Episode 4 Hidup atau mati

6 1 0
                                    

"Kamu sekolah disini juga? Baguslah, aku tidak perlu repot-repot untuk mencari mu sayang" Tutur seorang laki-laki sambil menatap kepergian Vernata dan kedua sahabatnya.

"Liatin apa sih? Ko serius amat!" Sambil merangkul seorang laki-laki di samping nya itu.

"Itu cewe kelas berapa sih, Al? Ko baru kelihatan!" Tanya lelaki itu, sambil menunjuk kearah Vernata.

" Oowww, itu Vernata Ade kelas kita. Kalau ngak salah dia kelas 11 IPA² deh, Lo suka sama dia, Leo? " Jawab Al kepada sahabat nya itu.

"Itu cewe menarik sih, untuk jadi sasaran gw!" Kata Leo dengan percaya dirinya

"Ver, di cariin tuh sama kaka kelas, katanya dia suka sama lu!" Panggil seorang siswi pada Vernata sambil tunjuk ke arah pintu kelas yang ternyata ada seorang laki-laki dengan wajah tampan tapi songong.

"Dih, itu cowo waras? Bisa-bisa nya bilang suka sama Vernata, emangnya lu kenal sama dia ta? " Tanya Dito sambil sesekali melihat ke arah cowok tersebut

Dengan suara yang keras "Pergi woi, orang gila di larang ada di sekolahan! Hahahaha" tawa Vernata yang di ikuti tawa satu kelas

Menghampiri meja Vernata "gw ngak gila, cuma tergila-gila sama kamu aja sayang!" Sambil mencolek dagunya Vernata

Ditepis dengan kasar "Bisa keluar? Gw ngak tertarik sama lu dan berhenti ganggu hidup gw!" Kata Vernata dengan penekanan di akhir

"Okay gw pergi, tapi ingat ini baru awal"
mendekat kearah Vernata " suatu saat lu bakal tau siapa gw dan pastinya akan tergila-gila sama gw" kata Leo dan langsung meninggalkan kelas IPA² yang sudah heboydsrintadi karena tingkahnya itu.

" Gw ngak nyangka, ka Leo bisa suka sama lu Ata! Lu beruntung banget sumpah!" Kata Liany yang ternyata dari tadi cuma bisa bengong dengan keadaan yang baru saja terjadi

"Emang siapa sih cowo sok cool itu? " Tanya Dito dengan nada yang sedikit mengejek

"Kalian ngak tau? Dia itu cowo salah satu cowo populer di sekolah tau apalagi di kalangan anak-anak basket soalnya dia jago banget main basket, bahkan ada rumor katanya dia ngak pernah sekalipun ngerasa cape atau berkeringat saat main basket, makanya dia belum pernah di kalahkan oleh siapapun di sekolah!" Jelas Liany panjang kali lebar

"Panjang amat tuh penjelasan, lebih panjang dari nasehat pak Budi noh!" Balas Dito

"Sudah-sudah sekarang lebih baik kita ke lab untuk kelasnya ibu mesi sebelum dia mengomel kaya pantat ayam" kata Vernata untuk merelai Dito dan Liany yang kelihatannya bakal berkelahi hanya karena hal yang kurang penting itu.

" Baik anak-anak hari ini kita akan mencoba untuk meneliti atau melihat bagaimana organ dalam dari seekor katak. Di depan meja kalian masing-masing sudah tersedia seekor katak untuk di bedah, jadi tolong perhatikan demostrasi yang akan saya lakukan, agar kalian bisa membedah kataka tersebut dengan baik, okay? " Jelas ibu mesi kepada siswa-siswi nya itu.

"Baik buuu!!" Jawab siswa-siswi kelas 11 IPA² itu.

Lain halnya dengan Vernata, dia melihat katak tersebut seperti makanan yang enak untuk di coba menurutnya. Tetapi dia berusah mengontrol hal tersebut. Karena tidak mungkin dia memakan langsung katak tersebut di depan semua orang. Karena tidak tahan dengan hal tersebut, Vernata langsung ijin ke toilet. Ternyata ibu mesi sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Vernata

" Pelan tapi pasti aku harus bisa membuat nya meminum darah sebelum waktunya, itu akan menguntungkan bagi ku!" Tutur ibu mesi dalam hati

Sesampainya di toilet Vernata merasa bahwa dirinya sangat kehausan tetapi dia binggung karena setiap kali dia minum air, rasa hausnya tidak kunjung hilang

"Apa yang harus gw minum? Gw ngak tahan sama rasa haus ini!!!" Kata Vernata dengan tubuh yang sudah tidak bisa dia kendalikan

"DARAHHHHHHHHH"

The Queen Of BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang