dua hari berlalu sejak kejadian tak terduga dari seojun dan suho,kini seojun melamun seorang diri,bagaimana dia bisa tertarik kepada lelaki berwajah imut yang di jumpainya di halte bus tersebut.
dengan senyum yang menawan,bibir pink alami yang mampu membuat seseorang yang di liriknya akan bertekuk lutut di bawahnya,seojun berpikir sejenak ada apa denganya kenapa memikirkan suho terlalu intens,seringai mengerikan timbul di sudut bibir seojun.
"akan ku pastikan kau menjadi milik ku sayang." tersenyum mengerikan di kala netra nya menatap foto suho dari layar ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bel pulang sekolah berbunyi,suho dan jongin menunggu jemputan mereka masing-masing sambil menikmati ice cream yang di beli jongin,sebenarnya hanya jomgin yang menikmati es krim nya sedangkan suho hanya meperhatikan jalan.
"honey kau tak berurusan lagi kan dengan seojun?" tanya jongin memecah keheningan.
"ishhh memangnya knapa sih,kita kan sahabat" sambil cemberut.
"orang-orang di sekitar kita bisa salah paham,terutama si tembok mu itu." jelas suho
"oh sehun yah bukan tembok,mana ada tembok seganteng dia,kau itu iri ya denganku?" tuduh jongin.
"sudahlah lupakan saja."
"suho-ya kau belum menjawab pertanyaan ku yang tadi,jangan mengalihkan arah pembicaraan yah." tukas jongin.
"memangnya knapa aku harus menjauh dari seojun?" suho berbalik menanyakan alasan jongin.
"sudah jawab saja!" sergah jongin.
"iya aku tak pernah melihatnya sejak dua hari lalu,memangnya knapa sih jong?"
"dia itu aneh,dingin,kasar,suka membolos tapi nilai nya itu selalu sempurna makanya kalau dia mebolos itu tak pernah jadi masalah." jelas jongin.
"pokoknya jangan pernah mendekat padanya." sambung jongin
"jongin apa kau menyimpan rahasia besar dariku?"gumam suho
"hah?kau tadi bilang apa?,aku tak mendengarnya." racau jongin.
"tidak,kau salah dengar tadi." ucap suho.
"tidak tadi aku mendengar-"
'tin tin' suara klakson mobil menghentikan omongan jongin yang sedang menginstrupsi suho.
"lihat pangeranmu sudah menjemput sana pergi."ucap suho yang membuat jongin mendecak kesal untuk seperskian detik lalu di ganti rona merah di kedua pipi jongin yang timbul secara samar.
"suho apa kau masih menunggu appa mu?,kalau dia belum datang juga kau bisa nebeng bersama ku." tawar jongin.
"ah tidak usah sebentar lagi appa ku akan datang,sudah sana pergi."usir suho
