Orenda
A commissioned Naruto fan fiction by Aya Kaizumi
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Aya Kaizumi
Plot and OCs © Niyo
.
.
Indra menatap pantulannya di cermin.
Wajahnya telah dipoles oleh riasan yang menekankan aksen wajahnya, begitu pula tubuhnya kini dibalut oleh kimono berwarna merah yang berpadu sempurna dengan warna lipstiknya.
Semua orang mengatakan kalau ia terlihat begitu cantik hari ini; ibunya, ahli riasnya, bahkan Ashura, yang sekalipun tidak mengatakan apa-apa, mengelus punggungnya dan menatap Indra dengan ekspresi yang selalu berhasil membuat jantung Indra berdebar di luar kendali.
(Oh, pria itu bahkan mengambil fotonya diam-diam; Indra menyadarinya sebab lelaki bodoh itu lupa mematikan blitz-nya.)
Tetapi Indra tidak menyukai semua pujian itu.
Sebab ia tidak berdandan untuk Ashura.
Ia berdandan untuk orang lain yang telah ditakdirkan menjadi pasangannya di masa depan.
Ah, kalau saja Indra bisa membelokkan takdir tersebut.
.
.
Ashura menatap ibunya dengan tidak percaya.
"Ini acara penting, kan?" tanyanya. "Kenapa aku tidak boleh ikut?"
Ibunya menatap Ashura dengan ekspresi yang sungguh Ashura kenal; setarik ekspresi absolutis yang tidak bisa digugat. "Kurasa kau tahu betul alasannya, Ashura," katanya datar. "Kau hanya akan mengacaukan semuanya kalau kau ikut."
'mengacaukan'—seolah-olah eksistensi Ashura tidak lebih berharga dari hama saja.
"Aku hanya ingin melihat orang yang akan menjadi calon tunangan Indra," kata Ashura. Otot-ototnya menegang dalam usahanya menahan gejolak emosi. "Bagaimana kalau orang itu tidak pantas disandingkan dengannya?"
"Kau kira aku tidak mencoba mencari tahu latar belakang dari keluarganya?" tanya ibunya. "Kau kira aku tidak memilah-milah mana yang pantas menjadi menantuku dan mana yang tidak?"
Ashura meneguk ludah. "Bukan begitu."—hanya saja, ibunya selalu mempertimbangkan segala sesuatu atas dasar bisnis; apakah hal ini menguntungkan perusahaannya atau tidak, apakah ini akan menciptakan kesempatan baru untuk memperluas bisnisnya atau tidak—hal-hal seperti itulah.
Sementara itu, Ashura mengkhawatirkan sesuatu yang lain. Ia mencemaskan soal Indra, yang jiwanya sulit diselami oleh orang lain, akan menderita jika bertunangan dengan orang yang tidak cocok dengannya.
Tetapi, pada akhirnya, ibunya memegang kekuasaan terbesar atas mereka berdua. Melawannya sama saja membuatnya terlihat kurang ajar.
Ashura mengertakkan gigi. Ia memejamkan mata selama beberapa saat, sebelum akhirnya ia berujar lelah, "Baiklah," katanya. "Tapi setidaknya tolong beritahu aku siapa orang yang akan Indra nikahi."
"Kau, toh, akan mengetahuinya cepat atau lambat," kata ibunya, "Tapi baiklah. Orang itu adalah Zetsu."
Detik itu juga, dunia Ashura seolah membeku.
"Okaasan," katanya serak. "Tolong bilang kalau okaasan cuma bercanda."
"Kau tahu kalau aku tidak pernah bercanda soal hal-hal seperti ini, Ashura."
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMMISSION] Orenda - Ashura x Fem!Indra
FanfictionSebagai pasangan suami isteri yang mengelola bisnis, Ashura dan Indra harus berjuang menangani peran ganda mereka: sebagai eksekutif sekaligus sebagai orang tua. Tetapi nasib seringkali bermain-main dengan mereka. Bagaimana Ashura dan Indra akan me...