- ALANO 04

12 7 0
                                    

     Setiap saat aku, selalu menguatkan diriku sendiri agar
tetap bertahan demi mereka ,
namun mereka juga yang selalu membuatku merasa bersalah
dan menjatuhkan ku.
Mereka kehilangan,  aku juga kehilangan.
Mereka sedih aku lebih sedih.

# Alana #







Seperti biasa , sebelum sekolah Alena harus membereskan semua pekerjaan rumahnya, lalu mandi dan pergi sekolah.
Saat  dia  membuka pintu  seorang wanita yang dia kenalnya adalah pemilik kontrakan rumahnya datang,
" Iya bu, ada apa kemari? " Tanya Alana dengan sopan,
" Begini nak lana, kamukan tau sendiri kalau anak ibu sedang dirawat dirumah sakit" 
" Iya " Jawab Alana

" Dan saya kekurangan uang, jadi kedatangan saya kesini ingin meminta  uang sewa rumah, karna sudah  dua bulan menunggak,  saya mohon untuk dimengerti ya nak lana" Kata ibu pemilik kontrakan dengan halus.

" Loh bukannya uang sewanya udah dikasih sama mama ya bu? " Tanya Alana pada ibu pemilik kontrakan karna merasa bahwa dia sudah memberikan uang agar ibunya membayar uang kontrakan minggu lalu.

" Belum nak lana" Jawab sang ibu tersebut.
" Baiklah saya akan segera melunasinya bu, saya minta waktunya ya bu. " Pinta Alana

" Baiklah saya tunggu sampai lusa ya nak lana. " Kata wanita itu
" Baik, Terima kasih bu " Sahut Alana sebelum ibu itu pergi. Lalu dia kembali ke dalam rumah dan memanggil mamanya,

" Mama, ma, mama" Panggilnya

" Ada apasih Alana, pagi pagi udah ribut aja? " Sahut mamanya yang baru keluar dari kamarnya,
" Ma, tadi  ibu pemilik kontrakan datang kesini  minta uang kontrakan, trus ibu itu bilang kita nunggak 2 bulan, uang kontrakankan udah aku kasih sama ibu, uangnya dikemanain kenapa sampai 2 bulan nunggaknya? " Tanya Alana pada ibunya panjang lebar,
Namun mamanya hanya bersikap biasa aja seolah tidak bersalah.

      " Ooo itu,  kan mama udah bilang kalau hpnya adek kamu rusak jadi uangnya ibu kasih sama dia buat ganti HP baru. " Kata ibunya seolah tidak bersalah.

  " Apa.....,  beli HP, ma kita itu buat beli makan aja susah, alana harus kerja biar dapatin uang itu, mama malah kasih sama adek buat beli HP "
Seru alana pada mamanya.

" Ya kamu mikirin lah gimana cara buat nyari uang, itukan tugas kamu, lagian adek kamu itu butuh HP, kolo hpnya rusak dia make apa? " Dengan entengnya mama Alana memakan  roti yang terletak di meja.

" Tapi ma kita bayarnya gimana ? , udah kata ibu itu kita harus bayar lusa" Sahut Alana

" Yaudah kamu pake aja tabungan kamu kan nanti bisa diganti lagi uangnya" Jawab mamanya.

" Iya kak uang tabungan kakak kan ada " Sahut adiknya yang entah kapan sudah duduk di meja makan.

  " Itukan tabungan buat bayar uang sekolah aku ma, lagian kamu kenapasih dek harus beli HP, kan kamu bisa perbaiki HP yang lama trus kalau ngak pake HP kakak kek," Sahut Alena yang mulai marah.

" Kak semua ini gara gara kakak tau ngak, jadi kakak juga harus tanggung jawab, seharusnya kita gak hidup susah kayak gini lagi kalau aja ayah masih hidup." Seru adiknya dengan keras membuat alana berdiam dan kembali memutar memori yang selalu tersimpan dalam benaknya, dimana saat dia dan keluarganya tertawa bersama.

Tampa mengucapkan sepatah katapun Alena meninggalkan mama dan adiknya yang sedang makan,
Karna kini dia harus menenangkan dirinya, dan menjernihkan pikirannya.

#  sekolah#

          " Alanaaaaaa"  sahut sesil dari kejauhan berlari  bersama kedua sahabat laki lakinya itu menuju alana yang sedang termenung menatap layar handphone nya
" Lan kamu kenapa? " Tanya sesil , setelah melirik sebentar pada samuel da koko, namun tak dijawab alana, karena masih fokus pada layar hpnya,

sesil kemudian melirik handphone alana yang menunjukkan foto  lengkap sekeluarga  dengan  senyum bahagia , dan yah bisa ditebak itu foto keluarga Alana .

      " Mama kamu lagi? " Tebak sesil,
dan Alana  hanya menganggukkan kepala, benar ternyata tebakan sesil.
" Sekarang kenapa lagi? " Tanya samuel yang memang telah mengetahui masalah sahabatnya itu,

" Jadi minggu lalu aku kasih uang buat bayar uang kontrakan sama mama, tapi tadi pagi ibu pemilik kontrakan datang kerumah buat nagih uangnya, ternyata ibu aku  belum bayar uang kontrakan dua bulan, " Ceritanya

" Trus? " Tanya koko

" Trus pas aku nanya sama mama, ternyata uangnya dikasih sama adek aku buat beli handphone, " Jawabnya sambil mengusap air matanya yang turun entah sejak kapan.

" Ya ampun adek kamu kebangetan bangat sih lan, bisa bisanya dia pake uang buat keperluan dia sendiri padahal kontrakan masih nunggak" Sahut sesil yang geram dengan kelakuan adik Alana
" Sabar ya lan, aku tau kamu kuat kok" Sahutnya menenangkan  hati Alana sambil mengelus punggungnya.

" Tapi yang buat aku sedih itu bukan soal itu sil, "  Katanya dengan mata yang masih berkaca kaca,
" Terus emangnya kenapa lagi? " Tanya sesil

" Aku sedih gara gara ibu salahin aku lagi sil"

" Ya ampun kenapa sih mama kamu selalu mikir kalau itu salah kamu? " Sahut sesil makin geram,

" Sil,  kenapa sih mereka selalu salahin aku , aku selalu menguatkan diri aku sendiri buat gak terjatuh demi mereka, namun nyatanya mereka yang buat aku merasa kalau semua ini hanya kesalahanku,
mereka  kehilangan aku juga kehilangan sil,
mereka sedih aku lebih sedih,
dan gak ada orang yang ngerti aku sama sekali. " Katanya panjang lebar mengungkapkan unek uneknya pada sahabatnya itu.

Sesil memegang  kedua tangan Alana dengan erat lalu berkata " Lana dengarin aku, masih banyak yang sayang sama kamu, aku, samuel , koko itu sahabat kamu dan kita bakalan selalu ada buat kamu, jadi aku mohon jangan nyerah len, aku tahu kamu kuat. " Kemudian  sesil mbawa Alana ke pelukannya .
Melihat hal itu secara lefleks samuel dan koko berpelukan seakan terbuai oleh suasana, dan memang mereka satu server.

     Kemudian sesil melepas pelukannya " Trus sekarang gimana kamu bayar uangnya? " Tanyanya kemudian

" Kayaknya aku pake tabungan aku lagi deh sil " Katanya
" Lagi?" Sahut samuel " Tapikan itu tabungan kamu lan? , mendingan kamu minjam uang kita dulu ya, dari pada uang tabungan kamu kurangin lagi " Saran samuel,

" Gak papa kok el nanti kalau aku gajian aku ganti lagi, lagian aku gak mau nyusahin kalian lagi" Sahut Alana

" Yaudah deh,  jangan mewek lagi nanti aku ikut sedih, kamu kan tau kalau kamu sedih aku juga sedih, trus kolo aku sedih cantiknya berkurang, " Lawak sesil yang selalu bisa mencairkan suasana.
" Yeeeeee" Seru koko dan samuel bersamaan, " Iri bilang pembatu"  kata sesil sambil mengibaskan rambutnya, " Gak tuh" Jawab mereka bersamaan,
" Yaudah ke kelas yok"  kata Alana mengajak mereka.

   Sedangkan diseberang sana ada seseorang yang memperhatikan dan mendengar percakapan mereka sedari tadi, melangkah kembali
menuju kelas, dan menyisakan pertanyaan

" Apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu? "

ALENO / Alena dan  Leano ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang