Six

447 55 19
                                    

« ༻ —————————༺ »

Haii. R U guys remember me?!! Ahahaha, seriously i feel weird when i remember abt that 5 chapter that i write before😣 by the way, i'm sorry for my english that not very good. Ok, back to indo. Jadi, pertama² gw minta maaf banget buat tulisan tulisan gw 5 chap sebelumnya yang menurut gw pribadi aneh ya. Klo kalian ga ngerasa aneh sih Puji Tuhan, cuma kalo ngerasa gw minta maaf banget ya!

Yang kedua, i forgot abt how Nanon calling New in the chapter one. So, if you guys feel kinda weird bcs something that change. Itulah mungkin alasannya. 

Dan yang ketiga, Makasih banget udah mau baca sampe chapter 6 ini.

( sekali lagi, sorry buat bhs inggris gw yang mungkin kurang bagus di baca atau kurang tepat. Belakangan ini suka banget pake b.ing jadinya gitu. Kalo ada yang salah mohon dikoreksii!! )

『 彡 —— Baku! Warn!🚫—— 彡 』

❝ Seharusnya memang tidak ada kepura puraan di antara kita, ❞

Chapter kali ini bakal panjang. Aku doa deh. semoga ga bosen ya! Amin.

╚═════ Happy Reading ♡ ═════╝

Spesial. Itulah kata yang patut kita pakai untuk mendeskripsikan momen kali ini.

Nanon, pemeran utama kita baru saja sampai di teras rumahnya. Tentu, kata spesial kita gunakan bukan karena menebak nebak. Melainkan karena secara tiba tiba Hujan menyambut kedatangan lelaki itu bersama ke-tiga sahabatnya. Ralat— kedua sahabatnya, dan satu lagi calon kekasihnya.

Kini keempatnya baru saja keluar dari mobil hitam milik salah satu di antara mereka. Tentu dengan Nanon yang menggendong Chimon mesra, dan Fiat yang sibuk mengomeli JJ untuk segera bangun.

"Ya Tuhan, apa salahku di kehidupan Sebelumnya sehingga harus berteman dengan orang ini,"Ucap Fiat drama sambil melihat ke atas, seolah olah sedang berbicara dengan sang pencipta.

"Sudahlah, jangan terlalu banyak mengeluh. ayo masuk,"Ujar Nanon.

Kedua orang yang masih sadar tersebut perlahan menginjakan kaki di anak tangga satu persatu. Tentu sembari berjalan, Nanon tak lupa melihat wajah manis yang sudah lama tidak ia perhatikan. Sungguh manis sekali.

"Oh ya, apakah ibumu ada di rumah?"Tanya Fiat, membuyarkan kefokusan Nanon terhadap wajah manis didepannya.

Nanon terkekeh. "Masih memanggil papaku ibu ya?"

"Eh, maaf aku lupa,"Fiat tersenyum kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya tidak apa apa. Untuk pertanyaanmu tadi, kebetulan papaku ada di rumah. Memangnya kenapa?"

"Ibu- Ah maaf, Papaku kemarin malam sebelum pergi menitip ini kepada Papa-mu,"Ujar Fiat. Ia kemudian menyodorkan Nanon sebuah tas kecil. Setelah dirasanya Nanon sudah mengerti, ia kembali menarik lengannya.

"Eh, Kal- Chimon sama JJ kenapa ini?!!"

Ya suara itu. Suara New, orang yang sedari tadi dibicarakan Fiat dan Nanon.

Dengan cepat, Nanon menaruh telunjuknya di depan bibirnya sendiri, kemudian mengeluarkan suara. "Shhhh!!"

"Ah maaf. Mereka berdua kenapa kak?"Ucap New dengan suara yang lebih kecil daripada tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐊𝐢𝐭𝐚 - NaMon ( Nanon Chimon )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang