"cup" dia lagi ciuman gengs malah tuh cewek ngalungin tangan dia di lehernya, enak banget ngelumatnya sambil senderan entah di mobil siapa:)
"cup..."
"UCUP!!" dia tercengang,
Dia menatap gua canggung lalu menggaruk tengkuknya, gue berjalan ke arah dia. "Gua kira lo gak sebangsat cowok-cowok yang gua kenal. Tapi, pas tau arena balapan, lu berubah banyak ya?"
"gu-gua gak sengaja. gu-"
"cukup anjing! ucapan lu sekarang uda telat, sekarang lo pulang, sebelum mama lo nyariin."
"Padahal lo yang nyeret gua ke sini." Ucup tertawa sinis. "apa?" dia menatap gua tajam. Gua menelan air ludah.
Dia berjalan mendekati gua, gua tetep berdiri di tempat karena gak mau keliatan lemah. "Kalo lo gak minjem motor gua, kalo lo gak balepan. GUA GAK BAKAL KAYAK SEKARANG." gua tersentak. Dia tersenyum lalu mengulurkan tangannya buat salaman. "Thanks ya uda kasih tau tempat semenyenangkan ini."
Ucup emang sering minjemin motor dia buat gua balapan, gua juga pernah bawa dia sekali ke sini. Dan kenapa dia ngomong kek gitu?!
Apa karena gua cidukin dia ciuman?! Masalahnya kalo dia ciuman sama cewek laen sih gpp. Tapi ini Rose, temen Lisa kakak gue.
gila. Gua kira cuma gua doang anak nuckul, ternyata masih banyak ya:)
Ucup berbalik pengen ninggalin gua, tapi langkahnya terhenti karena satu kata yang gua ucapkan. "Cup, makasih uda bikin masalah gua tambah banyak."
Gua berbalik dan nyari Woojin. Dia lagi duduk di motornya sambil ngobrol sama Jeno dan satu cowok yang gantengs bingoo dan....dannn
DIA NUNJUK GUA GAISSSS
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggep aja malem)
"Dia siapa?"
"Eh, Desi. Uda mau pulang, kah?" Gua hanya menatap Woojin sekilas. "Oh namanya Desi." Cowok tadi mengangguk-angguk sambil menatap ke arah lain.
Gua melihat dia dan tersenyum, dia ikutan senyum!!!! Manis bangettttt yaaampunnnn aku meleleh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia mendekati gua, "Hai, nama gua Rowoon."
"Eh? Nama gua Desi." Gua tersenyum canggung. Deket-deket cogan membawa dampak tak sehat bagi jantung ya....
Gua melihat ke arah lain supaya gak keliatan canggungnya. "woon, jauhan dikit napa. Kasian tuh Desinya takut, hahaha" gua melirik Woojin tajam.
"Gua sebar aib mu baru tau rasa lu!" Seketika Woojin berhenti ketawa. Dia memandang gua serius, "emang lo ada? Serius?" Gue menyunggingkan senyuman miring.
"Mau liat?" Gua mengambil hp dari celana. "Eh jangan!" Woojin mendekat dan memeluk gua. Otomatis tangan gua terjepit jadi gak bisa pegang ponsel gua dengan benar. Otomatis lagi! Wajah dia deket banget sama telinga dan leher gua. Gua bergidik geli.
Si setan malah langsung ngambil ponsel gue pake dan masukin ke kantong celana dia.
"Des, gua harap lo bakal baik-baik aja." Bisiknya, Gua mengerutkan kening. Woojin menjauhi gua dan mengacak-acak rambut gua.
Gua gak bisa kesel. Otak gua masih mencerna perkataan dia. Sebelum ajakan dia membuat gua tersentak, "yok pulang." Gua mengangguk kaku dan berjalan serta menaiki motornya.
Rowoon dadahin gua, gua dadahin balik. Jeno juga tapi gak gua bales.
"Jin, kita cari makan dulu yuk!!" Teriak gua karena angin malam membuat suara gua agak teredam serta helm yang di pake gua dan Woojin.
"Apa?"
"CARI MAKAN."
"HAH?"
"CARI MAKAN GANTENG!"
"OH IYA IYA." Dia langsung belok kiri. Kalo lurus terus ke rumah gua dong😅
Kita berhenti di tukang sate. "Mas, sate ayam saus kacang 15 tusuk. Yang sambel kecap 5 tusuk."
"Oh iya, nduk di tunggu ya."
"Mas, daging apa yang bikin kulit putih?" Tanya Woojin.
"Daging biawak."
"Hah?!" Gua kaget bukan main. Gila nih pedagang.
"Mitos atau Fakta?" Woojin bego, nanya melulu. Kek kuis Dr.Ozz aja
"Mitos." Gua, Mas sama Woojin noleh ke satu cowok. Rambutnya pirang, bibirnya ughhh tebel bang---
DEGGG
Ma-mata itu--?!
seperti pernah gue liat....
Cowok itu senyum, "Kalo mau putih, jangan terpapar sinar matahari. Jangan jemur juga di pantai, kalo bisa pake body lotion juga kak."
