7

3.5K 580 124
                                    

Bukankah ini masih tidak adil?

Bunda memeluk tubuhku tetapi bukan aku yang dipeluknya. Pelukan hangat bunda bukan aku yang merasakan nya, tapi aku merasa lega Tsumu akhirnya membuka matanya.

Rasanya seperti mengobrol didepan cermin.

Aku masih saja tidak tahu diri. Padahal Tuhan telah memberikanku kesempatan untuk merasakan kasih sayang bunda dan ayah. Tapi mereka menganggap ku Atsumu bukan sebagai Osamu.

"Aku masih saja iri padamu Tsumu"

Ucapan ku yang dibalasnya dengan tatapan heran.

"Kenapa begitu?"

"Kau selalu mendapatkan sisi baik nya, aku kagum. Dan aku seperti bayangan, sisi gelap mu yang bersinar"

Aku tersenyum tapi justru senyuman itu sangat menyakitkan.

Setelah itu bunda dan ayah hadir. Malam itu terasa hangat ada rasa bahagia dan kesedihan yang kurasakan.

Aku senang karena kami kembali akur, di sisi masih saja kesal. Segala perhatian bunda untukku, justru dirasakan oleh Atsumu.

Sama saja. Posisi kami telah bertukar tetapi perlakuan yang ku dapatkan sama saja. Aaaarrrgghhh.... sungguh tidak tahu terimakasih kau Samu.

Ayah ada urusan mendadak mengharuskannya bekerja lembur, aku dan bunda menginap di rumah sakit.

Bunda terlelap di sofa ruangan itu, ku benahi selimut nya. Wajah bunda kini memancarkan kembali keibuannya.

"Bunda... Samu sayang bunda...."

Ucapan berbisik.

"Samu...." Ku lirik asal panggilan itu.

Atsumu menatap ku dengan...

"Maafkan aku, ini salah ku. aku berharap kita bisa kembali ke tubuh masing-masing"

Perasaan bersalah?

"Tentu saja kita akan ke tubuh masing-masing, aku juga ingin merasakan pelukan hangat bunda. Aku juga ingin merasakan perhatian kalian..."

Aku mengatakan yang ingin ku rasakan.

"... akhirnya kau mau mengatakan apa yang kau inginkan, harusnya kau seperti itu... Katakan saat kau ingin sesuatu... katakan saat kau marah dengan ku... katakan jika Opera ku terlalu tinggi atau terlalu rendah..."

Pada akhirnya kami berdua kembali menangis dalam diam.

'Tuhan,Aku ingin kembali ke tubuhku. Aku juga ingin merasakan perlakuan istimewa mereka, meski... Itu akan menjadi yang terakhir untuk ku'

______________________________

Keesokan paginya, saat Samu membuka matanya. Hal yang dilihatnya pertama kalinya adalah langit langit rumah sakit. Selang infus menempel pada tangannya.

'Aku kembali...'

Tubuhnya terasa begitu berat, saat digerakkan rasa sakit mulai menjalar.
Begitu juga dengan kepala, bagian belakang kepalanya mati rasa.

"Osamu...!! Kita...kita... Kembali ke tubuh masing-masing..?"

Suara berisik itu, siapa lagi jika bukan kembarannya Atsumu.

Osamu hanya tersenyum menanggapi hebohnya Atsumu.

____________________________× Osamu

Aku kembali ke tubuhku.

Osamu not Atsumu -end- (haikyuu fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang