RASA!

36 16 0
                                    

"Aahh..defeat terus gak seruu!!" gilang melempar hp nya ke atas meja lalu mengadahkan kepalanya menatap jam yang tertempel di dinding cafe

"Wah udah jam sembilan aja,gak kerasa,mau pulang sekarang gak?" ujar gilang,Tio dan fharel ikut melihat jam di dinding,padahal di hp yang mereka pegang juga ada jam

"Ayoklah pulang sekarang aja entar mama gue marah lagi"

"Eh rel lo udah bayar kan?"

"Udah"

Fharel bergeming saat ingat tujuan dia ke cafe ini,mata fharel langsung melihat meja yang di duduki amel dan jana tadi,tapi sekarang meja itu kosong.sial,fharel keasikan main tadi

"Lo liat apa rel?"

"Enggak ayo cabut"

"Cabut apa?" tanya Tio yang sepertinya mode bego nya lagi aktif

"Cabut bulu ketek lo!" ujar gilang kesal

"Gue baru aja cukur kemarin,nih liat aja" Tio hampir membuka bajunya dan akan memperlihatkan keteknya jika fharel tidak menggeplak kepala Tio

"Bego! Bukan cabut bulu ketek lo,tapi cabut buat pergi dari sini!" ucap fharel tidak santai

"Ouh ngomong dong daritadi, yaudah ayo gue udah ngantuk" Tio berdiri lalu berjalan duluan meninggalkan fharel dan gilang

"Njir tuh bocah pengen gue sleding deh"

.
.
.

"Asalamualaikum"

Fharel masuk ke dalam rumah lalu langsung menuju kamar nya

"Eh rel tunggu," fharel menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap orang yang memanggilnya tadi

"Apa?" tanya fharel, di sana terlihat jana yang sedang duduk di sofa tapi tidak sendiri di samping jana ada amel

Lah,fharel tidak sadar kalau ada amel di rumahnya

"Lo baru pulang? Dari mana aja?" jana tetap bertanya walaupun jana sudah tau

"Maen sama gilang juga Tio,udahlah gue capek" ucap fharel malas,entahlah hari ini mood nya terasa buruk

"Yaudah sana" usir jana lalu melanjutkan mengobrol dengan amel,Fharel yang merasa di usir pun kesal lalu masuk ke dalam kamarnya sambil membanting pintu

"Mel"

"Ya bang?"

"Kayaknya fharel suka sama lo"

Amel yang mendengar itu terdiam,sudah dua orang yang mengatakan seperti itu,dan entahlah amel senang mendengar nya

"Masa?"

"Iya, mau bukti? Biar gue bantu"tawar jana,amel terlihat sedang memikirkan tawaran jana

"Eum boleh deh"

"Oke,ikutin rencana gue yah" jana tersenyum smirk yang membuat amel mengerutkan dahinya bingung

Sedangkan di kamar,fharel terlihat sedang berguling guling di atas kasur sambil menghentak hentakan kakinya,seperti anak perempuan saja tapi itulah fharel

"Aarrgghh..gue kenapa?!!"

"Kayaknya gue beneran suka sama kak amel deh"

"Oke fiks! Gue harus cepetan tembak kak amel sebelum di ambil orang!" fharel mengubah posisinya jadi duduk lalu mengambil ponselnya

"Eh tapi bang jan sama kak amel ada hubungan apa ya,akrab banget!"

"Bodo amat!! Pokoknya kak amel harus jadi milik gue!"

FHARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang