Arin berbaring terlentang, keningnya terlihat berkerut jelas.
'Jadi Best Couple?'
"AAAARGGHHHHH" gadis itu menenggelamkan wajah di bantal lalu memekik keras.
Arin menghela nafas panjang. Mengingat kalimat kalimat Joy dan Arya saat berdiskusi di ruang ekskul musik tadi.
"Nanti tuh banyak kategori. Yang utama sih, yaa itu...Raja Ratu MOS gitu. Tapi kategori best couple juga gak kalah kok, malahan sama aja." Kata Arya menjelaskan.
"Kayak Acara Music Awards aje," kata Joy menyeletuk.
Arya mengumpat kecil. Tapi kemudian melongos. "Lo gak ingat seberapa bahagianya Lo dapat penghargaan best couple yang Lo bilang mirip Acara Music Awards Joy?,"
Joy hanya mencibir, tak mengelak.
"Eh tapi, karena kalian dapat pendamping mantan best couple. Kalian harus jadi best couple juga ya, pokoknya harus lakuin terbaik," kata Joy lagi dengan semangat.
"Ribet amat sih Lo," kata Arya mengomel. Cowok itu kemudian menatap Arin dan Neevan, sambil tersenyum manis. "Tapi iya sih. Karena pendamping kalian mantan best couple. Kalian juga harus dong yaa,"
"SEMANGAT, OUR BEST COUPLEEE HUUUUHUUYYY.."
"Gue? Sama tuh cowok susu Almond? Best couple? Hem, apa bisa ya? Emang kita berdua cocok?" tanyanya beruntun pada diri sendiri.
Arin terduduk. "Eh? Gue emang cocok sama dia?" tanya Arin merasa malu sendiri.
Cewek itu berbaring lagi. Menggulingkan tubuhnya ke sana ke mari di kasur. Memeluk bantal bergerak-gerak gila.
"Anjim. Ini kamar apa tempat sampah?? Berantakan banget,"
Suara seseorang di pintu kamarnya membuat gadis itu langsung terduduk tegak.
Dengan wajah datar, berkata. "Ngapain Lo?! Tuan bersih gak boleh datang ke tempat sampah loh. Jadii...."
Arin berdiri. Berjalan mendekati Mark yang berdiri di pintunya.
"PERGIII" Teriaknya kencang sambil mendorong kasar Mark lalu menutup pintu kamarnya dengan kasar.
Mark diluar sana melotot. "BANGKEEE, GUE PASTIIN LO BAKALAN NYESAL PAKE BANGET UDAH NGUSIR GUEE"
Arin di balik pintu ikut melotot. "NGAPAIN NYESAL BANGSAT?! PERGI LO"
"LIAT! LIAT! HA..HA..HA.. MARTABAK KEJU INI AKHIRNYA JADI MILIK GUE SEUTUHNYA!" Kata Mark secara yak santai.
Arin terdiam. Tercekat. Tertekan.
Oh tidackkkkk
Martabak Keju Spesialnya....
Gadis itu membuka pintu tak santai, lalu berlari menarik kerah baju belakang Mark yang mulai menginjakkan kakinya di anak tangga.
"Mau kemana Lo hemm??" Kata Arin sambil tersenyum manis membuat Mark mendengus kencang.
"Gue? Mau ngabisin martabak ini sendirian? Kenapa?" Balas Mark menantang.
Arin tambah mendekat, melebarkan senyumnya yang kini sudah sangat terlihat dipaksanya. "Lo!! Kalau berani turun satu anak tangga aja, gue cabutin semua rambut Lo ini," ujar Arin dengan mata melotot, tangannya bahkan sudah berada di depan rambut cowok itu.
Mark melirik kecil, lalu menggoyangkan tubuhnya tak santai membuat pegangan Arin di kerah belakang nya langsung terlepas.
Setelah itu berlari sekencang-kencangnya.
"WOYY BRENGSEK KEMBALI LO KEMBALIII.."
Dan rumah Arin seketika menjadi ring tinju dadakan.
Juga Mark yang sudah menjadi samsak tinjunya.
^_^
a/n
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Star
Teen FictionArin Gabriella tuh tipe tipe cewek humble yang ramah sama semua orang. Contoh, lagi nunggu di tempat umum and gak kenal siapa siapa. Nah Arin pasti ngajak ngomong tuh daripada diem-dieman kek orang musuhan, kata Arin gitu. Juga tipe cewek gak tau...