Andira Dara Tantono

7 2 0
                                    

Andira Dara Tantono. Gadis bangku SMA ini selalu memanjakan para pria dengan paras anggunnya.

Namun, siapa sangka bahwa ia jomlo? Haha! Sungguh miris.

***

Kulangkahkan kakiku menelusuri lorong yang dipenuhi para buaya. Ah sudahlah! Aku harus bergegas.

***

Taburan bedak tipis menyelimuti muka polosnya. Tak lupa juga, sepotong roti tawar terlihat sangat nyaman berada di bibir sang "Primadona Sekolah".

Jarum jam menunjukkan angka 7 diselingi dengan suara lonceng berbunyi.
Semua murid SMA Panahas Mara berhamburan memenuhi kelas masing-masing.

Tak terkecuali Dira. Gadis cantik nan polos itu terlihat memasuki kelas XI IPS II.
Dengan raut wajah cemas dipasangnya, ia langsung masuk dan teriak.

***

"SILVANNAAAAA!!!!!!MATII GUEE!!!!GUE BELOM NGERJAIN TUGASS HELPPP!!"

Teman sekelasnya tak begitu perduli.
"Toh dia sering gitu kok" pikir mereka.

Tak terkecuali gadis pintar yang dipanggilnya tadi.

Silvanna, nama indah untuk menggambarkan seorang wanita pintar dengan kacamata yang tak lupa tertempel menutupi kedua bola mata birunya.

"Ohh em ji, lo musti tolong gue pliss!" Lanjut Dira dengan wajah melas dipasangnya.

"Nihh" sahut Vanna seraya menyodorkan buku catatan matematika miliknya.

"Makasih Vanna hehe"

"Iya cepetann. Pak Kusmar bentar lagi dateng loh!"

"Iya iya"

Hendak menulis tugas di buku kosong miliknya, Dira terkejut bukan main saat kelasnya kedatangan guru paling dibenci oleh muridnya (kecuali Vanna), Pak Kusmar.

Usut punya usut, ia adalah seorang guru yang tak segan menghukum muridnya saat tidak disiplin.

"Selamat pagi anak-anak, kumpulkan tugas bapak dan bagi yang belum mengerjakan silahkan keluar," ujar Pak Kusmar.

"Mati gueee!!!!!" Tutur Dira dalam benak.

***

Catatan : Dira adalah seorang murid yang paling dikenal oleh Pak Kusmar setelah Vanna.

Bukan karena kepintarannya layaknya Vanna, Dira dikenal karena ia tak pernah sekalipun mengerjakan tugas yang diberikan.

***

"Ayoo Dira silahkan keluar, bapak tau kamu gak ngerjain tugas kan?" Ucap guru kesayangan Vanna.

"Hehe iya pak maaf" sahut Dira dengan tak lupa memasang muka polos seakan tak berdosa.

"Silahkan keluar dan jangan masuk ke kelas sampai pelajaran bapak habis ! Paham??"

"Paham pak"

***

Tanpa rasa bersalah, Dira meninggalkan kelas. Toh, ini terlalu biasa untuk seorang gadis cantik nan bodoh ini.

Dengan rasa bosan menyelimuti dirinya, akhirnya ia memutuskan untuk berjalan mengelilingi sekolah megah itu.

Seorang pria yang hendak ke toilet mengganggu fokusnya. Entah mengapa, gadis cantik itu mendadak merasa pusing dan badan lemas.

Kini, ia harus berada di UKS saat salah seorang siswa menolongnya. Ia tak begitu mengingat jelas muka dari sang pria tadi.

Hal terakhir yang dia ingat hanyalah pria tadi memakai pakaian yang sama seperti yang ia kenakan.

"Siapa dia?"

With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang