"Ah.. Bibit yang baru tumbuh, ternyata bisa langsung layu.." 🌻
Sudah sejak tadi pagi hujan terus mengguyur kota Seoul, pejalan kaki pun tidak terlihat berlalu lalang seperti biasanya.
Benar, hari ini tanggal nya, setelah kemarin Jennie dan Chaeyoung membuat janji."Eomma, 50ribu won saja.. nee?! Aku akan mengembalikan nya setelah mereka membayar ku.."
'plak!'
"Aigoo.. aku sakit kepala.. Untuk apa uang sebanyak itu!? Kau tau membuka restoran daging saja sudah melelahkan untuk ku!?" Omel ibu nya setelah meletakan sumpit dengan kencang.
"Aku hanya perlu 50ribu won~ jebal~" rengek Jennie lagi pada ibu nya, sebenarnya Jennie punya cukup uang di dompet, hasil kerja part time nya, hanya saja dia takut itu tidak akan cukup untuk anak tuan Park nanti.
"Andwe.. Eomma tadi membayar tagihan, tidak ada yang tersisa.."
Jennie diam cemberut sambil melepaskan cengkraman pada bahu ibu nya.
"Aku tau eomma bohong.. Aku ambil di kasir!!" Gegas nya berdiri dan langsung kabur membuka laci kasir.
"AKAN KU KEMBALIKAN!!" teriak nya sambil berlari.
"H-hya!! Anak nakal kau- A-aigoo.. A-ah.. kepala ku.."
....
Jennie turun di halte bus, masih hujan disana, mungkin sedikit lebih reda dari sebelumnya disinilah Jennie, Hongdae.. memang tempat yang bagus untuk keluar bersama Chaeyoung.. atau seorang teman.. atau.. siapa Jennie lah itu..
Mereka berjanji untuk saling menunggu didepan gedung bioskop jam 7 malam, masih ada waktu 5 menit."Ahh.. Molla.." Jennie berfikir sejenak apa yang sedang dia lakukan benar atau salah. Kenapa dia mengajak Park Chaeyoung berkencan?
"Tunggu? Apa ini seperti kencan?" Bioskop, berdua.. tentu saja..
"Anida!! Tidak tidak.. ini hanya sebagai tanda permintaan maaf ku.." gumam nya lagi lalu menatap sekitar, menunggu sosok yang di harapkan nya.
....
Jennie menarik nafas dalam-dalam.
Angin bertiup kencang, hujan kembali turun dengan deras, orang-orang berlarian ke dalam dengan payung mereka.
Jennie menatap jam tangan nya, sudah pukul 7.30."Apa dia tidak apa-apa? Hujan nya sangat deras.." gumam Jennie masih menatap jalanan, berharap saja jika mereka menunda film nya, tapi tentu saja tidak akan terjadi, lagi pula film nya sudah di mulai sejak 10 menit yang lalu.
"Ku harap tidak terjadi apa-apa, cuacanya mengerikan.."
....
Malam semakin dingin, Jennie menggosok kedua tangan nya, kenapa juga ia lupa memakai jaket? Ah, bukan lupa, tapi tertinggal di restoran daging saat kabur dari eomma nya tadi.
Jennie membuka handphone nya, ada sedikit rasa kecewa karena dia lupa meminta nomer telpon Chaeyoung saat itu. Setidaknya jika ia memiliki nomer nya, mereka sudah bisa saling mengabari sekarang."Apa dia terjebak hujan?"
'tring!' ada pesan masuk, Jennie antusias walaupun ia tau Chaeyoung tidak mungkin tau nomernya.
Junhee💩
'Cuaca sedang buruk, eomma bilang cepat pulang'
Ada pesan dari adik laki-lakinya. Jennie menghela nafas lagi, sudah menunjukkan pukul 8.25 malam di layar handphone nya.
"Baiklah, mungkin aku akan menunggu sebentar lagi.."

KAMU SEDANG MEMBACA
SUNFLOWER SEEDS
Fanfiction"Seperti bunga matahari, kita.. seperti bunga matahari" Tolong nikmati saja ceritanya~ 💙🤍