part 9

213 14 0
                                    


Kalau ada typo mohon dikoreksi ya:)

Happy reading!!

*****
"Lurus terus belok kanan kak."Bella menunjukan arah rumahnya pada Aksa

"Hm."

Tak perlu waktu lama mereka sampai di rumah Bella yang sangat megah.

"Makasih."ucap Bella sesudah turun dari motor.

"Hm"

"Kak mau mampir dulu?"

"Gak."

"Kenapa sii kalau sama ka Sandra,ka Aksa selalu hangat kalau sama aku kok dingin."sewot Bella tiba tiba

"Bacot."setelah mengatakan itu Aksa melajukan motornya meninggalkan Bella yang menatapnya sendu.

"Wih baru kali ini gue nemu sasaran yang menantang."guman Bella sambil tersenyum tipis.

"Oke permainan dimulai."Bella menelpon seseorang sedetik kemudian dia tersenyum lebar.

"Ingat!hanya celakai bukan bunuh."

"Bagus."Bella tersenyum miring

*****
Aksa menjalankan motornya dengan kecepatan rata rata.tak lama hujan pun mulai turun dengan deras.

Aksa semakin menambah kecepatanya.

"Kok kaya ada yang ngikutin ya."guman Aksa sambil melihat kaca spionya.

"Perasaan gue aja kali ya."

Aksa melajukan motornya menjafi diatas rata rata.karna ada sekelompok orang yang mengerjarnya dan mereka menggunakan mobil yang cukup besar.

"anjing!mereka siapa sih"kesal Aksa,tubuhnya mulai kedinginan ditambah derasnya hujan semakin yang menguyur menyebabkan pengelihatanya kurang jelas.

Mobil itu masih tetap mengikutinya bahkan lajunya semakin cepat.

Dan sedetik kemudian mobil itu berhasil menghadang Aksa.

Napasnya mulai memburu.

"Mau apa kalian?!"teriak Aksa

"Gue mau orang yang lo sayang."balas salah satu dari mereka

"Jangan macam macam lo anjing!"peringat Aksa

"Kita liat aja nanti."

Salah satu dari mereka maju kemudian menedang Aksa tepat diperutnya hingga tersungkur.

"Cihh lemah."

"Kita liat siapa yang lemah hah?!"Aksa berteriak ditemani suara hujan yang semakin menderas

Mereka ber enam kemudian maju dan mengepung Aksa hingga dia ditengah tengah mereka.

"Maju!"perintah salah satunya

mereka menyerang Aksa secara bersamaan dari mulai memukul rahangnya,menendang perutnya,hingga mengores lengan Aksa dengan pisau kecil

Aksa hanya bisa menangkis sedikit dari serangan mereka tubuhnya sudah mati rasa ditambah hujan yang semakin menderas.

"Arghh.."Aksa mengerang ketika ada sebuah pisau menancap tepat dipundaknya.

"WOY BANGSAT!!"teriak Kavin

"BANCI LO SEMUA BERANINYA MAIN KEROYOKAN."sambungnya dengan mata merah karna melihat pisau yang masih menancap dipundak Aksa

"KALAU BERANI SINI ONE BY ONE."

"cihh bocil."

"Lo jangan ngeremehin yaa."jawab Kavin dengan tangan yang diam diam mengetik pesan pada hp di sakunya.

AKSANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang