8. terungkap

334 41 1
                                    

Ningning menatap sebal cwok didepannya saat ini. Ia sungguh tak suka dipaksa sedangan cwok didepanya ini dari tadi terus memaksa dia buat ngejawab berbagai pertanyaan si cwok

"Mau lo apa park jeongwoo"

"Gue cuma pengen tau, lo tuh siapa?"

"Gue ningning, si culun yang lo jadiin taruhan"

"Apa hubungan lo sama si yedam ?"

"Bukan urusan lo, udahlah gue mau pulang"

"Kemarin malam kok lo bisa matahin tangan dua cwok yang ngegoda lo"

"Gue juga bisa matahin mulut lo, unfaedah banget pertanyaan lo"

"Apa hubungan lo sama lee jeno?" tangan jeongwoo sigap menahan tangan ningning yang akan pergi

"Lo tau batasan kan? itu privasi gue, lo gak berhak buat ngerusuh urusan gue"

Tak ada tanggapan lagi dari jeongwoo,  dengan sedikit sentakan tangan keduanya mulai terlepas, ningning melangkah pergi tapi terhenti saat jeongwoo berbicara

"Lo tau kenapa gue ngelakuin taruhan ini?Percaya atau gak gue taruhan sama lee jeno buat dapetin-"

"Lo tau darimana gue tau taruhan lo ini?" potong ningning. Jeongwoo baru tersadar, darimana ningning bisa tau tentang taruhan ini padahal hanya dia, lee jeno dan temannya yang tau

"Asal lo tau gue gak sebodoh itu nerima buat dijadiin taruhan ini" . Setelahnya ningning melangkah pergi tanpa memperdulikan jeongwoo yang menatap kepergiannya




"Ashhh kenapa baru kepikiran" ucap jeongwoo mengacak-acak rambutnya











✯★✰☆✩















Jeongwoo tau dia emang brengsek. Tapi dia tak tau kalau orang didepannya lebih brengsek darinya

"Jadi apa maksud kalian? Kenapa lo buat taruhan ini kalau lo udah milih dia?" tanya jeongwoo ke cwek didepannya

"Dan lo lee jeno, apa hubungan lo sama ningning?" lanjutnya

"Gue tunangannya tapi gue gak cinta sama dia" jawab jeno

"Gue gak ngira lo sebangsat ini,   jelas-jelas dia tunangan lo kenapa lo milih dia jadi taruhannya"

"Gue mau lepas sama dia, dan ini cara yang tepat"

brug brug brug

"Lo emang bajingan, lo gak mikirin perasaan dia apa? maks-" Pukulan jeongwoo ke jeno terhenti saat tangan lain menahan tangan jeongwoo

"Cukup! Jangan pukul dia" .tangan lain itu milik ningning

"Tapi dia ud-"

"Lo mau lepas kan dari gue, fine sekarang kita udah gak ada ikatan lagi. Gue harap lo bahagia sama dia" ucap ningning pada jeno tak lupa melempar cincin dari jarinya

Ningning menarik tangan jeongwoo agar pergi bersamanya

"Urusan kita belum selesai" ancam jeongwoo sebelum pergi dari hadapan jeno

















Hening, tak ada yang ingin memulai bicara. Mata kedua insan ini terpaku pada danau didepan mereka

sebenarnya jeongwoo khawatir sama cwek disampingnya ini, dapat ia liat mata ningning mengisyaratkan luka yang dalam tapi tatapan dinginnya juga mendomonasi

"Lo kok bisa disana tadi?" tanya jeongwoo

"Kakak gue yang ngasih tau"

"Siapa? kok gak dia aja yang nolongin gue. Kenapa nyuruh lo segala"

"Cwek yang tadi sama jeno itu kakak tiri gue"

"APA? L-luna kakak tiri lo? tapi dia-"

"Iya, dulu gue maksa papa gue buat tunangin gue sama jeno. Gue cinta sama dia, tapi nyatanya dia cinta sama luna. Gue egois kan?" ucap ningning diiringi air mata yang sudah ia tahan daritadi

"Gue gak tau kalau rasanya bisa sesakit ini, gue mau je..no t-tap-" sesak  yang kini dirasaakan ningning sesekali dia menepuk dadanya agar rasa sakitnya bisa hilang

"Jangan nyalahin diri lo, kita gak bisa maksa kita harus suka sama siapa. Yang penting sekarang lo harus relain dia" ucap jeongwoo mendekap tubuh ningning yang masih menangis

"Lo kuat bahkan gue salut sama lo"


















Don't Worry (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang