[03]

3 4 10
                                    

Ting!

Bunyi notifikasi pesan masuk mengahmpiri ponsel Airin. Gadis itu melongok cuek pada ponsenya yang tergeletak diatas meja, namun secepat kilat meraih benda tersebut manakala mendapati nama seseorang pada layar ponselnya.

Agust D❄(2)

Airin memang menyimpan nomor Agus Darmawan, namun tidak pernah berani mengirim pesan atau chatting dengan pemuda itu. Dirinya tidak cukup berani. Maka dengan sigap ia buka ruang obrolan tersebut.

Agust D❄
Gue tau lo udah save kontak gue.
Cepet bales kalo udah baca.
19.32

‘Sialan emang, dukun kali ya?’ Agus benar-benar tepat sasaran.

Kenapa, Kak?
19.34

Agust D❄
Lo inget batas waktunya kan?
19.35

Elah, kirain apaan.
Baru juga tadi, Kak. Udah diingetin aja.
19.35

Agust D❄
3 hari.
19.36

Y
19.36

Agust D❄

📷Foto
📷Foto
19.38

Hazel Airin membola sempurna, ia tidak mengerti kenapa bisa ada foto seperti ini. Namun Airin lebih tidak mengerti, apa maksud Agus mengiriminya foto-foto itu. Dalam foto itu terdapat Arya, ayah Airin dan Arjuna tengan memeluk erat pinggang seorang wanita.

Maksud lo apa, Kak?
19.38

Selama lima menit Airin harap-harap cemas, berharap bahwa Agus hanya bercanda. Berharap pemuda itu hanya membuat lelucon konyol padanya, sayangnya itu tidak lucu.

Agust D❄
Lo bisa cerita ke Arjuna, tapi bisa gue pastiin dia bakal gelap mata.
Gue gak yakin lo bakal nemuin jawabannya kalo cerita ke dia. Yang ada malah hubungan keluarga lo bisa hancur berantakan.
Tapi kalo lo nanya ke gue, udah pasti gue tau jawabannya.
19.43

Makanya gue tanya, apa maksudnya ini?
19.43

Jawab, Kak.
19.50
Read

***


Rumah si Kembar benar-benar rusuh sekarang, persis seperti kapal pecah. Bagaimana tidak, di depan layar TV ada setidaknya dua pemuda yang sedang sibuk bermain game, dua pemuda lagi sedang dalam konsentrasi penuh menimbang langkah bidak catur, dua lainnya saling melempar berondong jagung.

Arjuna sendiri tengah berusaha memusatkan fokusnya pada barisan kalimat dalam buku yang sedang dia baca. Benar-benar berusaha. Namun sepertinya sulit, pemuda pemilik lesung pipi itu tengah dilanda kecamuk pertanyaan mengenai apa yang sedang dialami adiknya.

Ya, sejak dua hari yang lalu, tepatnya sejak pulang sekolah Airin tampak lebih menutup diri. Apalagi hari ini, gadis itu nyaris tidak keluar dari kamarnya.

Sebenarnya Arjuna cukup khawatir, tidak biasanya Airin begini. Terlebih dia tau bahwa adiknya itu menyukai salah satu temannya, cukup menjadi bukti jika Airin selalu memiliki alasan untuk sekedar melihat presensi Agus Darmawan saat pemuda itu bertandang ke rumah mereka.

ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang