10. Brother Complex

2.2K 261 86
                                    

"Apa maksudmu, Hungary?"

Poland hanya bisa bertanya tanya, saat dia mendapatkan sebuah surat yang berasal dari kepala sekolah yang disampaikan Hungary.

"Mereka akan menutup sekolah, jika seandainya ada siswa yang meninggal karena dibunuh lagi, itu artinya Indonesia dan adiknya akan pindah ke kota lain, dan seluruh usahamu akan sia sia selama ini..." Hungary menjelaskan pada Poland.

Poland terdiam.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang, Poland? apa kau akan----"

Sringgg!!!

Hungary tersentak, gadis itu segera menghindari lemparan pisau Poland yang mengarah kepadanya.

Thakk!!

Dinding di belakangnya menjadi retak, ketika pisau itu mendarat di atas dinding yang malang itu.

"Kau mau membunuhku?"

Tanya Hungary dengan suara dingin, Poland tersenyum kecil.

"Sebaiknya kau jaga mulutmu itu, Hungary... mana mungkin aku akan menyerah begitu saja ketika aku nyaris mendapatkan apa yang kuinginkan? jika aku tidak bisa mengalirkan darah di tanganku, maka akan kubuat seseorang mengalirkannya untukku..."

Ucap Poland dengan seringai kejinya.

..........

Indonesia, Singapore dan Timor Leste tengah makan malam di ruang makan, dan tentu saja dengan masakan yang dibuat oleh Indonesia.

Makan malam mereka diisi dengan keceriaan dan kehangatan, berterimakasihlah pada Timor yang berhasil mencairkan suasana yang tadinya begitu canggung dengan celotehan riangnya.

"Kak! Bagaimana kabar kak Indo di sekolah hari ini? kenapa kakak pulang terlambat? kak Singa sama aku khawatir banget loh..." ucap Timor menyampaikan keluhannya.

Seketika Singapore menoleh ke arah Indonesia, tatapannya berubah menjadi mengintimidasi, jujur dia sedari tadi menanti sebuah jawaban dari sang kakak.

Indonesia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia bingung.

Apakah dia harus jujur mengikuti kelas memasak bersama Peru? atau dia harus berbohong dengan menggunakan alasan tugas sekolah?

"Kakak ada remidi tambahan, makanya kakak pulang terlambat..." ucap Indonesia berbohong.

Dia sangat mengenal Singapore, dan dia tahu betapa overprotektifnya adiknya itu padanya, dia pasti akan menanyainya banyak hal mengenai Peru dan akan mulai mengawasinya dengan cara menguntitnya, kemanapun dia pergi.

Oleh karena itu, Indonesia memutuskan untuk pindah ke kota lain bersama Timor Leste, karena Indonesia sudah tidak tahan lagi pada sikap overprotektifnya dan ingin hidup dengan tenang tanpa dikekang oleh Singapore yang sepertinya menderita penyakit Brocon padanya.

Tapi sialnya, kabar mengenai kasus pembunuhan yang terjadi di sekolahnya ternyata didengar pula oleh Singapore, dan pada akhirnya Singapore mendapatkan kembali alasannya untuk kembali menganggu kehidupan Indonesia yang tenang tanpa kehadirannya.

Singapore mengangguk paham dan memakan kembali makanannya, membuat Indonesia menghela nafas lega didalam hati karena alasannya diterima dengan mudah.

..........

Malam pun tiba, Indonesia masuk ke kamar mandi pribadinya, melaksanakan ritual malam yang biasa dia lakukan sebelum tidur.

Dia melepaskan semua pakaiannya, menaburkan garam mandi dan bunga bungaan diatas bathub berisi air hangat yang sudah berbusa, dan menyalakan lilin aromaterapi untuk memberikan relaksasi sekaligus wangi yang sejuk di kamar mandi.

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang