5. Tega

338 49 0
                                    

Sore ini, Ningning berlari menuju halte terdekat, kurang 15 menit lagi pergantian shift kerja caffe tempat ia bekerja part-time

Pulang sekolah ia tak sadar tertidur padahal niatnya hanya istirahat sebentar, tapi yasudah lah.
Ningning hanya berharap bus cepat datang agar ia tak kena omel bos nya

Tapi, cuaca seakan tak mendukung keinginannya. awan yang tadinya mendung sekarang mulai mengeluarkan rintikan air, rasanya ia akan menangis sekarang.

"Ck, ayolah bus cepat datang " omel ningning dengan wajah pasrahnya, untung tak ada orang disekitarnya.

Tin tin tin tin

"Mau aku antar ?" tanya orang didalam mobil itu, tak lupa wajah tersenyum yang menenangkan tapi tidak untuk ningning

"Gak usah, pergi sana lo"

"Ayolah kita bukan orang asing, tak masalah jika aku mengantarmu"

"Tapi menurut gue , lo orang asing"

"Baiklah, kamu hati hati, aku pergi dulu" ucap cwek itu kembali melajukan mobilnya. Ningning menatap mobil itu dengan tatapan sulit pahami, tak sadar air matanya mulai turun







Tapi, sesaat kemudian..












Bruuummm brummm brumm cit-
(anggap aja suara motor berhenti mendadak 😂)



"Oy culun ngapain lo disini kayak gembel aja "  jangan tanya siapa ini, udah pasti jeongwoo lah.

"Bukan urusan lo"

"Sombong banget lo lun, lo nunggu bus ya?"

"Emmm"

"Gue liat tadi busnya berhenti dipersimpangan kayaknya ban nya bocor, yaudah gue cabut dulu "

"Eh-h masa ya ban busnya bocor" tanya ningning reflek memegang tangan jeongwoo yang ada di stir motor

"Iya , kalau gak percaya liat sendiri sana"

"Lo mau nganter gue gak?"

"Tapi gak gratis"

"Ck, perhitungan lo. Tapi anter gue dulu"

"Okeh, kemana emang?"

"Caffe senja depan taman kota"

"Yaudah cepet naik "













✯★✰☆✩








"Habis darimana ?"

"Habis jalan pah, bosen dirumah terus. Papa baru pulang kerja ?"

"Iya , mama kamu kemana ?"

"Di butik mungkin, pah tadi aku ketemu ningning"

"Papa ke kamar dulu" jawab sang ayah

"Tapi pah tadi aku ketemu ning-" ucapan gadis itu terhenti saat melihat sang papa berjalan ke arah kamarnya tanpa memperdulikan omongannya














"Stop stop stop nyampai sini aja, makasih udah nganter"

"Eh yang nyuruh lo pergi siapa?" Ucap jeongwoo sambil menarik tudung hoodie ningning

"lepasin gak, Gue udah telat "

"Lo kerja disini?"

"Iya, udah gue mau kerja lepasin tudung gue"

"Lo pulang jam berapa?"

"Jam 23.45 "

"Tunggu gue, gue nanti jemput lo"

"Terserah, gue pergi dulu " jawab ningning sedikit berlari ke caffe




















Badan ningning serasa tak bertulang lagi, caffe malam ini banyak pengunjung sampai tak ada waktu buat ia duduk sebentar

Untung jam sudah menunjukkan waktu pulang. Ia hanya ingin cepat pulang dan merebahkan tubuh lelahnya ini.

Selesai beberes, ningning siap buat pulang tapi sesaat setelah mengunci pintu caffe  tiba-tiba tangannya ditarik paksa buat lari , ingin melawan tapi saat melihat wajah orang itu ia hanya bisa mengembuskan nafas kesalnya

Ia hanya ingin pulang bukannya lari seperti ini

Mereka berhenti sebentar tanpa aba-aba cwok yang tadi menarik tangan ningning mengangkat tubuh si cwek dan memasukkan tubuh itu ke dalam box sampah dan setelahnya ia melompat masuk kedalamnya, untung mereka muat dalam box yang cukup sempit itu.

"Kemana dia? "

"Mungkin kearah sana, ayo cepat kejar !" suruh temannya yang lain

"Huuuhhhh untung gak ketauan" syukur jeongwoo tanpa melihat raut marah dari orang sebelahnya

"Untung pala lo......, AAAAAAA GUE CAPEKKKK" teriak ningning dengan mata sedikit berair tak lupa melempar tumpukan kardus ke arah jeongwoo, untung mereka masuk box sampah bahan kering kalau basah mungkin ningning akan menghajar wajah jeongwoo segera

"Hehh diem, lo mau kita ketahuan" tak lupa jeongwoo membekap mulut si cwek, tapi tak berlangsung lama karna ningning menggigit tangan itu

"Gue mau pulanggggggg"

"Yaudah ayok, cepet loncat"

"Gue gak mau jalan, lo harus tanggungjawab"

"Ogahlah kaki gue juga pegel ya"

"Yaudah gue tidur sini aja"  ucap ningning rebahan di samping box sampah tadi, sumpah ia tak kuat jalan lagi

"Terserah lo"

"Bangsat emang" umpat ningning saat melihat jeongwoo berjalan meninggalkannya, tapi yang ia lakukan malah menutup matanya tanpa menyusul jeongwoo
































Don't Worry (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang