Episode 1 Mimpi buruk

32 3 1
                                    

"Hoooaaaammmm!!!!! Selamat pagi dunia " kata Vernata sambil beranjak dari kasur kesayangannya menuju kamar mandi.

Setelah mandi dan bersiap, Vernata langsung menuju meja makan.

"Selamat pagi ayah,ibu!" sapa Vernata sambil mencium pipi ayah dan ibunya.

"Selamat pagi juga sayang " jawab pak Rasya dan ibu Nanta

"Cepatlah makan, lalu berangkat ke sekolah sebelum kamu terlambat" kata Bu Nanta sambil menuangkan susu kegelas vernata.

"Oke boss!! '' kata Vernata dan langsung meminum susu kesukaannya.

Setelah selesai sarapan Vernata dan ayahnya langsung menuju  mobil untuk berangkat ke sekolah.

"Selamat pagi!!''  kata Liany dan Dito bersamaan.

"Selamat pagi juga kesayanganku " kata Vernata dan langsung memeluk kedua sahabatnya itu.

"Ayah langsung pergi saja yah sayang! Nanti pulangnya sama Liany dan Dito yah!? Soalnya ayah hari ini sepertinya akan lembur dikantor!! ''kata pak Rasya dan langsung diangguk paham oleh Vernata.

Setelah sampai  dikelas semuanya seperti biasa. Vernata selalu mendapatkan nilai yang bagus dikelas.

"Gw cape banget hari ini.. gara-gara nilai gw turun ditambah dihukum pak Burhan, iissshhh menyebalkan!" kata Dito sambil berjalan lesuh untuk pulang.

"Sabarlah Dito..nanti kita belajar sama-sama dengan Vernata ,kan dia pintar dalam segala hal !! Termasuk haluin biasnya!! hahahahaahaha "ejek Liany kepada Vernata.

"Itulah aku !! " kata Vernata sambil mengibaskan surau rambut panjangnya.

Wkwkwkwk " suara tawa mereka bertiga.

"Gw capek tauu!! Mending kita beli es cream di sana tuh!! "  Kata Vernata langsung berlari menuju tempat penjualan es cream

Mereka membeli es cream dengan kesukaan masing-masing. Liany membeli rasa coklat, Vernata membeli ras strawberry dan Dito membeli rasa blueberry. Ketika sedang asyik memakan es krim, tiba- tiba seorang nenek melewati  mereka. Melihat nenek itu, Vernata merasa kasihan dan menyapanya.

Nenek, mau kemana? " Kata Vernata sambil memenggang tangan nenek itu.

"Aku kelaparan!" Kata nenek itu dengan nada lesu.

"Any,  tolong belikan makanan, kasihan nenek ini sepertinya belum makan seharian." Kata Vernata sambil menatap liany yang sedang asyik dengan es krim kesukaan nya.

"Dit, temani gw dong!?." Kata Liany Sambil menarik tangan Dito.

Kemudian Vernata membimbing nenek tua itu untuk duduk, sambil menunggu makanan yang dibeli oleh kedua sahabatnya. Tiba- tiba nenek itu memandang wajah Vernata dengan serius. Vernata yang kebinggungan dengan tatapan nenek itu langsung bertanya.

"Nenek kenapa menatapku seperti itu? " Tanya Vernata dengan wajah kebinggungan.

"Ratu darah!" Kata nenek itu spontan.

"Apa maksudmu nenek? Aku tidak paham" tanya Vernata yang penasaran dengan maksud dari perkataan nenek tua itu.

Nenek itu hanya diam. Karena merasa sedikit takut, Vernata memalingkan pandangannya kepada Liany dan Dito yang berlari mendekatinya sambil membawa makanan.

Loh...dimana nenek tadi? " Tanya Liany saat melihat nenek itu tidak ada disamping Vernata.

Tadi ada disini kok " Jawab Vernata dengan wajah yang kebingungan mencari nenek tua itu.

"Mungkin dia pergi tanpa sepengetahuan mu ata" Kata Dito spontan..

Mereka pun tidak terlalu memperdulikan hal tersebut, mungkin saja nenek itu pergi tanpa pamit dengan Vernata.

"Kalian ngak singgah? " Tanya Vernata kepada kedua sahabatnya.
"Ngak usah deh ..tugas dari Ibu Dian terlalu banyak..." Kata Dito yang kelihatan sangat malas dengan tugas tersebut.
" Yah udah deh....byeeeeee!!" Kata Vernata sambil melambaikan tangan kepada kedua sahabatnya yang perlahan hilang dari pandangan nya

Sesampainya di dalam rumah, Vernata langsung masuk ke kamarnya dengan wajah yang benar-benar tidak bisa diartikan. Bagaimana tidak, perkataan nenek itu terus berputar diotaknya.

"Anak itu kenapa?" Gumam ibu Vernata yang melihat putrinya tidak memberi salam tapi langsung masuk ke kamar nya.

"kamu kenapa Ver? " Tanya ibu Vernata yang melihat putrinya tidak seceria biasanya.
" Tidak apa-apa bu, hanya memikirkan tugas yang lumayan banyak.." kata Vernata.

Setelah makan malam bersama keluarga nya Vernata langsung menuju kamarnya dan membaringkan badan dan langsung tertidur. Vernata mengalami mimpi yang aneh. Dimana dia bertemu seseorang wanita yang cantik mirip dengannya tetapi wanita itu seperti bukan manusia karena dia mempunyai taring dan kuku yang tajam dan matanya berwarna merah layaknya iblis. Tetapi, tiba- tiba wanita itu memandang Vernata dan memanggilnya.

"Kemarilah putriku! " Kata wanita itu.

"S-siapa k-kau? Kenapa kau seperti bukan manusia? " Tanya Vernata ketakutan.

"Aku ibumu. Ibu kandungmu!! " Kata wanita itu.

"Haaaaaaaa!!! Ibuku? Jangan gila, ibuku adalah ibu bukan kamu!!" Kata Vernata dengan penuh penekanan.

Mereka bukanlah orangtua kandungmu Vernata..dan kamu bukanlah manusia tetapi vampir..disaat umurmu mencapai 18 tahun semuanya akan berubah, dan ingat satu hal ini Vernata. Kamu adalah penerus ku dan aku tidak akan pernah melepaskan penerusku dengan mudah..kau harus melanjutkan takthaku karena jika tidak semua vampir akan mencarimu dan membunuhmu dan mereka akan membabi buta untuk membunuh manusia tanpa ampun, paham!!!! " Kata wanita itu dengan penuh penekanan dan amarah yang memuncak.

Karena takut, Vernata berusaha bangun dari tidurnya dengan keringat yang terus-menerus membasahi dirinya.

"Haa..haa..haaa..apa tadi cuma mimpi? Syukur lah kalau begitu!! " Kata Vernata dengan nafas terengah-engah..

Setelah mengalami mimpi cukup menyeramkan, Vernata langsung bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya dikelas, Vernata menceritakan mimpi tersebut kepada kedua sahabatnya.

"Gw takut itu akan terjadi!" Kata Vernata dengan nada sedikit khawatir.

"Menurut gw ngak mungkin terjadi sih....secara mana ada vampir di zaman modern seperti ini!!!" Kata Dito yang mendapat anggukan dari Liany.

Setelah pulang sekolah, Vernata kembali melihat nenek tua itu, tetapi nenek itu hanya memandangi nya dari jauh lalu pergi.

" Loh, bukannya itu nenek yang kemarin yah? " Kata Liany yang langsung di getok kepala nya oleh Dito

"Lu kira kita buta, ngak bisa lihat?" Kata Dito

" Kan gue cuma ngasih tau.." kata Liany yang sama sekali tidak direspon oleh Vernata.

Vernata terdiam lalu berlari....

" Loh!! Lu mau kemana Vernata???... Kata Liany  sambil langsung mengejar Vernata di ikuti oleh Dito..

"Kali ini aku harus tau, siapa dia!!!" Kata Vernata dalam hatinya.

"Vernata....AWAAASSSSSSSSS!!!! "

The Queen Of BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang