RAIN ELKANA GANENDRA. Di SMA Skyline, tidak ada yang tidak kenal cowok itu. Bukan hanya karena Orang tuanya adalah pemilik yayasan sekolah yang masuk ke daftar Crazy Rich Surabayan, tapi karena Rain merupakan kapten basket sekolah yang juga berprest...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
******
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear, Rain.
Aku tidak tahu apakah surat ini akan menjadi tindakanku yang benar, atau akan menambah daftar tindakan bodohku sebelumnya. Berbeda dengan surat pertamaku, aku ingin jujur padamu dan berharap ini bisa menebus sedikit dari kebohonganku. I just wanna tell you how sorry I am for everything that I've done.
The one who sent you the letter, It's me, Summer. Your best friend-not Iris.
Aku tahu, ini pasti mengejutkanmu. Aku menyesal, Rain. Maaf. Maaf karena sudah menghancurkan semuanya. Menghancurkan persahabatan kita. Membohongimu. Menjadi Summer yang tidak kamu kenal. Menjadi Summer yang tiap harinya memberimu alasan untuk kecewa.
Padahal sudah sejak awal aku sadar; kita tidak akan mungkin. Menyukaimu, sama halnya dengan mengambil resiko besar untuk persahabatan kita. Mengharapkanmu memiliki rasa yang sama, sama artinya dengan memaksakan hal yang mustahil. Tapi, seperti hujan yang jatuh di musim panas, seperti itulah perasaanku datang dengan tiba-tiba. Aku tidak bisa menahannya. Seperti aroma petrichor, kamu juga selalu menjadi hal yang aku rindukan.
Bodoh. Seperti yang sering kamu bilang, Rain. Aku memang bodoh.
Aku adalah musim panas yang membutuhkan hujan, berharap hujan akan membasahi dia selamanya. Sekalipun ia tahu ... hujan tidak merasakan hal yang sama.
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AN : Eits! Jangan nyimpulin dari prolognya ya! Prolog sedih, nggak selalu bawa kalian ke cerita sedih dan akhir sedih. Janji ;)
