunkbed tingkat 2 nya untuk mengikuti si baby kelinci atas kemauannya sendiri, tanpa paksaan, tanpa rekayasa.

"Nggak, kamu tumben udah tidur-tiduran, perasaan baru aja kita berdua sampai. Kok aku ngobrol sebentar sama kakak manager, kamunya udah ilang. Kirain ketinggalan," jawab Minjeong asal.

"Iya ni, pengen makan seblak tapi takut gemuk, jadi tidur aja deh," agak kaget dan juga tergoda, ternyata Minjeong mengeluarkan seluruh stok gula-gula dan kripik micinnya di atas kasur. Buset ni anak mau jualan? Batin Jijel.

"Sepik. Kenapa, sini jujur sama aku," ujar Minjeong, membuka salah satu bungkus kripik yang paling besar dengan suara 'pop' yang cukup keras. Seketika aroma udang campur micin yang menggugah selera menari di udara.

BANTET-KU SAYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang