3. Putus Asa

25 2 0
                                    


"Ingin seperti mereka namun apa daya tak pernah terlihat olehnya"

***

Kenyataan yang harus dia terima benar2 membuat Melisa semakin merasa tidak berguna. Tahu bahwa dirinya mempunyai penyakit kanker otak sangat membuatnya terpukul.

Di satu sisi Melisa senang karena ini bisa jadi salah satu cara agar dia bisa cepat bertemu bundanya. Di sisi lain Melisa tidak ingin meninggalkan papanya sendiri bersama dua iblis itu.

"Bunda, Lisa bakal lebih dekat sama bunda. Tapi, kalo Lisa pergi papa gimana ya?"

Lagi-lagi air matanya turun tanpa di minta. Fakta ini membuat Melisa benar-benar kehilangan semangat hidupnya.

Melisa terus menangis tanpa suara. Melisa mau di sisa hidupnya dia bisa jadi orang yang lebih berguna untuk papanya dan orang sekitar yang sayang padanya.

Ting...

Arsel

Sa?
lagi apa?

diem doang

udah makan?

blm

makan dulu gih

hm

jangan gini dong Sa

gimana?

ga gimana" si

trs?

jangan nyiksa diri kamu
sendiri Sa

gunanya gw syg ma
dri sndr?

ayolah sa, kamu jangan
gini terus
Aku janji kalo balik bakal
buat kamu senyum terus

prl bkti bln janji

iya Sasa

ydh

makan dulu gih

hm y

besok aku pulang loh Sa

ya trus?

kamu ga kangen?

lmyn

hah? apa?
ga liat nih

bct buta

galak amat neng
udah sana makan dulu
abis tu tidur

hm y

Seperti MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang