00. Semua dimulai dari awal

194 30 2
                                    

Jika kamu cari aku,
aku ada pada tumpukkan paling bawah
diantara prioritasmu.

Dan berada paling atas
disaat kegabutanmu.

☞︎︎︎ FROM HOME ☜︎︎︎

Khanaya Peony Adibratha, satu-satunya gadis yang membuat seorang Juana Aditama takluk.

Bagi Juan setiap kalimat yang diucapkan Khanaya seperti sihir baginya, tidak ada yang bisa ia tolak setiap keinginan gadis tersebut.

"Juan, jemput Naya dong."

"Memangnya lo dimana, Nay. bukannya pergi sama Narendra ya?" malam ini Juan sedang ada disebuah Dragon Gym, memang kegiatan rutinnya untuk melakukan fitness guna menjaga bentuk tubuhnya agar tetap sixpack.

Hubungan Juan dengan Khanaya sebenarnya tidak lebih dari seorang teman, hanya saja Juan memang selalu ada ketika gadis itu membutuhkan bantuan, seperti sekarang.

"Nana tadi pergi, ibunya nelfon ada hal mendadak katanya. Aku di persimpangan dekat jalan maleber."

Itu berarti Khanaya tidak berada jauh dari tempat Gym nya Juan, laki-laki bertubuh tinggi itu segera pergi dari sana tidak lupa memakai jaket untuk menutupi baju oblongnya.

Tanpa pikir panjang Juan menarik pedal gas motor kawasaki ninja ZX-25R berwarna hitam miliknya, melesat meninggalkan area parkir Dragon Gym.







Sampai dipersimpangan, Juan melihat Khanaya berdiri diujung jalan seorang diri dengan rok pendek diatas lutut juga baju pendek tanpa jaket ataupun hoodie, padahal angin malam sangat tidak baik apalagi awan gelap menandakan bahwa turun hujan tak lama lagi.

Juan memberhentikan motornya dipinggir trotoar tepat didepan Khanaya berdiri.

"Pakai jaket." Juan melepas jaket denimnya, dibiarkan dipakai oleh sang gadis bermaksud agar tidak kedinginan.

Khanaya menolak, untuk dipakai Juan saja pikirnya. Karna pemuda itu hanya menggunakan kaos oblong.

Gadis itu naik dijok belakang, berpegang pada bahu Juan sebelum kakinya berpijak pada step motor.

Terlalu tinggi.

"Jangan ngeyel ya Nay, nanti gue gak mau jemput lo kayak gini lagi!!"

Akhirnya Khanaya tetap memakai Jaket Denim milik Juan, tidak mau membuat temannya menjadi tidak mau lagi untuk menjemput dirinya di keadaan seperti ini.

"Terus kamu gimana Juan? Baju kamu lebih minim!" Juan menarik kedua tangan Khanaya untuk melingkar dipinggangnya, dan tentu membuat Khanaya terkejut dibuatnya.

"Biar gue anget, gak usah mikir macam-macam. Pegang yang kuat!" mau tak mau Khanaya memeluk erat tubuh Juan dari belakang, bahkan kursi belakang yang lebih tinggi itu membuat Khanaya sedikit mencondongkan badannya, sesekali ketika Juan me-rem motornya membuat kepala Khanaya tanpa sengaja membentur punggung Juan, yang diam-diam dibalik helm fullface ada seseorang yang tertawa kecil dengan tingkah lucu gadis dibelakangnya.

"Makasih ya Juan, nanti aku traktir makan pecel ayam pak budi didepan komplek deh." Khanaya berdiri disamping motor Juan, mengembalikan jaket kepada pemiliknya.

𝐅𝐑𝐎𝐌 𝐇𝐎𝐌𝐄 || 𝐉𝐄𝐍𝐎 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang