•01•

21 24 24
                                    

Dipagi yang cerah ini merupakan awal mulainya bagi seluruh murid untuk bersekolah kembali setelah mereka libur panjang, dan hari ini sudah memasuki awal semester dimana semua murid sudah kenaikan kelas,  begitu juga dengan seorang gadis yang tadinya kelas XI kini sudah menjadi kelas XII.

Gadis itu membuka perlahan matanya setelah cahaya matahari memasuki selah selah kamarnya,  setelah merasa nyawanya terkumpul gadis itu mulai berjalan menuju kamar mandi, hanya butuh waktu 15 menit dikamar mandi gadis tersebut kini sudah memakai seragam sekolah nya lalu dia berjalan menuju meja riasnya, tidak perlu memakai make up yang tebal gadis itu cukup memakai bedak tipis dengan liptint seperti warna bibirnya dia tidak selebay cabe cabean diluar sana yang memakai lipstik tebal dia memakai liptint agar bibirnya tidak kering saja,  setelah puas akan penampilannya dia pun keluar dari kamar nya,  gadis itu menuruni satu persatu anak tangga.

Hal pertama yang dia lihat setelah turun dari kamarnya adalah orang tua dan adiknya sedang sarapan mereka seperti keluarga yang harmonis tanpa dirinya bukan? Gadis itu tersenyum hambar bisa bisa nya mereka bahagia tanpa dirinya,  apa mereka tidak tau kondisi putrinya saat ini? Oh iya dia hampir lupa bahwa dia bukanlah putri satu satunya sekarang,  dirasa sudah muak melihat itu gadis tersebut berjalan melewati mereka yang sedang sarapan tanpa menoleh kearah nya, mungkin mereka merasa dunia ini hanya milik mereka saja,  apalah daya gadis itu hanyalah angin lalu bagi mereka.

Baru 2 langkah gadis itu melewati mereka,  sudah terdengar suara dingin dari seorang laki-laki  paruh baya sebut saja dia adalah ayahnya.

"Kamu tidak sarapan della? " tanya alvino-papanya hanya menoleh sekilas

Adella berhenti lalu menoleh kehadapan papanya,
"Aku makan dikantin aja" jawabnya dingin dengan wajah yang amat datarnya

Alvino tidak menggubris dia hanya mengangguk sebagai jawabannya,  adella lagi lagi tersenyum kecut segitu tidak pentingkah dia dimata mereka?,  setelah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan della melanjutkan langkahnya keluar dari rumah, lalu dia masuk kedalam mobil kesayangannya.

Setelah sampai diparkiran sekolah della melihat sekelilingnya dia mencari keberadaan teman temannya, lalu matanya melihat seseorang yang dia tunggu dia pun keluar dari mobilnya lalu menghampiri mereka.

Della menepuk pelan bahu gadis itu sampai membuat gadis itu terkejut.

"Ish del bisa ga lo itu gausa ngagetin? " kesal salah satu gadis itu

"Alah lebay banget sih lo zey baru segitu doang uda kaget" ejek gadis yang bernama maudy

"Tau lo zey,  lagi mikirin apa si lo? ngelamun mulu dari tadi" ujar adella sambil berjalan menuju kelasnya bersama dua gadis itu

Bukannya menjawab zeyva hanya diam saja dengan menahan senyumnya

"Palingan juga lagi mikirin si doi yang cuek bebek itu" sahut maudy

"Lagian uda tau si aldi cuek gitu masi aja dideketin,  kaya gaada cowo lain aja zey" della menggeleng pelan

"Gini ya dell, dy bagi gue dia itu adalah pangeran yang diturunkan tuhan buat gue,  walaupun dia cuek tapi tuhan menyuruh gue buat ngerubah dia" jelas zeyva sambil tersenyum

Tak!

Maudy menoyor kepala zeyva,  bisa bisanya temannya ini menghalu pagi pagi gini

"Pangeran dari hongkong!  Uda deh zey ini masi pagi lo gausa ngehalu dulu oke?  Lebih baik kita masuk kelas dulu" seru maudy lalu merangkul kedua temannya untuk memasuki kelas.

Jam pertama hari ini dikelas XII IPA 3 adalah free,  karena pelajaran belum efektif semua guru harus menyiapkan banyak hal untuk memulai mengajar.
Lihatlah sekarang keadaan yang ada dikelas della,  ada yang sedang ngegibah, bermain ponsel,  menonton drakor, bermain game,  dan ada juga yang sedang mengadakan konser mendadak didalam kelas,  berbeda dengan della dan teman temannya  mereka malah asik menonton drakor.

A D E LL ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang