Sudah 2 hari ini ayah tak mengijinkan aku untuk menghisap putingnya,dia malah memarahi aku dan membentak aku. aku merasa heran dengan sikap ayah yang biasanya tak seperti itu,terkadang pulang kerja atau tidur pun dia selalu menyuruh aku untuk menghisapnya namun kali ini aku malah di marahinya. Selain itu ayah juga bersikap tak seperti biasanya dia biasa pulang kerja hanya menggunakan boxer saja ketika berada di rumah kini dia tak pernah memakai sehelai kainpun di tubuhnya,begitu sampai rumah langsung menanggalkan seluruh pakaiannya. Aku melihat kejadian itu merasa agak malu melihat ayah yang bugil seperti itu,biasanya ayah bugil ketika hendak tidur malam namun kali ini bukan hanya tidur tapi beraktifitas di rumah pun dengan tanpa busana.
Malam harinya ketika sedang menonton tv aku meminta ayah untuk memakai selimut agar tak kedinginan karena sudah seharian ini tak memakai baju,bukanya di terima ayah malah membentak aku dan memarahi aku. Aku meminta maaf namun tak ada jawaban dari ayah,aku tidur di pangkuan ayah namun ayah menolak. Aku pun malam itu merasa tak berarti bagi ayah sebagai anaknya aku tak ada apa-apa,aku pergi ke kamar dan menangis malam itu hingga tertidur sampai keesokan paginya.
Pagi itu aku bangun dengan mata bengkak akibat semalam menangis terlalu lama dan hari itu suasana hati aku tidak karuan antara senang dan sedih,senang karena hari ini adalah hari ulang tahun aku yang ke 17 tahun dan sedihnya aku di campakkan oleh ayah aku sendiri dan ayah tak ingat kalau anaknya hari itu ulang tahun. Berangkat ke sekolah saja rasanya malas namun aku memaksakan pergi sekolah kalau tidak ayah bisa tambah marah,ketika di sekolah aku yang tadinya tidak semangat untuk pergi sekolah malah mendapat kejutan dari teman kelas aku,banyak teman-teman yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada aku dan juga teman-teman dekat aku banyak yang memberikan kado hadiah ulang tahun. Aku sangat senang dan bahagia hari itu dan melupakan kesedihan di rumah,namun ketika pulang sekolah tiba dan sampai di rumah aku pun merasa sedih kembali.
Hari sudah malam tapi ayah tak kunjung juga pulang dari kerjanya,biasanya ayah sudah sampai rumah jam 5 sore tapi ini sudah jam 9 malam tak kunjung datang. Walau aku akhir-akhir ini sering di marahi dan di bentak oleh ayah aku tapi aku tetap menyayangi dia,bagaimana pun juga dia adalah ayah aku. Aku menelfon ayah namun tak pernah ayah angkat,aku menelfon ke kakek di kampung namun kata kakek tak ada ayah ke rumahnya. Malam itu aku mencari ayah ke kantor tempat ayah kerja,kantor itu sepi dan aku bertanya pada security yang berjaga disana ternyata ayah sudah pulang dari jam 4 sore. Mendengar kabar dari bapak security di tempat kantor ayah kerja aku semakin cemas dan khawatir,aku harus mencari ayah kemana mengingat hari sudah semakin malam. Aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah dan besok mencari ayah karena waktu yang sudah mulai malam,di tengah perjalanan hujan turun dengan lebat,aku memutuskan untuk berteduh sejenak mungkin hujan tak akan lama turunnya. Karena hujan tak kunjung reda akhirnya aku memutuskan untuk berkendara sambil hujan-hujanan di tengah dinginnya malam.
Sesampainya di rumah,aku kaget mobil ayah sudah terparkir di depan rumah,aku merasa heran sejak kapan ayah pulang dan kenapa tak mengabari aku waktu dia pulang. Aku tak terlalu menghiraukannya yang penting malam ini ayah sudah pulang ke rumah,dengan baju basah kuyup dan kedinginan aku mengetuk pintu dengan tangan gemetar karna kedinginan juga takut di marahi oleh ayah dan tak lama ayah membukakan pintu untuk aku. Ayah tersenyum kepada ku dan langsung memakaikan handuk kepada aku,aku merasa antara kaget dan senang.
Aku di ajak segera masuk oleh ayah dan segera mengganti baju yang basah kuyup dengan baju hangat,setelah selesai mengganti baju mata aku di tutup oleh ayah dan di ajak ke sebuah ruangan dan ayah mendudukkan aku di kursi,aku masih bingung dan ayah menyuruh aku membuka pembuka mata. Pas di buka penutup mata itu,ayah memberikan kue sambil mengucapkan "happy b'day ya anak ayah tersayang" aku kaget ternyata ayah tak lupa dengan ulang tahun aku,aku terharu dan meneteskan air mata. Ayah menyuruh aku meniup lilin dan tak lupa dengan do'a dan harapannya,setelah selesai tiup lilin aku langsung memeluk erat ayah aku. Ternyata selama ini ayah hanya mengerjai aku,agar aku sedih saja. Ayah tak lepas memeluk aku dengan sangat erat,dia merasa kasihan kepada aku di hari ulang tahunya malah mendapat kesedihan bukan kesenangan. Ayah memberikan kado spesial di hari ulang tahun aku ini,dia memberikan sebuah jam tangan keluaran terbaru. Aku pun mencium ayah dan memeluk ayah karna dia telah memberikan apa yang aku inginkan,aku sangat senang sekali dan malam itu walau cuaca dingin tapi saya merasakan kembali hangatnya pelukan dan kasih sayang seorang ayah kembali. Kami berdua menghabiskan makan malam juga kue bersama malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Untuk Ayah
Short StoryNama ku Dimas,aku terlahir dari keluarga broken heart. Dari usia 2 tahun aku di asuh oleh ayah ku sampai sekarang ayah ku serba bisa selain berperan menjadi seorang ayah ketika di luar rumah juga menjadi seorang ibu ketika berada di dalam rumah,aku...