Darah bersimbah begitu banyak memenuhi seluruh tubuhnya yang tergeletak kaku di tengah kerumunan banyak orang, namun tak ada satupun dari mereka yang membantunya, mereka semua hanya diam terpaku memandangi tubuh kurus yang terbaring di pinggir jalanan kota.
Wajah yang penuh dengan darah itu perlahan terangkat dan kelopak mata yang mulanya terpejam kini bergerak naik lalu terpampang bola mata hitam yang bersinar terang namun seakan ada sesuatu yang menghalangi mata bersinarnya seolah menjadi redup bak seperti mata yang menyimpan begitu banyak rahasia kehidupannya.
Perlahan bibirnya bergerak seperti ingin bicara kepada banyaknya orang disekelilingnya. "T-tterima k-khasih" senyum nya terangkat begitu manis namun itu hanya sesaat kemudian mata indahnya tertutup sempurna dan kepalanya kembali bersentuhan dengan kasarnya jalanan.
___________________________________
✧____________♡_____________✧
________________
✿______✿
__
♡Kaki panjang nan indah nya terus dipaksa berlari mengelilingi lapangan dengan panas dan teriknya matahari, tak lupa betapa menyengatnya sinar matahari itu membuat dirinya berkeringat dan tampak seperti orang gila dengan rambut yang sangat tidak tertata.
Wanita dengan tampilan seperti preman itu terus memaksa kakinya memutari lapangan sekolah karena hukuman yang diberikan oleh gurunya akibat telat memasuki sekolah.
Lima belas menit setelahnya ia membaringkan tubuh penuh keringatnya di bawah pohon beralaskan rumput hijau yang terasa empuk untuknya. Ketika sedang menyeka keringat nya seorang guru berbadan bongsor menghampirinya lalu berkacak pinggang didepan nya.
Wanita yang tengah berbaring itu seolah tak menyadari kehadiran guru berbadan bongsor tersebut dan melanjutkan menyeka keringatnya dengan santai.
"Kheemm..."
Gadis berpenampilan absrud itu tak mengindahkan gurunya dan bangun dari tidurnya, kemudian menyenderkan kepalanya di dahan pohon sambil mengibaskan tangannya dan tersenyum simpul seakan-akan angin yang dihasilkan dari tangan nya terasa begitu segar.
"Cahaya Putri Alexa kamu dengar ibu tidak?!" Guru berbadan bongsor tadi kemudian berdecak karna tak ada satupun reaksi yang ditunjukkan dari diri Alexa
Karena sebal guru tersebut terlihat sedang menarik napas dalam-dalam dan di hempas kan dengan kasar
"Ikut ibu sekarang Alexa!" Titah guru tersebut lalu berjalan perlahan menjauhi Alexa
Dengan sedikit kesal Alexa menarik kasar ransel sekolahnya dan berjalan di belakang guru tersebut sambil menggerutu sebal.
Tepat saat belokan koridor dirinya tak sengaja menabrak seseorang lalu matanya menatap wajah pria yang ditabraknya dengan kesal dan melempar tatapan sinis nya kemudian berjalan kembali mengikuti guru yang entah dimana keberadaannya.
Karena matanya tak kunjung menemukan guru berbadan bongsor tersebut dirinya mengangkat bahu acuh dan melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan santai.
Tok Tok Tok...
Dengan santai ia menyembulkan kepalanya dari balik pintu kelas sambil menyengir kuda.
"Sorry pak saya telat"
"Ini sudah telat yang ke berapa kalinya Alexa! Kebiasaan kamu yah!" Ujar guru berkepala plontos tersebut, terlihat dirinya tengah menarik napas kesal.
"Ketinggalan bus tadi pak makannya telat" elak Alexa dengan santai kakinya memasuki kelas dan duduk di bangku pojok belakang kemudian melipat tangannya didepan dada sambil bersandar
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Broken ✓
Teen Fiction(◕ᴥ◕) Ia sendiri. Tidak ada ayah dan ibu disisinya hanya ada keheningan yang selalu menyelimuti dirinya. Ditinggal sendiri membuat dirinya tertampar dengan kerasnya dunia, ketika ia hampir menyerah seseorang datang memeluk tubuhnya, menguatkan nya...