Four

315 51 4
                                    

Pertama tama gw mo minta maaf, soalnya chapter 4 yang sebelumnya gw unpub karena merasa kurang pas.

~ Happy Reading ~

Kampus. Tempat itu adalah dimana sekarang Nanon berada. Tentunya pasti ada alasan mengapa dirinya berada di tempat ini disaat hari libur.

Alasan mengapa diri Nanon pergi ke tempat ini adalah karena dia mendapatkan info dari JJ dan Fiat bahwa mereka melihat Pluem dan Chimon berada di taman kampus sekarang. Nanon sendiri kurang tau mengapa kedua insan yang saling mencintai tersebut pergi ke tempat yang telat diliburkan selama satu minggu ini, makanya dirinya di tempat ini sekarang.

Tentang JJ dan Fiat, keduanya sempat mengirimkan pesan kepada Nanon tadi, sebelum akhirnya menjemput Nanon dirumahnya dan berakhir menunggu di mobil dengan rasa bosan.

"Hadehh, berapa lama kita harus nunggu di mobil gini si Fi?" Tanya JJ dengan sebungkus cemilan berwarna merah yang ia pegang.

"Ya mana gw tau. Tunggu ajalah, palingan si Nanon khawatir tuh sama 'temennya',"kedua tangan fiat diangkatnya ke atas kemudian membuat jari telunjuk dan tengahnya membungkuk bungkuk. Menandakan seolah olah tanda kutip di sekitar kata 'teman'.

"Gila ae tuh si Nanon, suka dari umur berapa taon ampe sekarang kaga diungkapin, kalo gw udah dari dulu tuh pas-"

"Jangankan ungkapin perasaan. kalo lo jadi Nanon, natap mata Chimon aja pasti bakal keringet dingin," ledek Fiat. Tak lupa sebuah senyum ledekan mekar di wajah Fiat.

Disisi lain Nanon tengah membungkuk bersembunyi di balik rumput taman untuk melihat Chimon dan Pluem. Jika dibayangkan, situasi Nanon saat ini seperti sedang berperang. Dan berusaha bersembunyi di balik rumput rumput tinggi untuk bersembunyi dari musuh.

Oh ya, Nanon berdiri disitu sudah sekitaran 5 menit. Menunggu keduanya menunjukkan reaksi apa.

"Maaf Chi, tapi ini harus,"Ucap Pluem sedikit pelan namun bisa didengar dengan samar samar oleh Nanon dari kejauhan.

"Phi tapi kenapa?!"Tanya Chimon dengan suara yang bergetar. Nanon pikir sekarang Chimon hendak menangis.

"Karena- Phi gabisa sama kamu. Pokoknya mulai sekarang kita kakak adek-an aja ya Chi?"nanon berjenggit kaget. Apa maksudnya?

"Phii tapi-"

"Chimonnn, ayolah, Phi tau kok kamu ga sepenuhnya cinta sama phi? Phi tau, yang ada di hati kamu sebenernya itu Nanon,"Tutur Pluem lembut dengan senyuman tulus. Nanon sedikit tidak mengerti apa yang Pluem ucapkan, sudah jelas bukan selama ini Pluem dan Chimon yang berpacaran?! Bukan dirinya? Apa yang dikatakan Pluem?

"Tapi phii. Chimon. . . , chimon . . . ,"Chimon terdiam. Nanon sedikit heran.

"Udah yaa Chi, telfon Nanon sekarang. Suruh dia jemput. Cepat nyatain perasaan kamu ya? Phi gamau kamu sakit hati kalo ngeliat Nanon direbut sama orang lain."

Tangan pluem kemudian memegang pipi Chimon, mengelusnya pelan, bermaksud menyeka air mata yang berjatuhan.

Nanon yang masih dalam posisi berjongkok masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Kenapa keduanya saling memperlakukan seperti ini? Dan kenapa dirinya ikut disebut sebut?

"H-hm, Iya phi. Chimon usahain Chimon bakal b-bilang,"Ujar Chimon dengan nafas yang tersengal sengal akibat Tangis yang semakin keras.

"Yaudah, kalo gitu jangan nangis lagi dong,"Pluem tersenyum kemudian menyeka air mata Chimon dan segera memeluknya.

Tangis Chimon pecah, dan Dada Nanon sesak. Entahlah, sepertinya Nanon cemburu lagi dengan pasangan ini.

Entahlah, Nanon yang biasanya cukup peka terhadap kehidupan kini tidak peka dengan apa yang diucapkan oleh dua orang yang sedang berpelukan ini. Dia merasa Chimon dan Pluem pasti hanya melantur karena keduanya sedang dalam emosi yang kalut. Dia cemburu sekarang, karena keduanya saling melemparkan senyuman, dan ketulusan.

Karena merasa kecemburuannya itu tidak baik jika melewati batas, Nanon kemudian pelan pelan pergi dari situ. Ketika merasa sudah sedikit jauh, Nanon segera berlari ke arah mobil hitam yang ia tau ada JJ dan Fiat di dalamnya.

Dengan cepat tangan Nanon bergerak membuka pintu mobil, dan segera menetupnya dengan gerakan membanting saat dirinya sudah duduk di kursi mobil.

"Eh WOY!"JJ melompat kaget, membuat kepalanya terbentur di atap mobil.

Tanpa peduli dengan teriakan kaget JJ, Nanon kemudian segera menginjak gas dengan dorongan yang kuat, sehingga membuat Mobil itu melaju kencang.

Jj dan Fiat tersontak kaget. 'Apa apaan? Baru datang menganggu ketenangan saja' Batin JJ.

Di tengah mobil yang melaju kencang handphone Nanon berbunyi.

"Non tenangin emosi lo- eh tuh ada telfon,"Ucap Fiat yang tengah berusaha menenangkan Nanon. Namun, Beranjak memerhatikan handphone Nanon yang berbunyi.

"Dari Chimon Non,"Tutur Fiat sembari memberikan Handphone Nanon kepada sayang empu.

Nanon kemudian segera memberhentikan mobil itu mendadak, "MAMA! Non woy kalo mo mati sendirian aja jangan ngajak ngajak!"

Nanon tidak menjawab perkataan JJ, Ia langsung saja mengangkat telfon dari Chimon. Sebelumnya Nanon menarik napas dalam dalam terlebih dahulu, bermaksud meredakan emosi.

"Nanonn, e-em lo dimana?"

"Di-"Nanon mengadap kursi belakang bermaksud bertanya kepada Fiat harus menjawab apa.

"Bilang aja lagi di rumah, iya di rumah!"Sahut fiat dengan berbisik bisik.

"Oh okay- Lagi di rumah Mon kenapa?"

"Boleh jemput gw ga?"

"O-oh boleh dong, lo dimana emang?"

"Di taman kampus, cepetan ya kesini. Ada yang pengen gw omongin."

"O-oh iya Mon nanti gw jemput abis siap siap ya."

"Iyaa, cepetan ya."

Sambungan terputus. Nanon kembali menghembuskan nafas kasar.

"Dia bilang apa Non?"Tanya Fiat dari kursi belakang.

"Nyuruh jemput,"Ucap Nanon tidak semangat.

"Wahh bag- lah tumbenan lo kaga seneng?"Sahut JJ.

"Ya gimana mau kaga kaga semangat, ya kalo misalnya Chimon ngasih tau kalo dia bakal married sama P'pluem gimana? Gw juga kan yang nangis bertubi tubi entar, jadi mending ga semangatnya dari sekarang."

Fiat tersenyum, "Jan gtu dong. Biasanya Nanon semangat tuh, ga overthinking gini. Apa jangan jangan lo kesurupan? Engga ya kali, lo lagi ganteng gini. Udah ya Non jangn opertinking lagi, sudah cukup. Siapa tau kan Chimon mau bilang dia suka ma lo? Kivv"Tutur Fiat.

"Ga mungkin lah, kalo dia suka ma gw gabakal tuh dia pacaran sama p'pluem."

Diam diam, Fiat dan JJ saling bertatap sambil mengeluarkan smirk.

"Dih, lo gatau apa apa Nanon. . . ."

~ Untuk Kita ~

Pls gw greget ma diri tulisan gw sendiri bye.
-Maap membosankan kak. Trmksh smsm.


𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐢𝐭𝐚 - NaMon ( Nanon Chimon )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang