satu

6 1 0
                                    

Pukul menunjukkan jam delapan malam. Rembulan semakin terang. Keadaan menjadi lebih sunyi dibanding sebelumnya. Para karyawan sudah bersiap menutup restoran.

Para pelayan yang berada di belakang dapur mengintip dari jendela kecil, bingung menatap Andre yang sedari tadi hanya diam mematung.

"Ape makananya keliatan kaga enak?" tanya salah pelayan disana kepada rekannya.

"Ah, engga ko tadi baru juga dipanasin" balas rekannya.

Karena penasaran pelayan itu menyuruh rekannya untuk coba mendekati Andre.

"Ah lu aje si"

"Baju gua kotor goblok"

Rekannya pun menurut. Ia mencoba mendekat dari belakang.

Seketika, Andre menoleh ke arah belakang sambil menahan tangis nya.

"Eh" sontak kaget sang pelayan.

"Ma-maaf saya gak bermaksud—"

"Gak apa, saya lagi mau nunggu temen saya aja" balas Andre dengan tatapan kosong nya.

Pelayan itu pun tiba tiba pergi dari hadapan Andre.

"Nih"

"Eh?"

"Mending nangis disini, kalo udah keluar restoran nahan nangis malu diliatin banyak orang"

Andre menerima tisu yang diberikan pelayan itu, ia langsung mengeluarkan tangisannya.

Lima menit berlalu tangisan Andre, ia masih ingin menangis tapi pelayan yang di depannya malah menatapnya membuat Andre canggung.

"Andre" Kata Andre sambil menyodorkan tangannya ke arah pelayan.

"Ha? ngapain lu bujank? anjrit pake kenalan segala" pikir pelayan itu dalam otak nya.

"Rayya"

————————————————————————

hellow world!
bagaimana dengan cinta segiempat? segitiga? gatauk lah. tapi lumayan kan🤩🤩 mau momen apalagi nich tsay

vomment juseyo!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

nasi padang | FARIS ANDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang