#3|Sekolah 2

50 16 0
                                    

Selama pelajaran berlangsung tak henti hentinya Aldo memperhatikan Aurel, Aurel yang risih pun akhirnya memutuskan untuk ke toilet untuk mencuci muka

Saat Aurel selesai keluar dari toilet betapa terkejutnya saat ia melihat cowok yang membuat Aurel harus menahan emosinya

“Udah” Tanya cowok itu, Aurel hanya menaikkan sebelah alisnya lalu pergi begitu saja namun baru beberapa langkah tangannya sudah di tarik oleh cowok itu, Aurel yang terkejut  akhirnya tertarik dan menubruk dada bidang cowok itu Aurel juga dapat mendengar detak jantung cowok itu yang begitu cepat sama dengan dirinya entah mengapa jantungnya seperti lari marathon, apalagi beberapa detik tatapan mereka terkunci namun dengan cepat Aurel memutuskan kontak mata duluan karna ia tak mau detak jantungnya terdengar oleh cowok rese ini dan memberontak melepaskan dari dekapan Cowok itu, namun cowok itu malah semakin mempererat dan terkekeh

“Lepas!” tegas Aurel dengan nada dingin, namun cowok itu bukannya takut malah tertawa

“Hahahaha..” cowok itu tertawa sedangkan Aurel mendengus kesal

“Stres” sembur Aurel

“Kenapa? Lu deg degan ya?” ucap cowok itu, Aurel mematung apakah cowok ini cenayang tapi Aurel berusaha menormalkan ekspresinya

“Aldo. Lepas!” perintah Aurel lagi dengan nada dingin lalu menekan setiap ucapannya dan yap cowok Aldo siapa lagi kalo bukan dia

“Akhirnya lu nyebut nama gue juga” ucap Aldo nyengir lalu melepaskan dekapannya

“Sinting” ucap Aurel lalu langsung pergi menuju Rooftop, tapi tetap aja Aldo ngintil terus

“REL TUNGGU REL CALON IMAM MU DISINI JANGAN DI TINGGALIN!” teriak Aldo dengan tidak tau malunya, Aurel membulatkan matanya

"Apa tadi? Calon imam? Emang bener bener stres tuh jantan" batin Aurel

Tiba tiba Aldo sudah berada di samping Aurel mensejajarkan langkahnya dan dengan tidak tau malunya ia menggenggam tangan Aurel, Aurel memberhentikan langkahnya membuat Aldo heran

“Kenapa Rel?” Tanya Aldo dengan wajah innocent, Aurel hanya terus memandang tangannya yang di genggam lalu beralih menatap Aldo dengan wajaah datar, yang di tatap hanya nyengir dan langsung melepas tangannya yang menggandeng Aurel lalu nyengir

“pis pis damai rel, soalnya tangan lu kaya ada magnetnya si trus pas lagi di tangan gue” ucap Aldo, Sedangkan Aurel hanya memasang wajah datarnya

“Jangan jutek jutek napa rel ntar cepet tua lu” sambung Aldo

“Bacot banget si lu, kaya emak emak kos” sembur Aurel dan langsung melanjutkan langkahnya meninggalkan  Aldo yang bengong

“Gue gak salah denger? Pertama kalinya dia ngomong lumayan panjang walau gak panjang panjang amat si, beberapa kata tapi nyelekit ya” batin Aldo, lalu sadar dari lamunannya saat sudah melihat Aurel jauh dari pandanganya

“Yaelah di tinggalin lagi kan” gerutu Aldo

Aurel sampai di Rooftop duluan ia melihat keadaan di Rooftop ‘unik’ batinnya

Saking takjubnya sama dekorasi di Rooftop Aurel sampai tak menyadari keberadaan Aldo, sedangkan Aldo yang melihat wajah Aurel yang cantik tidak ada wajah datar dan dinginnya ia benar benar menyukai setiap pahatan yang terukir diwajah Aurel yang begitu sempurna

“Tempat ini emang sengaja didekor sama anak anak” ujar Aldo tiba tiba membuat Aurel kaget dan mulai memasang wajah datarnya lagi

“Yah jutek lagi deh, tadi aja gue gausah ngomong” sambung Aldo sambil melengkungkan bibi kebawah

THE BRANDAL GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang