Ah, Sial

5 1 0
                                    

Hari berlalu begitu cepatnya, potongan teka teki permasalahan hidupnya tak kunjung beres.

Namun, potongan kecil mengenai siapa pria itu, telah ia temukan.

"Apa gue pernah ketemu sama dia?"

"Ah sudahlah, otak ini terlalu memikirkan hal yang tak penting" pikirnya.

Potongan teka-teki hidupnya telah membuat sang putri cantik itu merasa lelah.

Ranjang empuk dengan balutan selimut hangat mampu mengalihkan pikirannya.

Kini, Dira telah memejamkan matanya dengan indah dan masuk ke dalam dunia fantasi miliknya.

"Selamat tidur, Dunia"

***

Nyanyian burung terdengar merdu mengikuti irama sang angin. Semua itu berubah saat

"DIRAAA!!!"

Yap, tak usah kusebut. Teriakan yang bisa memecahkan gendang telinga ku. Haha, ayo bergegas Dira atau seember air akan membasahi tubuh milik suami mu ini.

Kalian tahu? Selama ini kehidupanku terasa monoton. Tidur, sekolah dan makan. Arghh! Aku muak dengan rutinitas itu.

***

Sepotong roti dengan baluran selai strawberry terlihat erat digenggamnya.
Sang primadona sekolah pun terlihat harus melewati segerombolan pria bajingan yang menginginkan tubuhnya.

"Toh, ini cuma buat suami ku" tuturnya dalam benak.

*Kriinggg

"Ah sial, suara keramat itu bunyi" Dira menggerutu.

Berkat lonceng sakti itu, semua murid berhamburan memasuki kelasnya masing-masing.

XI IPS II, tempat mengerikan untuk seorang wanita cantik nan bodoh ini.

Pasalnya, sejak kelas X, ia selalu mendapatkan predikat pertama.
Yap, pertama jika diurutkan dari yang terakhir.

"Author bi*d*b"

Saat pembelajaran dimulai, tampaknya sang primadona sekolah itu terlihat menahan sesuatu.

Permasalahan yang sering dialami oleh hampir seluruh murid. Yap, menahan kencing.

Namun, sepertinya Dira tak kuasa menahan lama-lama air seni yang ingin keluar dari tubuhnya itu.

"Bu permisi saya izin ke Toilet," ungkap Dira seraya menggesekan kedua paha mulusnya.

"Baik, silahkan"

"Makasih bu,hehe" jawab Dira sambil berlari dan menuju Toilet.

***

"Ah, lega" ucapnya.

Beban permasalahan saat pembelajaran tiba sudah menghilang dari tubuhnya. Kini, ia harus bergegas untuk kembali ke kelasnya.

Hendak keluar dari toilet wanita, Dira dikagetkan bukan main.

Pasalnya, ia menabrak seorang pria tinggi semampai dengan tangan yang tak pernah lepas dari sakunya.

"Ehh sorryyy" ucap Dira seraya merapihkan bajunya.

"Iyaa, gapapa"

"Ehhhhh, bentar-bentar, kayanya gue pernah liat loe deh" ungkap Dira dengan ekspresi mikir dipasangnya.

"Hehe iya, kenalin gue...."

*BYURRRR!!!!

Seember air penuh terlihat membasahi seluruh tubuh Dira.

"Ini anak dibilangin bangun malah tidur teruss!!!!" Ucap wanita paruh baya yang sering disapa 'mama' oleh Dira.

"Mamaaaa!!!! Kan basahh badan aku ahhh!" Sahut Dira emosi.

"Yeee, ni anak dibilanginn malah ngeyel! Liatt udah jam 8, CEPET MANDII!!!"

" Iya- iyaa ah" kesal Dira seraya memasuki kamar mandi.

Setibanya di kamar mandi, ia baru ingat bahwa kejadian tadi hanyalah bunga tidur.

"Ah, sial" gerutu Dira.

With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang