Yoona memasuki kamar putra bungsunya dan ia langsung tersenyum ketika melihar putra bungsunya tengah duduk di bangku yang berada di balkon kamarnya. Di luar memang sedang turun hujan namun tidak sederas biasanya, hanya rintik-rintik kecil tapi membuat udara menjadi dingin ditambah dengan angin yang memang tengah bertiup cukup kencang di luar sana. Yoona mengambil selimut tipis yang berada di atas kasur anaknya dan ia menyelimuti anaknya dari belakang, dapat Yoona lihat jika tubuh putra nya itu menegang.
"Ini Ibu. Kau tidak usah terkejut seperti itu."
Wonwoo langsung bangkit dari duduknya dan juga tanpa ia sadari Wonwoo berjalan mundur memberi jarak antara dirinya dan juga Ibunya. "I...Ibu ada keperluan apa kemari?"
"Apa Ibu tidak boleh melihat putra Ibu?"
Wonwoo merasa bingung dengan hari ini, tadi pagi Ayahnya yang datang menghampirinya lalu sekarang Ibunya. Sungguh ia merasa saat ini tengah berhalusinasi. "Itu tidak seperti Ibu."
"Ibu hanya ingin memberikan ini untukmu." Yoona memberikan sebuah kantung yang berisi beberapa kue untuk anaknya. "Minwoo membelikannya untukmu, makanlah."
Mendengar nama kembarannya di sebut Wonwoo langsung menatap kantung ditangannya. "Jika bukan Minwoo yang membelikannya, apa Ibu akan datang kemari untuk memberikan ini kepadaku?"
Alis Yoona menyerit. "Maksudmu? Sudahlah, Ibu lelah jika harus berdebat denganmu. Ibu hanya ingin memberikan itu untukmu."
Wonwoo terkekeh. "Tadi pagi Ayah mengajakku untuk ikut pergi bersama kalian, dan Ayah juga mengatakan jika Ibu yang memintanya, Apa benar?"
Yoona terlihat bingung. "Maksudmu?"
Wonwoo semakin terkekeh tetapi kedua matanya terlihat berkaca-kaca. "Jadi Ayah berbohong, Ibu tidak pernah mengajakku untuk ikut pergi berjalan-jalan bersama kalian dan tadi pagi Ayah mengatakan jika Ibu yang memintanya untuk mengajakku. Tapi aku tahu itu semua hanyalah bualan Ayah, Aku tahu jika Ibu tidak pernah mau mengajakku, begitu bukan?"
Yoona terdiam.
"Ibu tidak bisa menjawabnya, karena memang itulah kenyataannya. Aku ingin sekali bertanya kepadamu Bu. Jika suatu hari nanti Minwoo memilih menyerah dengan penyakitnya dan hanya ada aku yang tinggal bersama Ayah dan Ibu, Apa Ibu bahagia tinggal bersamaku?"
Tanpa Yoona sadari ia menggelengkan kepalanya.
"Kebahagiaan Ibu dan Ayah bukanlah diriku? Tetapi Minwoo, lalu bagaimana jika suatu saat Minwoo lebih memilih menyerah dengan penyakitnya?"
Wonwoo dapat melihat jika Ibunya itu terlihat sangat gelisah. "Mengapa kau menanyakan itu?"
Wonwoo menggeleng. "Aku hanya ingin tahu saja Bu, aku lelah selalu seperti ini sejak dulu. Apa Ibu tidak menyadarinya? Ibu tidak meyadari jika anak Ibu ini sudah lelah. Lelah dengan semuanya, Ibu dan Ayah selalu memintaku untuk mengalah kepada Minwoo tetapi aku bukanlah anak sulung. Aku diharuskan dewasa sebelum waktunya. Kalian memanjakan Minwoo setiap hari bahkan hingga saat ini, dan tanpa kalian sadari. Kalian telah melupakanku. Lalu bagaimana denganku? Apa menurut Ibu aku terlihat baik-baik saja?"
Yoona terus terdiam, ia membiarkan anaknya itu mengeluarkan semuanya. Sudah cukup ia selalu berdiam diri ketika anak bungsunya itu kurang perhatian darinya. "Lalu kau ingin Ibu dan Ayah bagaimana?"
Wonwoo memukul kepalanya cukup keras. "Aku bodoh, Ibu sudah bertanya seperti itu. Itu pertanyaan yang selalu aku harapkan, tapi sekarang aku bingung. Sebenarnya apa yang aku inginkan darimu dan juga Ayah. Aku sendiri tidak tahu Bu."
Yoona menghampiri anaknya dan memeluknya dengan erat. Ia menangis melihat keadaan putranya yang hilang kendali. "Maafkan Ibu, Ibu salah."
Wonwoo menghentikan pukulannya ke kepalanya sendiri dan membalas pelukan Ibunya. "Ibu sudah lama tidak memelukku seperti ini, apa aku sekarang sedang bermimpi? Apa aku lupa dengan obatku? Sepertinya aku harus meminum obatku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins but Different✔
Fanfic"Kita adalah saudara kembar, tetapi kita berbeda. Mereka memandang kita berbeda, dan aku sendiri merasa memang kita sangat berbeda." Start : 26 Desember 2020 End : 09 Maret 2021