Ending

58 0 0
                                    

Setelah aku terbangun dari tidur dan membaca surat dari ayah tak lama ayah juga ikut bangun,dia menanyakan keadaan aku sekarang "nak bagai mana kamu masih sakit gak" aku pun menjawab "hanya sedikit ayah tapi masih perih" jawab aku. Ayah kemudian bangun dan menyuruh aku untuk membuka celana dan menyuruh aku untuk nungging karna dia ingin memastikan luka aku parah atau tidak,ketika ayah membuka lebar anus ku aku teriak sambil berkata "ahhh ayah perih yah,sakit" "sabar nak ayah cek dulu ya" kata ayah. Setelah itu ayah menyuruh aku untuk mandi kemudian ayah juga ikut mandi bersama aku,setelah selesai mandi ayah menyuruh aku untuk nungging kembali dan tak lama kemudian ayah membawakan aku obat luka lalu mengolesnya di sekitar anus aku. "Udah ayah olesi lagi sayang,semalam juga ayah kasih obat agar tidak perih" "terimakasih ayah" jawab aku,kemudian aku di ajak sarapan oleh ayah. Kami berdua makan dengan lahap dan ayah sangat senang melihat aku makan banyak dengan lahapnya. Selesai makan kami bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

Pukul 11 siang ayah dan aku meninggalkan hotel tempat kami menginap,selama di perjalanan tangan ayah tak lepas aku pegang ayah pun senang dengan apa yang aku lakukan,dia mencium tangan aku sambil berkata "ayah sayang kamu nak,ayah tidak akan meninggalkan kamu nak" aku tersenyum kepada ayah "terima kasih ayah,aku juga sayang sama ayah" kemudian ayah mencium kening ku sambil mengelus kepala ku.

      Setelah pulang dari bandung,ayah terus mengecek keadaan luka di anus aku apakah luka di anus aku sudah mengering atau belum. Dia rajin mengoleskan obat setiap hari agar luka ku cepat keringnya. Ayah kini semakin sayang kepada aku dan semakin perhatian dan aku pun kini sudah tak ragu lagi menghisap kelamin ayah bahkan ketika asik bermain game pun aku sambil menghisap batang kelamin ayah,ayah menikmati semua itu.

       Setiap pagi sebelum pergi sekolah ayah menyuruh aku untuk menghisap dan meminum air sperma ayah,awalnya aku sempat tidak mau dan sempat muntah karena rasa dari sperma yang tidak enak juga tidak biasa meminumnya. Akhirnya agar aku mau meminum sperma ayah, ayah menyiasatinya dengan mengeluarkan sperma di dalam gelas yang berisi susu coklat atau mengolesnya di atas roti. Karena sudah terbiasa dengan rasa sperma akhirnya kini aku sudah tidak merasa enek lagi dengan rasa sperma ayah malah enak rasanya apa lagi ayah rajin sekali makan buah jadi terasa manis sperma ayah.

       Batang ayah yang besar dan panjang hampir 25 cm panjangnya membuat aku terbiasa di masukan batang kejantanan milik ayah,kini aku mulai tak merasakan kesakitan lagi seperti pertama kali waktu ayah memasukan batang kelaminya ke anus aku.bahkan ayah pun kini tak sungkan lagi meminta jatah kepada ku,kini hampir tiap hari bahkan sehari lebih dari 2x kalau libur bisa 5x aku melayani ayah aku sendiri. Ayah begitu kuat melayani aku dan malah aku sendiri yang kewalahan melayani ayah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hadiah Untuk AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang