- 10 -

3K 439 10
                                    

Momo menggenggam erat tanganya, sangat jelas terlihat bahwa ia sedang menahan amarahnya. Ia kemudian menjauh dari jennie dan juga rose, lalu beralih untuk menelpon seseorang

"Hallo.. lakuin sekarang"

"serius lo"

"gue serius, buat dia cedera"

"oke"

Momo baru saja memutuskan sambungan teleponnya ketika naya dan dahyun menghampirinya yang tadi menjauh

"lo nelpon siapa?" tanya naya

"temen gue, katanya dia mau dateng besok" bohong momo

"ohh gitu, yaudah yuk makan laper nih gue" ajak dahyun

Sedangkan momo hanya menyeringai memikirkan apa yang akan terjadi pada lisa.

.

Lisa berjalan dengan jisoo mencari keberadaan pak hendery, karena mahasiswa yang sangat banyak membuat mereka susah menemukan dosen tersebut

"kemana sih tu bapak-bapak" gerutu lisa

"giliran dicari ga ada, giliran ga dicari muncul dimana-mana" omel jisoo

"lahh ini kita udah ditengah panggung aja" kata lisa

"lahh iya yak? Pantesan gue cape" jawab jisoo

"kak istirahat bentar yuk" ajak lisa sambil mendudukkan dirinya dipinggir panggung

"ayok dahh, capek gue"

Lisa tak sadar bahwa sedari tadi gerak geriknya sedang diperhatikan oleh seseorang. Orang itu selalu mengikuti lisa dan jisoo, menunggu waktu yang benar-benar pas untuk membuat sebuah 'moment' yang mungkin tak akan bisa lisa lupakan.

Ia melihat lisa dan jisoo sedang asyik mengobrol, lalu melihat sekelilingnya. "sekarang waktunya" gumamnya

"ehh lis itu pak hendery" kata jisoo sambil menunjuk kesudut panggung. Pak hendery seperti sedang berbicara dengan dosen lainnya

"ehh iya yuk yuk samperin, ntar keburu ilang lagi" kata lisa

Saat lisa hendak melangkahkan kakinya untuk menghampiri jisoo yang sudah lebih dulu berjalan tiba-tiba saja lampu gantung yang berada diatas panggung goyang seperti akan jatuh tapi lisa masih belum sadar, sampai teriakan jisoo menyadarkannya

"Lisa awassss..." teriak jisoo

Semua orang yang berada disana berterian histeris melihat lampu besar itu yang akan menghantam lisa. Sedangkan lisa sendiri masih diam, tubuhnya seolah membeku disana sampai seseorang memeluknya dan membawanya menjauh kesisi panggung lainnya

"Lo gila ya, orang mau celaka bukannya kabur malah diem aja" bentak orang itu yang membuat kesadaran lisa kembali

"H..Hahh?? gue kenapa?" tanya lisa yang masih mencerna keadaan disana

"emang bego ni orang" gerutu jeffrey

"Heh lo seenaknya aja ngatain gue bego" kesal lisa

Jeffrey yang hendak menjauhkan dirinya dari lisa, kembali memeluk gadis itu ketika ekor matanya melihat tangga yang digunakan oleh mahasiswa lain mengarah padanya disertai teriakan-teriakan dari mahasiswa lainnya. Satu tangannya digunakan untuk memeluk lisa dan satunya digunakan untuk memegang tangga yang akan menimpa mereka.

Jika kalian bertanya mengapa jeffrey ada disana jawabannya adalah karena jeffrey juga salah satu pengisi acara pensi.

Lisa mendongakkan wajahnya memandang wajah jeffrey dan beralih ketangannya yang sedang menahan tangga itu

"lo bisa kerja yang bener ga sih? kalo anak orang celaka gimana" bentak jeffrey pada salah satu mahasiswa yang menggunakan tangga tadi

"so..sorry kak gue ga sengaja" ucap mahasiswa itu kemudian mengambil tangga yang tdai sudah dibuang jeffrey

Lisa langsung merebut tangan jeffrey yang ia gunakan untuk menahan tangga itu, "tangan lo gapapa?" tanya lisa yang sedikit khawatir

Jeffrey sedikit terdiam mendapatkan perlakuan itu, "udah gapapa" jawab jeffrey dengan nada lembut yang belum pernah lisa dengar selama ini

"syukur deh, emm thanks udah nolongin gue tadi" kata lisa dengan canggung

"mangkanya jadi orang jangan bego-bego banget. Udah tau mau celaka malah diem, untung tadi ada gue" cerocos jeffrey

"kok lo ngelunjak sih, kan gue udah bilang makasih" kata lisa dan jelas saja perkataan lisa tak dihiraukan jeffrey. Terbukti jeffrey sekarang yang berjalan menjauh tanpa menghiraukan lisa sedikitpun.

"lis..liss lo gapapa?" tanya jisoo yang menghampiri lisa

"Gue gapapa kak, masih sedikit shock aja" kata lisa

"yaudah yuk samperin jennie sama rose" ajak jisoo

"lah pak hendery gimana?"

"gue udah ngomong tadi" kata jisoo dan hanya dibalas anggukan oleh lisa

.

Diperjalanan lisa terus saja memikirkan tangan jeffrey, "huhh pasti sakit tangan tu orang" gumam lisa yang masih dapat didengar jisoo

"apaan?" tanya jisoo

"ahh ngga, yuk ahh lelet banget jalannya" ejek lisa

"anjim dasar lo" kata jisoo

Namun belum sampai ketempat awal, rupanya jennie dan rose sudah lebih dulu menghampiri lisa dan jiss

"lis lo gapapa? Ada yang luka ga? Sini gue liat dulu" cerocos rose sambil memeriksa tubuh lisa

"eh ehh udah, gue gapapa" jawab lisa

"serius lo? Anak-anak tadi pada heboh ngomongin lo" kata jennie

"lisa ditolongin sama pangerannya kali, jadi ya baek-baek aja dia" ledek jisoo

"apaan sih kak? Ngga ngga.. jangan percaya" ucap lisa

"siapa kak?" tanya rose dengan penasaran

"itu tuh musuh bebuyutannya dari ospek" kata jisoo sambil terkekeh

"wahh kalo gini caranya bisa-bisa benci jadi cinta" tambah jennie menggoda lisa

"yee halu banget lo, mana mungkin. Udah ahh yok cabut" ajak lisa

"ututuu lisa salting nih guys" ledek rose dan hanya ditertawakan oleh jisoo dan jennie

.

.


Please vote and commentnya manteman sekalian^^

EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang