3. Hai?

422 42 10
                                    

Vote terlebih dulu baru membaca-!!


"Lo tahu apa itu rahasia?
Kalo udah tahu kenapa masih diumbar-umbar?"

~y.enemy


Hari ini Quenzee sangat malas untuk ke sekolah, entah kenapa dia merasa ingin menikmati waktu lebih lama dengan kasur empuknya. Jam sudah menunjuk pukul 6.15, sampai dia mendengar suara ketukan dari luar pintu kamarnya.

Tok tok tok

"Non, bangun non. Bunda sama ayah non udah nunggu di luar",ucap Bi Asri.

"Ehmm iyaa bii, Zee udah bangun kok".

Bilangnya saja udah bangun, lihatlah orangnya masih tenggelam dibawah selimut.

"Cepat yaa non, nanti non telat. Ini kan hari Senin, non upacara loh", ingat Bi Asri.

"Iyaa bii iyaa". Zie mendengus kesal.

••••••••

Sesampainya di sekolah, Zee melihat sebagian murid sudah berkumpul di lapangan, Huh, dia sangat malas untuk melaksanakan upacara. Berdiri dilapangan dengan ratusan orang dan disuguhkan dengan sinar mentari yang terik. Sungguh menyiksa, batinnya.

Dia melangkah menuju kelasnya, meletakkan tasnya di bangku urutan belakang dan melangkah keluar menuju lapangan.

"Hei, Zee! Gue kira lo gak ikut upacara." Sapa Cecill.

"Gak, gue lagi males dihukum." Balasnya.

"Shutt diem, tuh si botak udah mau keluar matanya liatin kalian berdua." Ingat ketua kelas mereka, Dodi.

"Hm." Sahut keduanya.

Upacara berlangsung cukup lama, sebenernya kalo bukan bapak kepala sekolah yang ngasih wejangan pasti Zee dan lainnya sudah ngadem di kelas mereka.

"Baiklah anak-anak, itu saja pesan singkat yang bapak sampaikan di upacara hari ini. Silahkan kembali ke kelas masing-masing." Tutup Pak Ruslam, kepala sekolah mereka.

"Singkat ndasmu." Gumam Zee.

Sebagian siswa-siswi kembali ke kelas mereka, tapi tidak dengan Zee, dia membolos ke rooftop sekolah, mending ngadem, batinnya.

Dia bersantai di sebuah sofa rusak yang ada di sana, entah siapa yang meletakkan barang itu disana, Zee tak peduli, yang penting dia sekarang bisa beristirahat dengan tenang.

Ceklek.

Pintu terbuka, menampilkan sesosok laki-laki bertubuh tegap dan tinggi yang berjalan menuju Zee yang sedang asyik menutup mata, menikmati angin sepoi-sepoi yang menghembus ke wajahnya.

"Minggir, ini tempat gue!" Ucap laki-laki itu.

"Ck, lo ga liat gue lagi isti--" Ucapan Zee terpotong saat melihat siapa laki-laki yang menganggu istirahatnya.

"Hai Ratu,"  Sapanya.

----------------

To be continued
Jangan lupa vote, comment, dan follow akun ini:)

Emm hai?
Huaa akhirnya aku ada ide walaupun sedikit🤏.
Makasih buat yang udah nungguin cerita ini:'
Maaf karena aku udah mutusin cerita ini bakalan slow update  mulai part selanjutnya☺.

See u in next part-!!

QUENZEE (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang