"DARAAHHHHHHHH" teriak seseorang dari dalam toilet itu
"TIIIIDDAAAAAKKKKK" teriak histeris dari Vernata.
Tiba-tiba seorang pria dengan jubah hitam panjang, dengan wajah yang sangat menyeramkan muncul di belakang Vernata.
Sambil menjilati punggung Vernata " Kamu tidak akan pernah puas dengan air dan makanan apapun, hidup mu akan lebih panjang dan seru jika meminum DARAHHHHHHHH...HAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHAH" tawa pria itu sambil mencakar tangan kiri Vernata
"AAAAAAAAAAAAAAA....SAKITTTTTTT " jerit Vernata
karena tidak kuat dengan rasa sakit itu akhirnya dia jatuh pingsan di dekat wastafel toilet ituMenangis tanpa henti "Ata, bangunnnnnnnn" kata Liany yang tidak tega melihat kondisi Vernata
"TOLOONGGGGGGGGG, SIAPA PUN DILUAR SANA, TOLONGGGGGGGG" teriak Liany sambil mengharapkan ada yang membantunya
Ternyata Liany yang khawatir karena Vernata lama di toilet akhirnya memutuskan untuk menyusulnya ke sana. Setibanya di sana, alangkah paniknya dia ketika melihat Vernata sudah tak sadarkan diri di lantai dengan darah yang terus mengalir dari lengannya
Karena mendengar suara tangis dan teriakan dari Liany, akhirnya ada siswa-siswi yang datang membantu dan langsung membawa Vernata ke rumah sakit."Ini belum seberapa, aku akan terus meneror mu..hingga engkau MAAAATTIIIII" sambil tersenyum sinis dan hilang begitu saja
Di sisi lain..
"Aku tidak akan tinggal diam, awas saja kaliannn" dengan wajah yang penuh amarah, sambil meremas tangannya ratu Atena melihat kondisi putrinya dari jarak yang sangat amat jauh
"Apakah harus aku yang membantai mereka semua, Ratu?" Tanya seorang pria yang duduk di dekat singgah sana Ratu Atena
"Tidak perlu, putriku tidak selemah itu, biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri. Bagaimana pun dia bukan manusia melainkan Vampir yang tidak biasa" jelas ratu Atena yang yakin dengan putrinya itu.
"Mengapa, ratu sangat yakin akan hal itu? Vernata saja belum tau kalau dirinya adalah seorang vampir? Aku yakin dirinya tidak sekuat yang ratu bayangkan" meremehkan ucapan ratu Atena
Tiba-tiba dia terhempas jauh hingga kepalanya terbentur keras di atap istana dan melayang sambil mencengkram lehernya sendiri.
Sambil mengarahkan tangannya kepada pria tersebut "jangan pernah meremehkan putriku..dia bukan vampir rendahan seperti mu. Dia adalah keturunan ku yang akan menjadi pewaris keluarga Bloodmantle, putriku adalah keturunan yang ke 3500 dimana dia yang paling kejam dan sangat di takuti oleh seluruh vampir" langsung melempar pria tersebut ke sembarang arah
"Uhukk..uhukk" sambil mengeluarkan darah dari mulutnya
"Aaa-mpun- Ra-tuu, uhukk" kata pria itu dan langsung lenyap
"Aku tidak butuh bawahan yang tidak patuh seperti mu" sambil tersenyum dan kembali duduk di singgasana nya.
Di rumah sakit Citra Kasih, Vernata masih belum sadar dari pingsannya. Liany, Dito juga masih menemani Vernata di rumah sakit. Kedua orang tua Vernata juga sudah di panggil kerumah sakit tersebut.
"my darling...what's wrong with you" sambil mengusap surai putrinya itu.
"Vernata kenapa liany?Dito?" Tanya ibu Nanta dengan wajah yang sangat khawatir
"Saya juga ngak tau tante, soalnya tadi saya lihat Vernata sudah pingsan dengan tangan penuh luka dan darah" jelas Liany kepada ibu Nanta
"Kata dokter, Vernata ngak apa-apa tante, cuma dia belum sadar mungkin karena kehilangan banyak darah" tambah Dito menjelaskan
"Apa ada musuh kalian di sekolah? Sampai ata disakiti seperti ini? Ini sudah di luar kenakalan biasa, ini sudah mengarah kepada percobaan pembunuhan" kata ibu Nanta dengan mata yang lebam dan bibir yang gemetar setelah mendengar penjelasan dari Liany dan Dito
"Maaf ibu, saya wali kelas nya Vernata..saya sudah mengecek cctv di toilet sekolah, tapi ternyata cctvnya error" kata pak Budi menjelaskan
"Bapak tidak lihat kondisi putri saya? Mukanya biru lebam dan sampai tangannya luka parah bgni" balas Ibu Nanta dengan sedikit emosi
"Pihak sekolah akan mencari tau lebih dalam masalah ini Bu, jadi tenang dan fokus kepada Vernata saja" jawab pak Budi berusaha menenangkan ibu Nanta
"Di-ma-mana Aku?" Kebingungan karena kondisi nya gelap suram, Berbau darah dan sangat menjijikkan
Sambil melihat sekeliling "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriaknya di ruang yang gelap itu
"Ken-na-pa ad mayat bergelantungan seperti ini? Ini dimana!!!" panik Vernata dengan situasi yang di hadapi nya
"Hello my beautiful cousin" sapa seorang perempuan cantik dengan tarik dan mulut penuh darah,
"Siapa itu? "Tanya Vernata dengan suara gemetar ketakutan
"Hhhmmmmm...kamu pasti ngak kenal sama aku kan? Oh iya lupa, kamu kan di besarkan oleh manusia, kamu ngak bisa minum darah kan? Atau sudah kamu coba? " Dengan langkah perlahan menuju Vernata sambil sesekali menjilat jari nya yang penuh dengan darah
"Jangan mendekat!!! Aku bukan seperti kalian, aku manusia bukan vampir menjijikan seperti kalian..PERGIIII" usir Vernata dengan suara yang gemetar tapi sangat keras
"Sayang, kamu ngak apa-apa? Kenapa teriak-teriak? Kamu kenapa sayang" kata ibu Nanta menenangkan Vernata
Ternyata yang di alami Vernata tadi hanya sebuah mimpi. Tetapi, Vernata merasa bahwa itu bukan mimpi biasa, dia berusaha menenangkan dirinya dan berusaha bangun tapi di larang oleh ibunya
"Jangan bangun dulu sayang, kamu harus lebih banyak istirahat, apa kamu bisa cerita sama mama siapa yang sudah membuat kamu luka parah seperti ini?" Tanya ibu Nanta untuk bisa menyelesaikan masalah ini
"Aku juga ngak tau ma, aku ngak ingat apapun" jelas Vernata sambil berusaha mengingat situasi
"Sudahlah, untuk sekarang kamu fokus aja sama diri kamu biar cepat sembuh nanti kita cari sama-sama orang itu" Kata ibu Nanta sambil membelai surai rambut panjang putri kesayangannya itu
"Ata, gimana? Udah enakan? Udah makan? Udah minum? Udah baikan? Atau masih pusing? Atau?.."
"Pertanyaannya biasa aja, gw baru sadar any, kalau lu nanya kaya gitu jadi pengen pingsan lagi nih gw" jawab Vernata kepada Liany yang wajahnya penuh dengan pertanyaan dan khawatir terhadap sahabat nya itu
Sambil merangkul Liany " tau nih bocah pertanyaan udah kaya polisi lagi introgasi tersangka pembunuhan aja, banyak bener" kata Dito sambil menggeleng kan kepala
"Kalian ngak ke sekolah lagi? Masih jam segini loh" tanya ibu Nanta kepada Liany dan Dito yang sedari tadi berada di rumah sakit
"Sekali-kali bolos buat sahabat ngak apa-apa lah tante, paling kena hukuman dari Miss Lia" jawab Dito dengan santainya sambil melirik liany di samping
"Iya tante, untuk sekarang Vernata lebih penting dari pelajaran " kata Liany menambahkan
" Kalian memang my best friend...Saranghaeyo guysssss" sambil tersenyum ke arah Dito dan Liany
"Permisi yah, saya ingin mengecek kondisi nya Vernata dulu" kata dokter sambil mulai memeriksa kondisi Vernata
"Gimana dok?" Tanya ibu Nanta memastikan
"Vernata sudah tidak apa-apa cuma butuh istirahat dan untuk sekarang harus menginap dulu soalnya luka di lengannya cukup dalam jadi harus di rawat lebih intensif " jelas dokter kepada ibu Nanta
"Baik dok, terimakasih " sambil tersenyum ke arah dokter
"Apakah aku harus membalaskan ini? Aku tidak akan akan tinggal diam. Kalian berani sekali menyentuh wanita yang ku cintai" Sambil melihat Vernata dari kejauhan
"Kamu yakin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Of Blood
Fiksi Umum"Hidup ku berubah sejak saat itu" wanita yang bernama Vernata berumur 17 tahun dan mempunyai keluarga yang bahagia. Ayahnya bernama Rasya dan ibunya bernama Nanta. Vernata juga mempunyai dua sahabat yaitu Liany dan Dito. Mereka selalu bersama dan s...