Adzhan subuh telah berkumandang dengan sangat merdunya dipagi hari ini. Aku terbangun dari tidur indahku kemudian berjalan kearah kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Ku ambil mungkena lalu kupakai,lalu sajadah kubentang menghadap lurus ke arah kiblat. Baru lah ku tunaikan ibadah yang wajib dilakukan umat muslim sepertiku.
Setelah melakukan salat,kutampungkan kedua tanganku dan berdo'a.
"Ya allah lancarkan lah kegiatan ku hari ini. Jadikan hari kemarin adalah motivasi untuk hari ini dan jadikan hari ini hari yg lebih baik dari hari kemarin. Permudahkanlah rezeky kedua orangtuaku,panjangkanlah umur mereka. Ròbbanaa Aatinaa Fid Dunyaa Hasanah, Wa Fil Aakhiròti Hasanah, Wa Qinaa 'Adzaaban Naar."
Kulepas mukenah tadi yg kupakai dan meletakkannya kembali kempat semula. Ku langkahkan kaki menuju tempat tidur dan merapikannya. Ku ambil handuk lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi dan mengenakan pakaian aku keluar dari dalam kamar menuju dapur untuk membantuk adik ibuku memasak makanan yg akan dimakan untuk sarapan nanti.
Fyi : nisa biasa memanggil adik ibunya dengan sebutan tante. Annisa itu merantau dari padang ke jakarta ya ceritanya.
Sekarang aku tinggal bersama adik ibuku yg tinggal di jakarta. Aku merantau ke jakarta adalah untuk mencoba peruntunganku disana. Kebetulan sekali suaminya tanteku itu dekat dengan bos tempat aku akan bekerja.
Hubungan mereka cukup baik bahkan mereka seperti saudara. Sudahlah lupakan.
Tentunya dengan hubungan itu aku sedikit terbantu karna aku tak perlu tes ini itu dan akan langsung diterima.
Subhanallah betapa senangnya hatiku. Tuhan kau memang maha adil,terimakasih karna sudah berpihak padaku.
"Sini biar nisa tolong tante"
"Eh kamu,yaudah ini kamu goreng tante mau motong sayuran dulu ya"
"Iya tante"
Kugerakkan tangan ku untuk mengaduk ikan lele yg sedang berada dalam wajan yg berisi minyak panas itu.
"Jangan di aduk dlu nisa entar ikannya ancur,klo ancur siapa yg mau makan"
"Ada kok,itu si rino anak lanangmu hihihi"
Tanpa aku sadar tiba-tiba tangan tante novi menepuk lenganku. Dan aku mengaduh kesakitan padanya,tenang saja dia tidak menepuknya dengan keras kok.
"Aduh sakit tante"
"Lebay banget sih kamu orang tante pukulnya pelan kok. Sini tante ajah yg goreng,entar sirino keracunan lgi"
"Lah kok bisa keracunan?"
"Bisa lah orang tante biasanya ngsih makan pake wishkes bukan ikan asin"
"Pantesan badannya kurus bulunya lebat" ucapku pelan.
"Ngomong apa tadi hah?"
"Enggak ah bukan apa-apa. Tante salah denger kali makanya klo lebaran tuh beli korek kuping jangan bagi-bagi thr yg di utamain"
"Oh gitu. Berarti thr khusus buat kamu ditiadakan ya"
"Ya jangan donk tante tadi nisa cuman asal ngomong doank ngk serius ini beneran dah"
"Yaudah sana gih potongin sayurnya abis itu dicuci baru dimasak oke"
"Oke boss"
Begitulah kami ketika sedang bersama. Kadang seperti ibu dan anak dan kadang seperti sahabat. Aku ajah sampe bingung aku tuh anak siapa sih?