Pendekatan

29 5 0
                                    

"Good evening Sean." Ucap Letta dengan tangan melambai.

"Ohh good evening to Letta." Ucap Sean dengan senyuman.

"Apa yang membawamu kemari Letta? Mau pesan sesuatukah?" Lanjut Sean.

"Yahh, saya pesan ice chocolatte 1 ya. Dan saya kemari ingin bertemu denganmu Sean." Ucap Letta sedikit malu

"Wahh bravo! Kenapa kamu ingin bertemu dengan saya Letta? Ada yang bisa saya bantu?" Ucap Sean.

"Hari ini kamu bekerja sampai jam berapa? Saya mau mengajak kamu makan malam." Ucap Letta dengan semangat.

"Wahh, tawaran yang cukup menarik. Saya pulang kira-kira jam 19.00, apa kamu bersedia menunggu?" Ujar Sean.

Letta segera melihat jam dihape nya dan sekarang jam tepat menunjukan pukul 17.00. Yah Letta harus menunggu selama 2 jam. Letta pun mengiyakan pertanyaan Sean.

"It's okay dude. Saya akan menunggu beberapa jam." Ucap Letta dengan senyuman mengembang.

"Okay Letta silahkan duduk ya, saya akan buatkan ice chocolatte untukmu." Ucap Sean.

Letta segera mencari tempat duduk dekat jendela. Lalu mendengarkan lagu favoritnya menggunakan Airpods miliknya.

I just couldn't save you tonight milik Ardhito Pramono.

Lagu favorit Letta yang selalu membuat moodnya bertambah. Letta mendengarkan lagu tersebut sambil melihat Sean membuat ice chocolatte untuknya. Demi apapun, Letta tergila-gila melihat Sean dengan seragam baristanya. Apalagi saat Sean sedang sibuk membuat minuman. Membuat ketampanannya bertambah ratusan kali lipat.

Perlahan Sean mulai mendatangi meja Letta, dan memberikan ice chocollate pesanan Letta.

"Ini ice chocolatte nya cantik." Ucap Sean dengan tertawa.

"Terima kasih barista tampan." Balas Letta dengan tertawa.

Sean yang sedikit salah tingkah mendengar ucapan Letta segera melanjutkan pekerjaannya. Letta yang menyadari hal tersebut tersenyum kegirangan.

2 jam berlalu...

Sean mulai beres-beres dan mengganti seragam kerjanya. Lalu menghampiri tempat duduk Letta. Letta yang melihat tersebut tersenyum dengan penuh semangat.

"Ayo, saya sudah selesai bekerja Letta. Malam ini kita mau kemana?" Ujar Sean.

"Let's go! Hari ini temani saya makan saja Sean. Apa kamu tau tempat makan yang enak? Apa kamu ada rekomendasi?" Ucap Letta.

"Mau makan ayam penyet? Saya ada rekomendasi tempat ayam penyet terenak menurut saya." Ucap Sean malu-malu.

"Ayoo, ajak saya kesana." Ucap Letta dengan semangat.

"Tapi saya tidak membawa kendaraan Sean? Apa kamu bawa kendaraan?" Ucap Letta sedikit malu.

"Hahaha, tenang saja Letta saya bawa motor. Kamu tidak keberatankan kalau naik motor?" Ucap Sean.

"Ya, tenang saja." Ucap Letta.

Mereka segera ke tempat parkiran untuk mencari motor Sean. Lalu segera berangkat.

"Ini Letta, untung saya bawa helm cadangan. Ini helm punya mama saya." Ucap Sean dengan tertawa.

"Okay, saya merasa spesial bisa memakai helm mama kamu." Ucap Letta tersipu malu

"Ayo naik. Jangan lupa pegangan yang erat ya, biar gak jatuh." Ucap Sean.

Letta segera naik ke motor dan memegang pundak Sean agar tidak jatuh.

"Peluk saya aja Letta. Biar lebih aman." Ucap Sean sedikit malu.

Mendengar ucapan Sean, Letta segera memeluk Sean agar tidak jatuh. Lalu mereka segera pergi ketempat makan.

Sesampainya ketempat makan, Letta segera mencari tempat duduk. Dan Sean memesan makanan.

"Letta kamu suka makan pedes ga?" Tanya Sean.

"Sedikit." Balas Letta

"Pak saya pesen nasi ayam penyet 2 ya. Yang satu pedes yang satu sedang aja ya. Sama es teh manis 2." Ucap Sean yang sedang memesan makanan.

"Oke siap mas laut, ditunggu ya." Ucap bapak penyetan yang sudah hafal dengan Sean. Pelanggan tetapnya.

Sean segera menghampiri Letta yang sedang duduk.

"Ada apa nih Letta, kok tiba-tiba mengajak saya makan." Ucap Sean

"Hahaha, gapapa Sean. Saya hanya ingin menjalani pendekatan denganmu." Ucap Letta sedikit malu

"Sepertinya kamu orangnya asik. Gimana kalo kita berteman?" Lanjut Letta.

"Ofc Letta. Senang berteman denganmu." Ucap Sean sambil tersenyum.

Selanjutnya makanan pun tiba. Lalu Letta dan Sean segera makan dengan lahap.

"Gimana tadi makanannya Letta? Enak?" Tanya Sean.

"Enak, beneran enak Sean." Ucap Letta dengan senyuman.

"Okelah kalo begitu. Ayo kita pulang, keburu kemaleman." Ucap Sean.

Akhirnya Sean dan Letta segera pulang. Letta mengarahkan Sean kejalan rumahnya. Sesampainya di rumah, Letta berterima kasih kepada Sean.

"Makasih Sean udah mau nemanin saya malem ini." Ucap Letta

"May i have your phone number Letta?" Ucap Sean sedikit malu.

"Ohh iya tentu saja, mana hape kamu." Ucap Letta dengan senang.

Setelah memberikan nomor hapenya kepada Sean. Letta pun segera masuk kedalam rumah.

"Good night Letta. Have a nice dream!" Ucap Sean dengan semangat.

"Too Sean." Balas Letta

Haii semua. Maaf ya nunggu lama. Ini cerita pertama aku jadi maaf ya kalo ada typo atau kata-kata yang kurang jelas.
I hope kalian enjoy ya guys.
Jangan lupa vote sama komen ya guys, makasih.

Laut TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang