.08.

151 19 7
                                    

Happy readingVote cerita ini setelah membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
Vote cerita ini setelah membaca
...

Siang begitu cerah seperti biasanya. Hari ini hati nya sedang bahagia dan artinya moodnya baik. Jaemin sendiri tengah berjalan sambil melompat lompat seperti kelinci dan itu yang di buat gemas oleh seluruh isi sekolahnya. Bahkan tidak biasanya jaemin sebahagia ini.

Jaemin berjalan ke arah kantin untuk menyusul temannya yang sedang menunggu kehadiran nya. Sampai di sana teman temannya melihat jaemin dengan tatapan bingung. Haechan tengah berebutan es teh dengan renjun, Mark dan Jeno sedang memakan nasi kuning yang harganya murah dan nasinya pun pelit. Jisung sedang bermain bersama dengan chenle.

Lalu ia duduk di tengah tengah antara Jeno dan Mark, menyeruput es nutrisari nya dengan perasaan gembira.

Di sebrang nya haechan tengah membisikkan sesuatu ke Jeno dengan suara pelan "Kesambet apa nih bocah" Jeno menjawab dengan menggeleng kepalanya seolah ia tidak tau apa yang terjadi pada jaemin

Mark yang sudah menghabiskan nasi kuningnya langsung menatap ke jaemin dengan tatapan ngeri, pasalnya jaemin sedang senyum senyum sendiri sambil menggenggam plastik es nutrisari nya

Para temannya berhenti melakukan aktivitas mereka menjadi menatap jaemin aneh. Terus menatap sampai orang yang si tatap pun sadar.

"Kenapa liatin gue njir, gue ganteng? Dari dulu gue ganteng kalian aja gak nyadar" sahut jaemin dengan percaya dirinya sampai haechan berakting seperti orang mabok perjalanan

"Huek, PD Lo 11 12 sama kek Viki Prasetyo" balas haechan dengan candaan.

Mark, Chenle dan jisung hanya tertawa dengan candaan garing haechan. Haechan berpindah menatap ketiga anak tersebut.

"Nih bertiga apa lagi, pusing gue lama lama punya temen selera humornya rendah"

"Kalo Lo pusing, silahkan minggat. Tuh Bu inem udah nunggu Lo bayar utang" ujar renjun membuat haechan kesal.

Mereka semua tertawa bersama mendengar ucapan renjun yang menyuruh haechan untuk membayar hutang siomay dengan Bu inem. Haechan kembali menjadi diam dan memakan sisa bumbu siomay yang tadi dia beli. Mark langsung memberi 50 ribu ke haechan dan di terima olehnya sambil menatap Mark dengan penuh pertanyaan

"Tuh buat bayar utang, sisanya buat Lo beli siomay lagi" haechan menepuk punggung Mark dengan keras sambil tersenyum gembira

"Makasih bro, Lo emang temen gue"

"Ekhemmm jadi gue bukan temen Lo gitu?" Ucap renjun

"Lo mah babu gue bukan temen gue"

"Sialan Lo anak Ahmad Sholeh!!"

Haechan mengeluarkan lidahnya meledek renjun yang sedang menahan amarahnya pada anak Ahmad Sholeh tersebut. Jeno menepuk dahi jaemin dengan keras sehingga kepala nya terjengkang ke belakang.

INTROVERT- NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang