25

91 4 7
                                    

18++

terima kasih untuk yang sudah mendukung saya~

but this is the last part










Taehyung melepas kain yang menutupi mata Desi, jarinya langsung melesak masuk ke lubang genital Desi dan gadis itu berteriak kesakitan, meskipun tidak ada darah yang menempel ataupun keluar dari lubang itu. Taehyung yakin Desi masih perawan. Bisa ia rasakan bagaimana jarinya dijepit kuat.

Sungguh euphoria sekali bagi Taehyung, melihat Desi mencoba memegang genitalnya sambil memejamkan mata kesakitan. Tangan si gadis tidak sampai dan si gila kembali tertawa kencang.

"Be-berengsek! hikss sakit.." Suaranya sudah habis untuk berteriak, saat lelaki itu hendak mengeluarkan piton nya, teriakan di luar ruangan berhasil menghentikan.

"Taehyung, lepasin adek gua!" Ia meraih kenop pintu dan terjatuh sembari memegang pipinya. Yoongi menatap Taehyung seolah ingin membunuh lelaki itu sekarang juga. 

"Jangan jadi cowo brengsek!" Yoongi melangkahi badan Taehyung dan kaget melihat adiknya mengangkang dan menangis serta rantai yang tersambung dari kaki ke tangannya. 

Taehyung merasa Yoongi menatapnya, ia pun memberikan kunci borgol tersebut. Yoongi membungkus tubuh adiknya dengan selimut lalu menggendongnya pulang. Saat melewati kedua orangtua mereka, sang ibu berdiri dan hendak mendekat, "Ka-kamu ga ap-" ucapannya dipotong Lisa, 

"Mama bisa liat kan? aku rasa itu cukup menjawab rasa penasaran mama." Lisa segera mengikuti Yoongi pergi.

"Apa aku salah membantu Taehyung?" Si lelaki paruh baya merasa bersalah dan juga merasa perbuatannya ini benar.

"Pa, terima kasih karena telah kasih kepercayaan sama saya. Memang saya yang bodoh, saya seharusnya tidak memaksa dia melakukan 'itu'" Calon mertuanya terkejut melihat Taehyung sudah berdiri tak jauh dari mereka dengan raut wajah pura-pura bersalah.



Sedangkan Desi...

Dia terus menangis dan meringis, area genitalnya begitu perih. Entah apa yang dimasukkan Taehyung tadi, tapi ia bisa merasakan itu sebuah benda kecil dan panjang, sekarang ia meringkuk pun tidak bisa mengurangi rasa perih tersebut. "perih hiksss" Air mata Lisa menetes melihat Desi kesakitan seperti ini, ia jadi mengingat dulu saat ia dipaksa Yoongi dalam keadaan mabuk yang membuat Lisa berakhir hamil sekarang.

"Sshhh ada kakak disini Desi.." Untuk pertama kalinya, hati Desi menghangat dan ia merasa nyaman berada di samping Lisa. Desi ingin memeluk Lisa yang ikut berbaring di sampingnya tetapi rasa nyeri masih terasa disana membuat dia tak bisa berbuat apa-apa selain mengeluh.

"Ka-kak ma-maafin aku ya hikss" Lisa melayangkan kecupan-kecupan pada kepala adik tirinya, "Kamu gak bersalah dek, yang salah aku..." Desi tertegun, 

"Kak masih sakit..." Lisa jadi penasaran, apakah selaput dara adiknya sudah robek. "Dek, kakak olesin obat yang di beli Kak Yoongi ya." Desi berpikir sejenak,

"Ja-jangan kak~"

"Kita sama-sama perempuan, sayang."

Lisa menelan salivanya kasar saat ia melihat daerah genital itu, Desi merasa Lisa terlalu lama melihatnya di bawah sana, ia pun hendak menyilangkan pahanya tapi Lisa tahan. "Belum kakak oles dek, hahaha." Desi benar-benar merasa malu sekali, ada wanita lain yang melihat dirinya telanjang selain Jennie. Yep, mereka pernah mandi bareng..

Stalker-JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang