Setelah pembicaraannya dengan Jisung malam tadi, Yoona sama sekali tidak bisa menutup kedua matanya. Pikirannya terus tertuju pada keadaan anak bungsunya itu. ia sungguh tidak dapat mempercayai perkataan kepala pelayan di rumahnya itu, namun ia juga sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri jika ada yang tidak beres dengan keadaan anak bungsunya. Maka dari itu, siang ini Yoona memilih untuk menjemput putra bungsunya, ia sengaja datang untuk menemui putra bungsunya, mengingat Minwoo yang belum ia ijinkan untuk masuk sekolah.
Sudah hampir setengah jam ia menunggu Wonwoo menghampirinya, sebelumnya ia sudah mengirimkan anaknya itu pesan singkat. Namun pesan yang ia kirimkan hanya dibaca saja. Sepertinya anaknya itu tidak memiiliki niatan untuk membalas pesan Ibunya, namun senyum Yoona langsung merekah ketika melihat anak bungsunya datang menghampirinya dengan wajah datar.
"Ada apa Ibu memintaku untuk datang kemari?" tanya Wonwoo langsung, ia sangat tidak suka berbasa-basi.
"Bisa ikut dengan Ibu?"
Alis Wonwoo menyerit. "Kemana? Aku sedang tidak ingin kemana pun."
Yoona menarik tangan anaknya untuk masuk kedalam mobil. "Masuklah, Ibu hanya ingin makan siang bersamamu." Wonwoo semakin dibuat bingung dengan sikap Ibunya sejak semalam.
"Sebenarnya ada apa dengan Ibu? Mengapa sikap Ibu tidak seperti biasanya?"
Yoona tersenyum dan menggeleng. "Tidak ada, Ibu hanya ingin menghabiskan waktu Ibu dengan anak bungsu Ibu. Rasanya sudah sangat lama Ibu tidak pergi berdua denganmu."
"Apa Paman Jisung memberitahu Ibu sesuatu? Ibu tidak mungkin tiba-tiba seperti ini."
Yoona terdiam, namun keterdiamannya mengundang senyum miris untuk Wonwoo. "Sepertinya Paman Jisung telah memberitahu Ibu tentang keadaanku? Apa Ibu berubah seperti ini karena merasa kasihan kepadaku?"
Yoona menghentikan mobil yang ia kendarai dan menatap Wonwoo. "Apa yang kau katakan?"
"Aku memang bodoh, tapi aku juga memiliki perasaan, Sikap ibu yang berubah membuatku merasakan jika Ibu hanya merasa kasihan kepadaku. Sama seperti yang lainnya."
"Ibu hanya ingin meminta maaf kepadamu, apa salah? Selama ini Ibu terlalu sibuk memperhatikan Minwoo, kakakmu. Sementara itu Ibu melupakan dirimu."
Wonwoo tersenyum miris namun sorot matanya hanya kosong. "Ibu mengatakan itu setelah sekian lama aku menunggunya, apa jika Paman Jisung tidak memberitahu Ibu, Ibu akan berubah seperti ini?"
Yoona merasa kesal dengan anak bungsunya itu, namun ia mencoba untuk menahan amarahnya.
"Ibu bahkan tidak bisa menjawabnya, Aku yakin Ibu tidak akan berubah seperti ini. Ibu akan selalu melupakanku. Meninggalkanku dibelakang dan mengasingkanku. Ibu tidak akan pernah berubah seperti saat ini jika Paman Jisung tidak menceritakannya kepadamu. Apa Ayah mengetahui ini?"
Yoona menatap Wonwoo dengan tatapan tajam. "Sebenarnya apa maumu? Ibu sudah berusaha untuk meminta maaf kepadamu, tapi mengapa dirimu bersikap seperti ini? Seakan-akan kau tidak percaya jika Ibu dapat berbuat baik seperti ini kepadamu? Sebegitu jahatnya kah Ibu dimatamu?"
Wonwoo menggeleng. "Jika aku menganggap Ibu jahat, aku tidak akan pernah mau ikut bersamamu seperti ini. Aku bahagia karena Ibu mengajakku pergi hanya berdua, namun di sisi lain aku kecewa karena itu tidak tulus dari hatimu. Aku tahu jika Ibu hanya mengasihani ku saja."
"Ibu tidak pernah bisa mengerti dengan pikiranmu, Ibu berbuat baik seperti ini dan kau nilai itu tidak tulus. Lalu rasa tulus yang sebenarnya itu seperti apa? Jelaskan kepada Ibu sekarang?!" Tanpa Yoona sadari ia menaikkan nada bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins but Different✔
Fanfiction"Kita adalah saudara kembar, tetapi kita berbeda. Mereka memandang kita berbeda, dan aku sendiri merasa memang kita sangat berbeda." Start : 26 Desember 2020 End : 09 Maret 2021