.11.

227 19 2
                                    

Happy reading guysVote cerita ini setelah membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys
Vote cerita ini setelah membaca
...

   Di Sore hari yang sangat menyenangkan,kelas Jaemin and the pren resmi di bubarkan. Mereka keluar dan memikirkan tempat yang cocok untuk mereka kumpul.

"Ngumpul di warung bang echan aje, lumayan nasi rames gratis ya gak bang?" Jisung merangkul bahu haechan yang tak jauh pendek darinya.

"Di warung emak gua kagak Nerima gratisan, emak gua sampe bikin kertas 'tidak ada gratis, wajib bayar' "

Benar saja,kertas itu benar benar di tempel persis apa yang di katakan haechan tadi. Semua temannya langsung memasang wajah masam saat memasuki warung rames Bu inem, ibu haechan

"Assalamualaikum" salam haechan kepada ibunya di ikutin oleh teman temannya

"Waalaikumsalam. eh ada renjun, Marek" balas salam ibu inem tersenyum lebar

"Maaf Bu, Saya Mark bukan Marek" ucap Mark canggung

"Sama saja, kalian semua mau kerja kelompok? Kalo mau kerja kelompok di atap saja nanti si Sholeh bikinin minum" ujar ibu inem sambil menunjuk atap yang ia bicarakan. Teman teman lainnya menahan tawa saat ibu inem mengucap nama haechan dengan sebutan sholeh

"terima kasih Tante, maaf ngerepotin" ucap Jaemin sopan

"Engga engga udah biasa si sholeh bawa teman, Sholeh sana anterin teman kamu ke atap sekalian tanyain itu pada mau minum apa" haechan mengangguk sebagai jawaban dengan langkah malasnya membawa teman temannya ke atap.

Sampai di atap, jisung mendudukkan bokongnya ke kursi warna hitam. Atap itu sudah seperti cafe yang ada di pinggir kota. Lampu kuning yang di pasangkan di pinggir dinding. Di tambah langit sore  yang indah.

"Liat liat, sempak haechan gambar Sinchan bwahaha" tawa renjun meledak saat melihat celana bergambar kartun anak kecil beralis tebal yang tergantung di jemuran

Sang punya celana itu pun langsung berlari ke arah jemuran dan langsung menyembunyikan celananya. Namun terlambat, Jeno lebih dulu mengambil celana haechan

Jeno membuka celana haechan,dan ia memasukan celana itu ke kepala Mark. Mark si kepala Sinchan. Teman temannya tertawa pecah melihat wajah Mark yang di masukan celana Sinchan haechan itu.

"Anjir bau bunga raflesia Arnoldi"

"Bekas cepirit itu"

"JOROK" teriak renjun menatap celana Sinchan haechan jijik

"Sumpah gua jadi kagak nafsu minum sirup nya asli" chenle menaruh kembali gelas yang di isi air berwarna hijau

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INTROVERT- NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang