^_^ | Hari Pertama PLS

29 6 0
                                    


"Buat Lingkaran ya..., Masing-masing kelompok melingkar"


Arin linglung.

Terpisah dari kelima temannya membuat Arin harus berdiri sendirian.

Mata cewek ini tak berhenti bergerak ke sembarang arah.

Memerhatikan dua kakak kelas yang masing-masing memegang Mic dan berjalan mondar-mandir.

Juga memerhatikan lingkungan sekitarnya.

Bingung mau apa dan harus apa...


Arin kayak anak hilang...,




"Dek..,"

Panggilan seseorang membuat Arin berbalik. Menatap kakak kelas ber-almamater khas OSIS yang kini berdiri tepat dihadapannya dengan senyum ramah.

Arin melirik badge name-nya.



Dhirendra Ekhawira




"Ekhem...," cowok itu berdehem keras membuat perhatian Arin kembali padanya.

Arin meringis tertahan, menggaruk rambut belakangnya. "Eumm...iya kak?" balas Arin kikuk.

Rendra- si kakak kelas itu tersenyum simpul. "Kenapa belum buat lingkaran?"

"A--ah? Oh! Aku baru aja mau kak," balas Arin tambah linglung. Kepalanya bahkan menoleh kanan kiri dengan tak santai mencari teman kelompoknya.

Lah?

Kok hilang?

Pergi kemana?

Barusan Arin lihat, rombongan kelompoknya masih berada di belakangnya berdiri kok.

Kenapa tiba tiba hilang?

Aish sial sekali Arin hari ini.


Terus..


Sejak kapan dia jadi cewek secanggung ini?

Ah.. mungkin pengaruh kakak kelas ganteng di depannya kali ya? Hehehe.

Ganteng sih.

Kan Arin jadi salah fokus..




HEH!!



Arin cepat cepat sadar. Memukul pelan kepalanya yang berpikir ngaco.


Ini Arin harusnya panik!!


Teman kelompoknya hilang gini malah ngebayang kakak kelas ganteng di depannya.

Dasar memang,



Sedangkan Rendra yang melihat Arin jadi panik plus bingung terkekekh kecil. "Kelompok berapa?" tanyanya singkat.

"Eh?," Arin mengangkat kepala bingung. Lalu tersadar. Kemudian cepat cepat menyerukan bahwa ia mencari kelompok tiga- kelompoknya.

Cowok itu mengangguk, berjalan menjauh.

Dari tempatnya berdiri, Arin melihat kakak kelasnya itu kini sedang berbicara dengan sosok kakak kelas cewek yang memegang Mic.

Sepertinya sedang membantu Arin menanyakan keberadaan teman kelompoknya.

Buktinya Rendra terlihat sedang berkata sesuatu. Lalu mengangguk paham. Lalu melihat ke arah dirinya. Kemudian tertawa kecil dengan kakak kelas cewek itu.

Selanjutnya berbalik melangkah mendekat ke arahnya.












"Arin kan?"

Fallen StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang