Setelah selesai memarkirkan mobilnya digarasi adella pun langsung memasuki rumahnya, tepat pada saat itu juga mobil adeeva sampai dirumah, lalu dia masuk kedalam rumahnya
"Deva pulang" sapanya kepada penghuni rumah
"Eh anak mama uda pulang sini sayang, nah gitu dong sayang kamu itu kalo baru masuk rumah itu harus mengucapkan salam dulu jangan nyelonong aja kaya pencuri" ujar mamanya dengan nada sedikit menyindir
Adella yang merasa tersindir pun tidak menggubrisnya dia terus berjalan menuju dapur hanya sekedar mengambil minum
"Oh iya ma deva mau ngasi kabar gembira kalo kak-"
Praangg!
perkataan deva lebih dulu dipotong oleh della yang sengaja menjatuhkan gelas yang dipegangnya kemudian menatap deva tajam dengan sorotan peringatan
"Kamu bisa hati hati tidak sih?!" seru adena mamanya
"dela ga sengaja" jawabnya dingin kemudian pergi menuju kamarnya
Adeeva meneguk ludahnya dikala ditatap seperti itu oleh kakaknya
"Oh iya sayang tadi kamu mau ngomong apa?" tanya adena kepada adeeva
"Hm gajadi deh ma deva uda lupa, yauda deva kekamar dulu ya" pamitnya kemudian pergi meninggalkan adena
Setelah sampai didepan pintu kamarnya, tangan adeeva sudah terlebih dulu dicekal oleh adella
"Lo mau main main sama ucapan gue hm?" tanya adella dengan senyun smirknya
"E-eng... Engga kok kak deva tadi cuma hampir keceplosan aja, deva janji deh gabakal kasi tau lagi" adeeva semakin gugup tat kala kakaknya menatap dengan raut yang sangat menakutkan baginya
"Awas aja kalo lo keceplosan lagi, gue ga akan main main sama ucapan gue paham?" ujar della diangguki oleh adeeva
Adeeva bernafas lega setelah kakaknya melepas cekalan tangannya kemudian pergi meninggalkannya
****
Tepat dimalam hari adella sedang duduk dibalkon kamarnya, dia sedang menikmati angin malam yang sangat sejuk itu, dia merindukan seseorang yang sangat sayang padanya, siapa lagi kalo bukan kakaknyaKapan lo balik bang? Gue gakuat sendiri disini gue pengen ikut lo kesana, gue muak melihat ini bang, batin della lirih
Tengah asiknya menikmati udara yang sangat sejuk itu suara getaran dari ponsel membuat lamunan della buyar, setelah sadar akan suara itu della mengambil ponsel itu dan senyumnya pun terbit tat kala melihat nama yang terpampang dilayar ponselnya
BangAlva its videocall
Dengan secepat kilat dia mengangkat videocall dari kakaknya itu
"Halo adik gue yang cantik"
Sapa orang disebrang sana
"Halo abang gue yang buriq"
Jawab adella sambil terkekeh
"jahat lo del gue uda puji lo eh lo malah ngatain gue buriq dasar adek luknut lo"
"hehe iya bang maap gue bercanda kali, jangan cemberut gitu lo kaya cewe aja"
"Oh iya ada apa gerangan nih lo tiba tiba nelfon gue"
"Emangnya gue gaboleh nelfon adek gue sendiri?"
"Boleh aja si bang tapi kan lo lagi sibuk mana sempet ngabarin gue"
"ya ini kan gue uda lagi free makanya gue telfon lo, gue lagi kangen soalnya sama adek gue yang cerewet ini, lo ga kangen gitu sama abang lo yang ganteng ini? "
KAMU SEDANG MEMBACA
A D E LL A
Teen FictionKatakan dia durhaka karena sudah melawan orang tua, tapi apakah pantas dia mendapatkan hal seperti ini dari mereka? Bukankah tuhan maha adil? Tapi mengapa mereka tidak adil kepada anaknya? Apakah salah jika kita menuntut keadilan? "Aku pernah ingi...