.07.

161 21 6
                                    

"pay no attention whatever to anybody’s praise or blame

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pay no attention whatever to anybody’s praise or blame. I simply follow my own feelings" - Wolfgang Amadeus Mozart

 I simply follow my own feelings" - Wolfgang Amadeus Mozart

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Vote cerita ini setelah membaca
....

""jaemin!!!" Teriak orang dari belakang jaemin

Jaemin yang sedang mendengarkan musik memakai airpodsnya tak mendengar teriakan orang itu, orang itu langsung medorong jaemin ke depan sampai jaemin tersungkur ke lantai. Jeno yang berada di samping tertawa lepas melihat Jaemin yang terjatuh sambil menahan amarah.

"Hahahahah jatoh jaem?" Tanya Jeno masih ngakak melihat jaemin

"Enggak, nyium lantai gue"jawab jaemin dengan muka datarnya

"Hehe hai jaemin, apa kabar?" Jaemin menoleh ke belakangnya betapa terkejutnya dia melihat name tag di seragam orang itu

"L--lami? Lami Oktavia asri?" Orang yang bernama kami itu mengangguk gemas membantu Jaemin bangun

"Lo kenal jaem? Kayak gak asing di gue" ucap Jeno mengelilingi lami

"Masa gak kenal sih, lami Jen. Dia yang bantu kita waktu di hukum depan bendera pas kelas 8" ujar Jaemin

"Ohh gue inget gue inget cewe yang ngasih es teh ke kita terus di buang Ama pak haryo, iya gak sih jaem?" Tanya Jeno bingung

"Iya Jen, lami namanya. Lo berubah banget mi" lami cengengesan menggaruk kepalanya tak gatal.

"Hihi iya lebih cantik kan gue?" Ucap lami percaya diri

Jaemin akui lami lebih cantik daripada saat SMP. Sebenarnya SMP lami cantik dan terkenal di sekolahnya. Dia memotong rambutnya pendek dan lebih manis sudah seperti bidadari dari surga.

"Btw Lo pindah atau gimana? Gue gak ngeliat Lo soalnya" kata Jeno memakan permen mint

"Iya gue pindah ke sini, ngikut nyokap kebetulan nyokap sama bokap cerai jadi gue ikut sama nyokap pindah ke sini" lirih lami masih tersenyum walaupun senyumnya itu seperti paksaan supaya di bilang baik baik saja

INTROVERT- NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang