Keterbukaan

32 5 0
                                    

Pagi ini Letta ada janji untuk bertemu sama teman-temannya. Mereka janjian bertemu di cafe tempat Sean bekerja. Letta sengaja mengajak teman-temannya bertemu disitu agar dia bisa melihat Sean.

"Letta ayo, kita disebelah sini." Ucap Jesslyn teman Letta.

Letta langsung segera menghampiri teman-temannya yang sudah berkumpul.

"Ehh sorry ya gw datengnya agak telat." Ucap Letta.

"Iya, santai aja." Balas Luna.

"Ehh ayo kita mau pesen apa nih." Tanya Tasha.

"Ehh iya ayo pesen-pesen. Mau pesen minum apa nih?" Balas Letta.

"Gw mau capucino aja." - Jesslyn

"Gw juga capucino." - Caroline

"Gw ice chocolatte aja." - Tasha

"Kita juga ice chocolatte." - Luna, Zyleen, Athena

"Okay, gw pesenin dulu ya." Ucap Letta

Letta berjalan ke arah kasir untuk memesan minuman yang ingin dia pesan.
Setelah memesan Letta menghapiri teman-temannya untuk lanjut berbincang-bincang.

Sampai suatu ketika...

"Ehh, gw denger-denger gebetan lu kerja disini ya ta?" Tanya Caroline pada Letta.

"Hahaha, iyaaa dia kerja disini. Namanya Sean, tuh yang disana lagi bikin coffee." Ucap Letta sedikit malu sambil menunjuk arah dimana Sean berada.

"Loh gw ketinggalan apanih?" Ucap Zyleen kaget.

"Tuh si bocil, masih kecil udah dapet gebetan. Padahal Caroline yang paling tua aja ga laku-laku." Ucap Luna sambil ketawa.

"Heh, bukan ga laku ya. Tapi jual mahal." Jawab Caroline dengan cepat.

"Halah mbel gayamu." Ledek Jesslyn.

"Udah-udah gausah berantem." Ucap Letta sambil ketawa.

"Udah biasa mereka. Bukan berantem, tapi makanan sehari-hari." Ucap Athena.

"Lu udah confess ke Sean? Sean suka sama lu juga ga?" Tanya Tasha bertubi-tubi.

"Aduh kalian ini santai aja, kenapa pada kepo." Ucap Letta malu.

"Ga kepo, kita cuma memastikan biar cinta lu ga bertepuk sebelah tangan." Ucap Jesslyn.

"Iyaaa, Sean belum tau kalo gw suka sama dia." Jawab Letta agak canggung.

"Loh cepetan ngaku anjir, keburu dipepet cewek lain. Lu gatau seganas apa cewe-cewe jaman sekarang? Apalagi Sean ganteng." Ucap Luna

"Ya ga gitu gw malu aja, sama takut canggung." Balas Letta

"Ngapain malu, yang penting lu udah confess masalah jawabannya akhir aja. Kalo canggung ya lu cari topik lain ta." Saut Tasha agak kesal

"Tau coba dulu anjrit, siapa tau sama-sama suka tapi malu malu kucing." Ucap Jesslyn

"Duh iya iya, ntar gw coba." Balas Letta cepat.

"Nah gitu dong itu baru Letta yang pemberani." Ucap Luna dengan semangat.

Setelah itu Letta mengalihkan topik dan berbincang-bincang hal yang lainnya.
Tak terasa mereka sudah mengobrol sampai sore hari, teman-teman Letta sudah berpamit pulang semua. Sementara Letta duduk sambil menunggu Sean menyelesaikan shift pagi nya.

"Letta, hai cantik. Nunggu lama yaa." Tanya Sean sambil mengacak-acak rambut Letta.

"Engga kok, ayo kita pulang. Atau mau jalan-jalan?" Tanya Letta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Laut TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang