4

126 28 4
                                    

RIP buat korban sriwijaya air, dan turut berduka. semoga keluarga yang di tinggalkan ikhlas dan tabah, semoga mereka di tempat kan di tempat yang terbaik aamiin..





***





Eunha dan Yoongi berada disebuah kedai sederhana, setelah memesan dua porsi ramyun Yoongi kembali ke meja yang terdapat Eunha dengan ekspresi tidak biasa. Seperti sebongkah es batu yang telah mencair. Sejak Jungkook menyebut-nyebutkan namanya, Yoongi selalu memperhatikan Eunha dikelas. Dia gadis yang pendiam dan dingin, dia seolah-olah tidak perduli dengan manusia-manusia yang hidup di sekeliling nya. Eunha yang di hadapan nya ini seperti Eunha yang dulu ia temui. Apakah perasaan nya jauh lebih baik? apakah ini dia yang sesungguhnya? atau hanya berpura-pura baik-baik saja agar Yoongi tidak khawatir?

"Bagaimana Ayah?"

"Bagaimana Ibu?"

Keduanya saling menatap karena sama-sama bertanya, lalu Eunha tersenyum kecil. Sudah lama rasanya dia tidak tersenyum, rasanya otot-otot pipinya sedikit kaku. "Ayah masih diamerika, aku tinggal di gangnam sendirian,"

"Benarkah? Lalu apakah itu alasan mu sampai sekurus ini?"

"Tidak, jauh sebelum aku pindah. Aku sudah mendapatkan tubuh ideal ini,"

"Hahaha Mwoya? Tinggi mu bahkan bisa dikatakan kurang."

"Mwo? Kau juga, pendek."

Mereka saling menatap, lalu tertawa kecil bersama. Mereka benar-benar saudara kandung, Eunha memiliki 90% gen ibunya, dan Yoongi memiliki 90% gen ayah nya. Tidak begitu mirip, Tapi mereka sama-sama memiliki tinggi badan kurang, dan memiliki kulit putih.

Dua Mie ramyun di antarkan ke meja mereka. "Oiya, kabar ibu baik. Kau mau bertemu dengan nya?" Tanya Eunha.

"Aku akan menemuinya, nanti. Tapi aku ingin tau, apa benar kau baik-baik saja?" Yoongi menatap Eunha dalam, namun Eunha tidak bergeming sedikitpun. Yoongi mengerti, mereka berdua sama-sama memiliki masalah yang mungkin tidak mudah untuk di katakan. Yoongi memotong kuning telur dan menaruh nya pada mangkuk Eunha, karena Eunha sangat menyukai kuning telur. "Tidak apa, aku juga memiliki sebuah rahasia. Aku akan mengatakan nya jika kau mengatakan nya juga,"

Eunha tersenyum, melihat sikap Yoongi yang ternyata tidak berubah, ia masih ingat hal yang disukai Eunha.

***

Yoongi menemui Jungkook di kelas nya, disana sudah ada Taehyung, Jimin, Hoseok yang sudah duduk di dekat Jungkook.

"Jungkook-a, bisa kita bicara?" Ucap Yoongi setelah berdiri di hadapan Jungkook yang tengah menatap ponsel nya, Taehyung, Jimin, Hoseok terlihat dengan raut wajah yang tidak enak.

"Mwo?" Jawab Jungkook dingin.

"Bisa kau hentikan rencana mu untuk menjadikan Eunha mainan mu?"

Jungkook menendang meja yang ada di hadapan nya dengan keras, membuat seisi kelas melihat ke arah mereka. Yoongi terlihat biasa saja, karena dia yakin Jungkook salah paham, tapi seharusnya Jungkook tidak akan semarah itu.

"Kau diam-diam menyukai nya?" Ucap Jungkook menaruh ponsel di meja yang berada di samping Yoongi. Yoongi melihat nya, lalu menatap Jungkook.

"Wae? Lagipula kau hanya mendekatinya untuk beberapa hari, ini sudah lebih dari seminggu kau gagal."

Jungkook mengepalkan tangan nya, lalu pergi dari sana. Taehyung, Jimin dan Hoseok menghampiri Yoongi. "Apa yang terjadi?" Ucap Hoseok.

"Tidak ada." Balas Yoongi lalu pergi dari kelas itu.

"Heol, kalau di lihat-lihat Yoongi sama seperti gadis hantu, alias Eunha." Ucap Hoseok.

Jungkook ternyata pergi ke kelas Eunha, ia mendatangi Eunha yang sedang mendengarkan musik dari earphone nya dan memandangi jendela. Setelah berada di hadapan Eunha, Jungkook menarik tangan Eunha dengan paksa. "Yak, apa yang kau lakukan?" Ucap Eunha terkejut, ia pun berusaha melepaskan tangan nya dari cekalan Jungkook. Yoongi melihat Eunha yang di seret itu pun berjalan menyusul mereka, sedangkan Hoseok dan Jimin terlihat dengan ekspresi berlebihan.

"Teman-teman, apakah ini akan membuat Bangtan gang bubar? omo omo.." Ucap Hoseok dengan nada dramatis.

"Yak, Taehyung-a carikan wanita lain untuk Yoongi, jangan sampai dia menikung incaran Jungkook," Ucap Jimin. Taehyng hanya menggelengkan kepala nya, mereka sangat berlebihan. Dari sikap Yoongi yang tenang dia yakin ini hanya sebuah kesalah Paiman. Mereka pun berjalan menyusuk Eunha dan Jungkook yang sepertinya menuju atap.

"Lepaskan!" Ucap Eunha, ia menarik tangan nya dengan keras. "Kau ini kenapa sih?"

"Aku kira kau perempuan yang berbeda dengan yang lainnya, kau sulit untuk ku dapatkan, tapi ternyata kau malah berhubungan dengan Yoongi. Kau sangat munafik, kau murahan."

PLAK!!!

Yoongi berada di dekat pintu keluar atap, yang tak jauh dari mereka. Taehyung, Jimin, dan Hoseok tiba saat Eunha menampar Jungkook.

Pertama kalinya Jungkook merasakan sakitnya di tampar oleh seorang perempuan. Jungkook menatap Eunha yang terlihat marah, matanya terlihat menahan tangis. "Bbberaninya kau mencaci ku!" Ucap Eunha terlihat gemetar. Yoongi menghampiri nya, dan membawa Eunha pergi dari sana.

"Ah bagaimana ini? Aku tidak suka pertengakaran seperti ini, yayaya Taehyung-a bagaimana ini? Carikan perempuan lain untuk Jungkook." Ucap Hoseok yang malah beralih untuk memberikan Jungkook wanita lain dan menyerah untuk Eunha.

"Ini aneh, biasanya Jungkook yang mengkhianati hati para perempuan, tapi sekarang dia. Apa dia kali ini benar-benar menyukai Eunha?" Ucap Jimin masih memperhatikan Jungkook yang diam dengan guratan wajah marah.

"Ini akan semakin sulit," Sahut Hoseok.

Kelas akan di mulai. Yoongi membawa Eunha kembali ke kelas, kali ini Yoongi dan Eunha duduk berdekatan. "Kau tidak apa-apa kan?" Tanya Yoongi, melihat Eunha masih diam dan terlihat kesal. Kata-kata Jungkook sangat membuat nya marah. Ia memang merasa menjijikan tapi setidak nya Jungkook tak mengatakan itu, karena Eunha sudah mulai menyukai nya.

Yoongi terlihat tersenyum kecil, lucu juga mengerjai Jungkook. Ia berpikir mungkin Jungkook akan berhenti bermain-main dengan perasaan wanita, sepertinya kali ini bocah itu benar-benar dengan perasaan nya.

TBC

Into your heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang