One

876 67 1
                                    

Malam itu adalah malam yang sangat melelahkan dan menyakitkan untukku. Dengan Hujan yang turun seolah olah mengerti apa yang kurasakan, dan langit yang terlihat gelap bersama dengan hujan tersebut membuat aku semakin merasa jenuh dan sakit.

Aku, seorang pemuda yang bisa kalian panggil pengecut. Ya, pengecut. Aku selama ini menyimpan perasaan kepada sahabatku, tapi karena merasa perasaan ini akan menghancurkan hubungan baik kami, Aku pun mengurungkan niat untuk mengungkapkannya.

Lihat saja, karena keinginan ku untuk menyembunyikan perasaan ini aku pun tersiksa batin sekarang. Setelah mendapatkan kabar dari Chimon bahwa dirinya sudah resmi berpacaran dengan senior dari fakultas sains bernama Pluem, emosi dan kesedihanku tidak terbendung.

Dan begini lah aku sekarang ini. Terduduk di atas motor yang berjalan dengan kecepatan tinggi, disambut dengan kegemuruan dari langit dan hujan yang turun dengan derasnya.

Dadaku sesak, serasa ada pisau yang di tancapkan di sana. Aku juga merasa kecewa. Bukan, bukan terhadap Chimon, melainkan diriku. Aku lah yang sudah memutuskan untuk diam menyimpan perasaan ini, aku juga yang sudah memutuskan menerima apa saja yang akan membuat orang yang kusuka bahagia. Tapi sekarang aku lah yang lelah dan tak bisa menerimanya.

----

Gimana, Lanjut ga?
Maaf kalo ga dapet feelnya, atau kalian bosen bahkan ga suka. Please kasih tau gw kalo emang suka sama prolognya ini. Dengan cara comment, atau vote.

Ga pede masak. Soalnya ini kali pertama nulis, jadi kalo yaa ga bagus mohon maaf.

Sekali lagi kalo suka vote ya!

𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐢𝐭𝐚 - NaMon ( Nanon Chimon )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang