Disinilah mereka berada sekarang, disebuah toko buku yang terkenal dikota ini, mereka sedang mencari buku materi yang bakal mereka pelajari buat olimpiade nanti, mereka pergi bersama pasangan yang sesuai dengan mapel yang sudah ditetapkan oleh bu arini selaku wali kelas dan juga guru mapel sains, lihatlah sekarang dua sejoli yang tidak henti hentinya bertengkar hanya dengan masalah sepele, siapa lagi kalau bukan si curut zeyva dan raffa, yang lain sudah pasrah dengan sikap mereka yang tidak tau malu, bisa bisanya mereka bertengkar ditempat umum seperti ini.
"Gue dulu yang ambil itu, lo main rebut rebut aja! " seru zeyva menunjuk buku yang dipegang raffa dengan wajah yang sangat kesal, bagaimana tidak? Dia sudah lebih dulu mengambil novel tersebut eh malah direbut sama si anak kecebong
"Siapa suruh lo pendek? Jadinya kan gue yang ambil duluan" raffa tersenyum mengejek
"Jangan sekate kate ya lo kalo ngomong! Gue ini bukan pendek,ini itu uda ideal tau ga lo?!" zeyva sudah benar benar kesal dengan spesies jantan yang satu ini
"Masa??" ujar raffa dengan wajah yang dibuat buat seolah terkejut
"Tau ah! Balikin novel itu sekarang raffa!" kata zeyva dengan nada tinggi
"Kalo gue gamau lo mau apa?" tanya raffa dengan tangan yang sudah dilipat didepan dada
"Gue bakal colok mata lo biar lo gabisa liat!" bentak zeyva dengan wajah yang sudah memerah menahan emosi
"Wah parah banget lo main colok aja, tar kalo mata gue lo colok gimana caranya gue liat wajah lo yang cantik itu" raffa mengedipkan sebelah matanya lalu tersenyum genit
"BODO AMAT GUE GAPEDULI!" seru zeyva
Maudy dan della yang melihat itu langsung menyeret zeyva agar menjauh dari raffa, kalo dibiarkan bisa berabe urusannya, zeyva kalo uda ngamuk ga kenal tempat
"Raffa mending lo kasi aja novelnya ribet amat si" ujar maudy yang masi memegang sebelah tangan zeyva
"Lah ini gue yang ambil kok" elak raffa
"Tapi gue yang mau ambil duluan, eh malah lo yang rebut!" bela zeyva masih belum menetralkan emosinya
"Raff uda kasi aja, kaya anak gadis aja lo baca novel gituan" ujar aldian kepada raffa
"Tapi ini gue yang ambil loh yan" raffa masi kekeh tidak mau memberikan novel itu
"Ya gapapalah kasi aja biar cepet kelar, lo ga liat banyak orang yang liatin kita?" ujar aldian sambil menunjuk orang yang ada disana dengan menggunakan dagunya
Raffa melihat sekelilingnya memang benar banyak pasang mata yang melihat adegan ributnya tadi
"Raffa ini gue masi baik sama lo, lo mau kasi itu atau mau pengen ngerasain ini hm?" della berkata dengan suara yang amat dilembutkan tapi ada maksud lain dengan suara itu
Bulu kuduk raffa seketika merinding mendengar ucapan della, dia melirik tangan della yang siap akan mengeluarkan benda kesayangannya
"Kasi aja raff jangan diperpanjang lagi" ujar reyvandra dengan suara dingin khasnya
Raffa menatap della yang kini tengah menatapnya tajam, raffa dengan susah payah meneguk ludahnya lalu mengangguk kemudian menyerahkan novel tersebut kepada zeyva, dengan senyum yang mengembang zeyva dengan sigap mengambil novel tersebut.
"Gitu kek dari tadi, kan cepet kelar urusannya" ujar aldian menepuk bahu raffa
"Yauda ayo cari bukunya sekarang" kata maudy diangguki oleh semuanya
Mereka kembali menelusuri setiap rak yang ada ditoko tersebut, setelah setengah jam berada disana akhirnya mereka mendapatkan buku yang mereka cari, setelah mendapatkannya mereka memutuskan untuk pergi makan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A D E LL A
Teen FictionKatakan dia durhaka karena sudah melawan orang tua, tapi apakah pantas dia mendapatkan hal seperti ini dari mereka? Bukankah tuhan maha adil? Tapi mengapa mereka tidak adil kepada anaknya? Apakah salah jika kita menuntut keadilan? "Aku pernah ingi...